Selasa, 13 Agustus 2013

Dengan Kulit “Bintang Semua”, Garuda Jadi Keledai di Lubang yang Sama (Catatan dari Kunjungan Chelsea)

dan selesailah sudah parade liga inggris di gbk dalam dua pekan ini. dibuka dengan pukulan si meriam london, menggeliat di muka si merah liverpool, dan ditutup bogem mentah dari si london biru.
yups, chelsea akhirnya jadi bermain dengan timnas. sebuah hiburan tersaji. nama besar terry, cole, essien, berpadu kekuatan muda hazard, moses, dan ramirez, plus gacoan anyar lukaku dan demba ba akhirnya mempertontonkan aksinya di hadapan 81.000 penonton yang menyesaki stadion. sebuah hiburan yang terasa getir kala skor yang terpampang adalah 1-8. skor telak itu lucunya dianggap peningkatan atas pecahnya telur timnas (walau untuk itu pun tak bisa di klaim karena hasil bunuh diri).
okelah, akhirnya kita bisa terhibur dan mengambil “pelajaran”. semoga memang ada pelajaran dari laga ini.
hanya saja saya mulai merasa bila timnas kita benar mundur kini. mengingat saya melihat aksi chelsea menghadapi thailand dan malaysia, rasanya timnas kita wajar direndahkan di level asean.
thailand hanya kalah 0-1, malaysia memang kalah 1-4, tapi meiga harus menerima 8 gol.
apa yang salah yah?
andik, idola saya, memang akhirnya ditampilkan, walau minimnya asupan umpan membuatnya tak berkembang. pemain lain yang ditampilkan memang berjuang dengan baik. nama-nama muda itu cukup bisa dihargai: bayau, kipuw, egi, bustomi, dll. namun saya menyoroti dua orang saja. pertama adalah syamsir alam yang ternyata tak lebih baik dari tibo, dijk, greg, atau boas. memang baik buat pengalamannya, namun ada yang salah dengan kulit timnas kali ini yang bertajuk “all star”. di mana kebintangannya pemain antah-berantah ini? yang kedua adalah mister tampol hamka, kebintangannya sepertinya tak berlaku kali ini. dia satu-satunya yang tampak cuma lari sana-sini tanpa ada kontribusi memotong bola. singkatnya, omdo kau hamka.
terakhir, kulit “all star” itu membuat timnas seperti keberatan nama. sepertinya panpel tak belajar dari pengalaman memakai nama besar lain seperti tim impian. akhirnya nasip pun serupa. garudaku jadi seperti keledai. tapi sudahlah.

25 July 2013 | 22:41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar