Sudah lebih setahun sejak NH jatuh debat pro kontra PSSI-KPSI ramai jadi perbincangan. Awalnya saya pikir kita akan berdebat seperti halnya debat antarsuporter yang sering saya simak menjelang el clasico atau derbi-derbi kelas dunia.
Sama halnya dengan debat yang saya bicarakan di awal, debat antarsuporter juga tanpa moderator. Semua bisa ikut campur dengan pelbagai komentar pedasnya. Tapi, setiap debat itu ada hasilnya kala pertandingan yang sesungguhnya digelar. Pihak yang kalah akan tahu diri setelah laga. Setidaknya hingga pertandingan berikutnya digelar kembali.
Debat pro kontra PSSI-KPSI lucunya tak juga pernah memasuki pertandingan sesungguhnya. Semuanya beredar di level wacana dan tanpa wasit. Jangankan debatnya, yang berseteru juga tak punya wasit. FIFA yang katanya hebat itu juga adem ayem.
Setiap hari forum olahraga kompasiana diisi debat semacam ini. Ada hasil? Nggak tuh. Lama-lama bosan juga begini.
Harusnya kita siap untuk lompatan besar sepakbola, tapi kini kita seperti kepiting-kepiting dalam panci. Saling mengaitkan diri dan tak punya peluang untuk melepaskan diri dari masalah sesungguhnya: perkembangan sepakbola.
Saran dari saya sekali lagi: MENGINGAT kpsi TAK MUNGKIN MUNDUR KARENA SEJAK AWAL DI SET UNTUK MENGACAUKAN, ada baiknya PSSI yang mundur demi kemaslahatan sepakbola negeri ini. Sungguh ini tak akan pernah berakhir bila begini terus adanya.
Pak Jo, mundur aja deh Pak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar