Kamis, 27 November 2014

Kebanggaan di Hari Guru...



Hari Guru...
Well tulisan ini rupanya gagal posting di FB saat saya menulisnya 25 November lalu.
Selasa (25/11) lalu saya tiba-tiba merasa penting meninggalkan sebuah cerita di akun medsos saya demi mendokumentasi hari yang lumayan istimewa ini.
Bukan karena guru yang jadi pekerjaan saya kini sedang diperingati negeri ini hari kelahiran organisasi profesinya saja. Tapi ada nilai tambah demi mendengar sebuah surat dari pak menteri.
Jokowi kini sudah jadi presiden dan Anies Baswedan kini ditunjuk sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru. Lalu bagaimana suasana baru ini? Suasana kala pembuat kebijakannya adalah orang-orang yang saya segani? Lumayan punya asa rupanya.
Adalah saat amanat pembina upacara pagi tadi jadi inti ceritanya. Di tengah-tengah riuhnya siswa yang mulai kehilangan konsentrasi kala pembina upacara terpaku pada surat menteri pendidikan yang dibacakan, sepercik embun seakan membasahi dahaga kebanggaan.
Surat dari pak menteri untuk guru seluruh indonesia itu sungguh memesona saya lewat jalinan kata yang terkesan hebat dan menyentuh. Tak banyak hal hiperbola yang disaji, namun sebagai guru saya merasa penting hari ini. Sejenak saya mengingat jalinan kata yang kongruen dengan bahasa pidato Jokowi di konser Salam Dua Jari kala kampanye itu. Sepertinya duga teman saya yang seorang editor surat kabar itu tak salah: pidato Jokowi itu tentu disusun Anies Baswedan yang sungguh santun bertutur.
Saya merasa dihormati kala surat yang dibaca Ibu kepala sekolah saya itu dibuka dengan ucapan terima kasih untuk semua guru di Indonesia. Dengan sadar Pak Menteri menyadari betapa banyak guru telah berbuat untuk bangsa ini.
Saya merasa guru jua dihargai saat sang menteri juga bertutur soal permohonan maaf karena negeri ini belum menempatkan guru di tempat yang seharusnya. Secara terbuka Anies menyadari kalau banyak hak guru yang belum dituntaskan negeri ini sejauh langkah yang terjalani.
Yang saya tahu tak pernah sebelumnya bahkan presiden yang baru berlalu itu mengucapkan secara santun pernyataan tadi dan lebih banyak menebar janji belaka yang tak pernah benar-benar terlaksana secara menyeluruh.
Saya bergetar kala pernyataan itu dibacakan: Pilihan Bapak/Ibu menjadi guru bukanlah sebuah pengabdian semata; tapi sebuah langkah terhormat sebagai membangun arah bangsa ini. Wew, hebat betul kami para guru yah.
Dan ketimbang janji manis, kata-kata ini lebih menbangun sepertinya: Potret negeri kita saat ini adalah buah pendidikan di masa lalu, maka potret bangsa kita masa depan adalah pendidikan kita di masa ini. Dengan kata lain, apa yang dibuat guru saat ini adalah masa depan negeri ini. Bangsa kita yang korup dan sebagainya karena masa lalu melazimkan hal itu, bila sebaliknya terjadi kini maka masa depan akan jauh dari hal itu.
Mungkin ini terasa muluk dan mengawang-awang, namun saya mendadak bangga menjadi seorang guru. Walau kami mungkin tak akan kaya raya secara materi, namun secara rohani kami adalah foktor penentu bangsa dan masa depannya.
Masih dikeriuhan siswa saya mulai berpikir, seru juga harapan di bawah arahan orang yang kita kagumi dan memang punya kapabilitas. Sepertinya saya mulai bangga pada menteri pendidikan kali ini layaknya respek saya pada orang-orang seperti Gus Dur, Antasari Azhar, Jokowi, dan Ahok. Memang saya sedang melamar satu posisi di kementerian Pak Anies, namun diterima atau tidaksaya kagum pada orang ini.
Setidaknya untuk saat ini saya merasa 10 tahun yang saya jalani sebagai guru tak percuma belaka. Walau belum jadi apa-apa, namun ternyata karya saya nyata (setidaknya murid-murid saya sudah jadi kepanjangan tangan saya untuk negeri ini). Tiba-tiba saya jadi nasionalis dan perasa....
Hari guru kemarin ini memang cukup melelahkan. Rangkaian lomba yang memeriahkan momen di sekolah kami sungguh menguras tenaga karena kami para guru harus terus menemani OSIS sebagai pengarah. Namun semua tak lepas begitu saja. Hari ini akan saya ingat lewat surat Pak Menteri dan tentu saja, gol untuk tim guru di lapangan futsal tadi J.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar