baru selesai partai ujicoba timnas under 23 melawan brunai dari
yogyakarta. dengan celoteh komentator yang persis laga tarkam di
kampungku, laga pun berlangsung ngeri-ngeri sedap. komentator kali ini
memang sangat jujur. seperti rasa di hati saya, beberapa komentar
diungkap pas sekali tuk para garuda muda.
dari saya pribadi, sungguh senang dengan limpahan talenta yang
diparadekan rahmat darmawan kali ini. persis seperti maradona yang
memberi kesempatan pada ratusan pemain argentina di pra piala dunia 2010
lalu, rd pun kembali memberi kesempatan pada para pemilik talenta untuk
pamer gigi dalam seleksi menjelang sea games tahun ini.
awalnya saya pikir hanya akan melihat wajah-wajah lama di tim ini. di
awal laga memang yang familiar yang tampil, namun hingga akhir saya
terkesima dengan banyaknya talenta muda kita yang berpotensi jadi the
new bambang pamungkas. yups, arsenal kita cukup menawan (di kamus bahasa
indonesia arsenal itu bermakna gudang peluru, hanya saja banyak yang
lupa dengan kata ini).
balik ke laga, hasil cuma unggul sebiji gol memang tak terlalu baik. namun beberapa fakta muncul dan layak dikomentari.
pertama, ternyata seperti halnya saya, komentator juga berkesimpulan
kalau syamsir alam belum memberikan apapun. alvian sang pemain
internasional juga belum terlalu menunjang tim. ramdhani, okto, dan
diego pun belum bisa jadi senior yang baik. namun nama tak terlalu ramai
seperti david lali atau andri ibo cukup menggetarkan kuduk lawan dengan
perawakannya. nama yang jarang bergaung macam aldair ternyata cukup
punya potensi. pemain macam rifki pelu juga boleh jadi harapan ke depan
di samping andik. tombak semisal malau atau gultom tadi juga
menjanjikan.
sayang cakar garuda muda belum terasah. banyaknya peluang namun minim gol ini mirip timnasnya nil maizar.
ini memang cuma seleksi dan tryout, hasil dari lawan sekelas brunai juga
tak baik. tapi tiba-tiba saya merasa ada gairah di tim ini dengan
banyaknya kompetitor.
ayo para pemuda, beri yang terbaik buat garuda kali ini. jangan jago twiteran saja!
15 August 2013 | 23:38
Selasa, 27 Agustus 2013
Bila Pemain Naturalisasi Main Semua….
malam ini satu lagi pemain naturalisasi bermain untuk timnas. yups,
stevano lilipaly akhirnya melakukan debut resminya untuk timnas.
sebelumnya, mari kita daftarkan pemain naturalisasi di 3 tahun terakhir.
pertama tentunya sang maestro christian gonzales yang diikuti dengan irfan bachdim di aff cup 2010. setelahnya diego michaels hadir mewarnai timnas di sea games 2011. kemudian masuklah tony cusell lilipaly, van boukering, dan raphael maitimo di aff cup 2012. greg nwokolo dan vicktor ikbonevo yang sudah lama dinaturalisasi baru bisa berdebut saat pssi berhasil direbut kpsi, terlambat memang, namun akhirnya jadi juga. terakhir, sebelum malam ini, sergio van dijk berdebut untuk timnas di pra piala asia untuk gelaran mendatang.
yang mengusik saya, kenapa sih mereka semua tak pernah main bersama. gonzales masih bergaung di isl, tapi jft seperti tak suka. pun trio aff cup lalu seperti hilang dari ingar-bingar sepakbola nasional kecuali tuk rafael. bachdim jua sepertinya dilupakan atau memang bukan favorit jft ataupun rd.
saya coba meramu sebuah formasi yang bisa menampilkan mereka semua. plus beberapa pemain nasional untuk menambal kekurangan.
karena tak ada kiper, mari kita beri mega. di belakang, ikbonevo jadi center bek. michaels bisa jadi bek kiri dipadu maitimo di bek kanan. di depannya berdiri tony cusell sebagai jangkar, bachdim di gelandang kiri, greg masuk jadi gelandang kanan. stevano lilipali jadi play maker, diikuti trisula dijk, baukering, dan gonzales.
aha, formasi 3-4-3 cukup menjanjikan kali ini. kalau sudah begini, bintang natural siap melapis di banch: okto, tibo, patrice, andik, mofu, robby, bustomi, dll.
astaga, sebetulnya seru yah kalau sesekali dilaksanakan eksebisi dengan tampilan format saya di atas. para pemain itu juga saya rasa tak terlalu renta, walau boukering dulu tak tampak terlalu hebat.
gimana menurut kompasioner lain. ini angan saya saja sih, maklum kebanyakan nonton tokusatsu jepang seumpama kamen rider/super sentai yang suka buat scane reuni para jagoan di film terbarunya.
15 August 2013 | 00:09
pertama tentunya sang maestro christian gonzales yang diikuti dengan irfan bachdim di aff cup 2010. setelahnya diego michaels hadir mewarnai timnas di sea games 2011. kemudian masuklah tony cusell lilipaly, van boukering, dan raphael maitimo di aff cup 2012. greg nwokolo dan vicktor ikbonevo yang sudah lama dinaturalisasi baru bisa berdebut saat pssi berhasil direbut kpsi, terlambat memang, namun akhirnya jadi juga. terakhir, sebelum malam ini, sergio van dijk berdebut untuk timnas di pra piala asia untuk gelaran mendatang.
yang mengusik saya, kenapa sih mereka semua tak pernah main bersama. gonzales masih bergaung di isl, tapi jft seperti tak suka. pun trio aff cup lalu seperti hilang dari ingar-bingar sepakbola nasional kecuali tuk rafael. bachdim jua sepertinya dilupakan atau memang bukan favorit jft ataupun rd.
saya coba meramu sebuah formasi yang bisa menampilkan mereka semua. plus beberapa pemain nasional untuk menambal kekurangan.
karena tak ada kiper, mari kita beri mega. di belakang, ikbonevo jadi center bek. michaels bisa jadi bek kiri dipadu maitimo di bek kanan. di depannya berdiri tony cusell sebagai jangkar, bachdim di gelandang kiri, greg masuk jadi gelandang kanan. stevano lilipali jadi play maker, diikuti trisula dijk, baukering, dan gonzales.
aha, formasi 3-4-3 cukup menjanjikan kali ini. kalau sudah begini, bintang natural siap melapis di banch: okto, tibo, patrice, andik, mofu, robby, bustomi, dll.
astaga, sebetulnya seru yah kalau sesekali dilaksanakan eksebisi dengan tampilan format saya di atas. para pemain itu juga saya rasa tak terlalu renta, walau boukering dulu tak tampak terlalu hebat.
gimana menurut kompasioner lain. ini angan saya saja sih, maklum kebanyakan nonton tokusatsu jepang seumpama kamen rider/super sentai yang suka buat scane reuni para jagoan di film terbarunya.
15 August 2013 | 00:09
Timnas Bersatu Menang, Namun Gairah Belum Memuncak! (Catatan Atas Kunjungan Filipina)
akhirnya timnas menang juga. entah ini buah dari gerusan eropa di 4 laga
sebelumnya atau memang filipina saja yang memang di bawah kita? yang
jelas dua gol kemenangan malam ini jadi fakta yang bisa diapresiasi
macam-macam.
buat saya, jft telah menikmati buah dari eksperimennya saat kontra liverpool lalu. tak memaksakan persipura conection, tak ngotot harus isl jeger di starting eleven, namun percaya pada siapapun pemain yang pas di skemanya. akhirnya, anak-anak nil maizar plus putra dari ipl juga ditampilkan manakala siap. hasilnya, yah tim terbaik indonesia saat ini boleh disebut. bukan yang terbaik dari masa ke masa memang, tapi inilah adanya bila ukuran saat ini yang digunakan.
selain hal diatas, apresiasi patut diberi pada stevano lilipaly yang melakukan debutnya dengan satu assist untuk gol greg nwokolo. juga aksi set piece muhammad robby perlu diacungi jempol. namun imbauan mourinho tempo hari perlu didalami para pemain lebih dalam lagi. gairah, yah kata itu memang ada di laga ini karena sudah terlalu sering garuda disengat. namun gairah itu belum memuncak. mungkin karena eventnya kurang cantik-hanya laga persahabatan walau resmi-jadinya seperti tak seru-seru amat.
timnas memang menang. tapi ini laga kandang. bila di kandang lawan, gairah seperti hari ini pasti tidak cukup untuk meraih hasil positif. menang memang, namun tak ada pola menarik khusus yang saya cerna dari aksi timnas malam ini.
padahal, melihat limpahan talenta, harusnya kita bisa menampilkan semua potensi. bila boas down kita masih ada patrice dan titus, pun andik vermansyah masih begitu cepat. di luar tim masih ada nama besar macam bachdim, okto, atau syamsir yang bisa beri gairah muda yang menggigit.
tak salah banyak timnas malam ini. namun harusnya kita lebih maju lagi dari hasil malam ini. belum semua potensi kalian beri, namun terima kasih untuk keringat kalian tuk negeri.
jadi indonesia, ini kado ultahmu dari timnas: skor 2-0 dan keniscayaan akan membaiknya peringkatmu di fifa bulan depan.
salam merah putih, selamat malam.
14 August 2013 | 23:27
buat saya, jft telah menikmati buah dari eksperimennya saat kontra liverpool lalu. tak memaksakan persipura conection, tak ngotot harus isl jeger di starting eleven, namun percaya pada siapapun pemain yang pas di skemanya. akhirnya, anak-anak nil maizar plus putra dari ipl juga ditampilkan manakala siap. hasilnya, yah tim terbaik indonesia saat ini boleh disebut. bukan yang terbaik dari masa ke masa memang, tapi inilah adanya bila ukuran saat ini yang digunakan.
selain hal diatas, apresiasi patut diberi pada stevano lilipaly yang melakukan debutnya dengan satu assist untuk gol greg nwokolo. juga aksi set piece muhammad robby perlu diacungi jempol. namun imbauan mourinho tempo hari perlu didalami para pemain lebih dalam lagi. gairah, yah kata itu memang ada di laga ini karena sudah terlalu sering garuda disengat. namun gairah itu belum memuncak. mungkin karena eventnya kurang cantik-hanya laga persahabatan walau resmi-jadinya seperti tak seru-seru amat.
timnas memang menang. tapi ini laga kandang. bila di kandang lawan, gairah seperti hari ini pasti tidak cukup untuk meraih hasil positif. menang memang, namun tak ada pola menarik khusus yang saya cerna dari aksi timnas malam ini.
padahal, melihat limpahan talenta, harusnya kita bisa menampilkan semua potensi. bila boas down kita masih ada patrice dan titus, pun andik vermansyah masih begitu cepat. di luar tim masih ada nama besar macam bachdim, okto, atau syamsir yang bisa beri gairah muda yang menggigit.
tak salah banyak timnas malam ini. namun harusnya kita lebih maju lagi dari hasil malam ini. belum semua potensi kalian beri, namun terima kasih untuk keringat kalian tuk negeri.
jadi indonesia, ini kado ultahmu dari timnas: skor 2-0 dan keniscayaan akan membaiknya peringkatmu di fifa bulan depan.
salam merah putih, selamat malam.
14 August 2013 | 23:27
Selasa, 13 Agustus 2013
Pro Duta Dijamu Hamburg SV?
Barusan lihat MNC ada suara komentator bola. Kirain ada partai apa, eh ternyata judul saya di atas itu yang jadi acara.
Angin apa yah, kok bisa klub “liga tarkam” itu ke Eropa? Itu klub bundesliga kok mau yah? Adakah ini sebuah kampanye independensi sebuah klub antah berantah? Sayang bukan klub liga laki fearless yang main.
Walau tak tercatat di soccerway ataupun livescore tak apalah….
Dengan tampilan persis sesi training di game PES atau Winning Eleven, yuk kita saksikan!
Angin apa yah, kok bisa klub “liga tarkam” itu ke Eropa? Itu klub bundesliga kok mau yah? Adakah ini sebuah kampanye independensi sebuah klub antah berantah? Sayang bukan klub liga laki fearless yang main.
Walau tak tercatat di soccerway ataupun livescore tak apalah….
Dengan tampilan persis sesi training di game PES atau Winning Eleven, yuk kita saksikan!
13 August 2013 | 23:14
Smurf 2, Arti dari Keluarga
bosan omongin bola, mau nulis tentang film akh. maaf kalau culun, memang modal dengkul kali ini.
berbekal melihat dvd bajakan smurf 2 di lapak seorang kawan (sebut saja begitu), saya berusaha menonton film yang menurut imdb.com ada di tangga ketiga film pekan ini. tak ke bioskop? maaf, selain lagi cekak, nonton di rumah bersama keluarga kecilku yang sedang seru dengan bayi kami lebih nyaman ketimbang nonton di ruang gelap besar itu tuk saat ini (maaf tak bermaksud jelek atau sombong apapun).
okelah, kualitas gambar dan subtitles yang minim tak layak saya nilai. namun ceritanya yang saya soroti.
kisahnya smurfin (entah kenapa jadi smurfette di 2 film smurf) ternyata ciptaan gargamel jahat. dia menyusup ke desa smurf, namun karena kebaikan papa smurf dan sikap baiknya, smurfin telah diterima di desa smurf dan diubah papa jadi smurf sungguhan. resep pengubah smurf itulah yang diincar gargamel agar jadi penyihir tak terkalahkan.
smurfin pun diculiknya tuk dapat resep itu dan dibawa ke paris. para smurf pun kembali beraksi di paris untuk penyelamatan bersama keluarga patrick-grece yang ada di sekuel pertamanya.
well, ini memang film keluarga, maka kisah keluarga dan cinta diekspos.
pertama adalah kebingungan smurfin akan siapakah keluarga sejatinya, penciptanya atau para smurf. kemudian kegalauan para smurf melihat smurfin berbahagia dengan gargamel dan para naughty, apakah smurfin layak diselamatkan atau pembelot? dan yang paling manusiawi adalah penolakan patrick akan ayah tirinya (vicktor) yang ternyata menohoknya di akhir cerita. kalau kisah ayah-anak kandung mungkin biasa, tapi ayah-anak tiri dengan cinta sejati boleh jugalah.
mungkin ulasan saya kurang dalam, hanya saja saya merekomendasikan pencinta film tuk nonton, tapi kalau bisa di bioskop yah.
kelucuan dalam banyak adegan akan jadi penarik lain dalam cerita. para smurf memang tak sejenaka para minions, tapi lumayan menggelitik kok. belum lagi adegan seru khas holywood yang banyak tersaji.
jadi keluarga indonesia, sambutlah makhluk biru ini. lalala!
11 August 2013 | 22:0
berbekal melihat dvd bajakan smurf 2 di lapak seorang kawan (sebut saja begitu), saya berusaha menonton film yang menurut imdb.com ada di tangga ketiga film pekan ini. tak ke bioskop? maaf, selain lagi cekak, nonton di rumah bersama keluarga kecilku yang sedang seru dengan bayi kami lebih nyaman ketimbang nonton di ruang gelap besar itu tuk saat ini (maaf tak bermaksud jelek atau sombong apapun).
okelah, kualitas gambar dan subtitles yang minim tak layak saya nilai. namun ceritanya yang saya soroti.
kisahnya smurfin (entah kenapa jadi smurfette di 2 film smurf) ternyata ciptaan gargamel jahat. dia menyusup ke desa smurf, namun karena kebaikan papa smurf dan sikap baiknya, smurfin telah diterima di desa smurf dan diubah papa jadi smurf sungguhan. resep pengubah smurf itulah yang diincar gargamel agar jadi penyihir tak terkalahkan.
smurfin pun diculiknya tuk dapat resep itu dan dibawa ke paris. para smurf pun kembali beraksi di paris untuk penyelamatan bersama keluarga patrick-grece yang ada di sekuel pertamanya.
well, ini memang film keluarga, maka kisah keluarga dan cinta diekspos.
pertama adalah kebingungan smurfin akan siapakah keluarga sejatinya, penciptanya atau para smurf. kemudian kegalauan para smurf melihat smurfin berbahagia dengan gargamel dan para naughty, apakah smurfin layak diselamatkan atau pembelot? dan yang paling manusiawi adalah penolakan patrick akan ayah tirinya (vicktor) yang ternyata menohoknya di akhir cerita. kalau kisah ayah-anak kandung mungkin biasa, tapi ayah-anak tiri dengan cinta sejati boleh jugalah.
mungkin ulasan saya kurang dalam, hanya saja saya merekomendasikan pencinta film tuk nonton, tapi kalau bisa di bioskop yah.
kelucuan dalam banyak adegan akan jadi penarik lain dalam cerita. para smurf memang tak sejenaka para minions, tapi lumayan menggelitik kok. belum lagi adegan seru khas holywood yang banyak tersaji.
jadi keluarga indonesia, sambutlah makhluk biru ini. lalala!
11 August 2013 | 22:0
Dengan Kulit “Bintang Semua”, Garuda Jadi Keledai di Lubang yang Sama (Catatan dari Kunjungan Chelsea)
dan selesailah sudah parade liga inggris di gbk dalam dua pekan ini.
dibuka dengan pukulan si meriam london, menggeliat di muka si merah
liverpool, dan ditutup bogem mentah dari si london biru.
yups, chelsea akhirnya jadi bermain dengan timnas. sebuah hiburan tersaji. nama besar terry, cole, essien, berpadu kekuatan muda hazard, moses, dan ramirez, plus gacoan anyar lukaku dan demba ba akhirnya mempertontonkan aksinya di hadapan 81.000 penonton yang menyesaki stadion. sebuah hiburan yang terasa getir kala skor yang terpampang adalah 1-8. skor telak itu lucunya dianggap peningkatan atas pecahnya telur timnas (walau untuk itu pun tak bisa di klaim karena hasil bunuh diri).
okelah, akhirnya kita bisa terhibur dan mengambil “pelajaran”. semoga memang ada pelajaran dari laga ini.
hanya saja saya mulai merasa bila timnas kita benar mundur kini. mengingat saya melihat aksi chelsea menghadapi thailand dan malaysia, rasanya timnas kita wajar direndahkan di level asean.
thailand hanya kalah 0-1, malaysia memang kalah 1-4, tapi meiga harus menerima 8 gol.
apa yang salah yah?
andik, idola saya, memang akhirnya ditampilkan, walau minimnya asupan umpan membuatnya tak berkembang. pemain lain yang ditampilkan memang berjuang dengan baik. nama-nama muda itu cukup bisa dihargai: bayau, kipuw, egi, bustomi, dll. namun saya menyoroti dua orang saja. pertama adalah syamsir alam yang ternyata tak lebih baik dari tibo, dijk, greg, atau boas. memang baik buat pengalamannya, namun ada yang salah dengan kulit timnas kali ini yang bertajuk “all star”. di mana kebintangannya pemain antah-berantah ini? yang kedua adalah mister tampol hamka, kebintangannya sepertinya tak berlaku kali ini. dia satu-satunya yang tampak cuma lari sana-sini tanpa ada kontribusi memotong bola. singkatnya, omdo kau hamka.
terakhir, kulit “all star” itu membuat timnas seperti keberatan nama. sepertinya panpel tak belajar dari pengalaman memakai nama besar lain seperti tim impian. akhirnya nasip pun serupa. garudaku jadi seperti keledai. tapi sudahlah.
25 July 2013 | 22:41
yups, chelsea akhirnya jadi bermain dengan timnas. sebuah hiburan tersaji. nama besar terry, cole, essien, berpadu kekuatan muda hazard, moses, dan ramirez, plus gacoan anyar lukaku dan demba ba akhirnya mempertontonkan aksinya di hadapan 81.000 penonton yang menyesaki stadion. sebuah hiburan yang terasa getir kala skor yang terpampang adalah 1-8. skor telak itu lucunya dianggap peningkatan atas pecahnya telur timnas (walau untuk itu pun tak bisa di klaim karena hasil bunuh diri).
okelah, akhirnya kita bisa terhibur dan mengambil “pelajaran”. semoga memang ada pelajaran dari laga ini.
hanya saja saya mulai merasa bila timnas kita benar mundur kini. mengingat saya melihat aksi chelsea menghadapi thailand dan malaysia, rasanya timnas kita wajar direndahkan di level asean.
thailand hanya kalah 0-1, malaysia memang kalah 1-4, tapi meiga harus menerima 8 gol.
apa yang salah yah?
andik, idola saya, memang akhirnya ditampilkan, walau minimnya asupan umpan membuatnya tak berkembang. pemain lain yang ditampilkan memang berjuang dengan baik. nama-nama muda itu cukup bisa dihargai: bayau, kipuw, egi, bustomi, dll. namun saya menyoroti dua orang saja. pertama adalah syamsir alam yang ternyata tak lebih baik dari tibo, dijk, greg, atau boas. memang baik buat pengalamannya, namun ada yang salah dengan kulit timnas kali ini yang bertajuk “all star”. di mana kebintangannya pemain antah-berantah ini? yang kedua adalah mister tampol hamka, kebintangannya sepertinya tak berlaku kali ini. dia satu-satunya yang tampak cuma lari sana-sini tanpa ada kontribusi memotong bola. singkatnya, omdo kau hamka.
terakhir, kulit “all star” itu membuat timnas seperti keberatan nama. sepertinya panpel tak belajar dari pengalaman memakai nama besar lain seperti tim impian. akhirnya nasip pun serupa. garudaku jadi seperti keledai. tapi sudahlah.
25 July 2013 | 22:41
Langganan:
Postingan (Atom)