Sabtu, 20 Juli 2013

Sebuah Senyum, Saat Olahraga Tak Politis (Catatan dari Laga Kontra Liverpool)

oke, kemeriahan belum reda di senayan. merahnya liverpool dan merahnya indonesia bersinergi memancarkan aura persahabatan. sebuah laga eksebisi digelar tanpa rasa malu untuk salah satu pihak.
masuk ke reportase, timnas kita yang kali ini berkulit “eleven” takluk 0-2 dari the reds. kalah, tapi selain tak setelak dari the gunners, hari ini ada jiwa berjuang ditampilkan mereka yang jadi “sebelas”, dan bukan “tim impian”.
sebuah acungan jempol tuk jacksen f tiago yang tak egois kali ini. alih-alih mempertontonkan kedigdayaan bintang-bintang isl yang jeger, laki, dan fearless, sejak pembentukan tim dia telah mengakomodir setiap pihak dalam sepakbola sesungguhnya. ketidakhadiran andik vermansyah kali ini masuk akal dari sisi alasan. tak ada gambaran pemincangan bintang ipl kali ini. terbukti di starting line up coach jackson tak memaksakan isl all star yang bermain. dapat kita lihat, bukan hanya membiarkan para anak ipl bermain sejak awal; sang pelatih juga tak memaksakan persipura conection berlaga dari garis start. singkatnya buat saya, mereka yang siaplah yang diturunkan. mereka yang punya keinginan “menjual dirinya” dalam hal positif ditampilkan.
tak nampak bintang karatan model tukang tampol di lapangan. tokoh-tokoh asosiasi pesepakbola tanah air (yang gagal memperjuangkan kesejahteraan anggotanya) yang biasanya punya jatah tampil di eksebisi juga tak terpakai.
hasilnya, anda bisa lihat di lapangan. walau bisa saja kalah 4 gol (andai membentur mistar dihitung), para pemuda di lapangan itu berjuang sekuat tenaga dan jelas jauh dari ketakberdayaan pekan lalu.
ada secercah harap bila pemain yang tampil semilitan tadi. secercah harap yang akan makin mantap bila pelatih tak ternoda sentuhan politis.
sebuah senyum hadir malam ini. seolah ucapan gembira sang pelatih dalam film “damned united”, saya hendak bilang pada taufik, mofu, tibo, bustomi, igbonevo, maitimo, dijk, dkk kalau kini kita equal dengan gerrard, skrtel, glen, sterling, atau toure kalau mau berusaha.
kini timnas itu layak kuperhatikan lagi. oke deh!

20 July 2013 | 22:56

Rabu, 17 Juli 2013

Thailand Eksebisi, Indonesia Eksekusi?

masih terbayang kan dengan hasil 0-7 minggu malam lalu? kata mereka yang “berjiwa besar”, itu hanya pertandingan eksebisi. katanya sih gapapa kalah banyak, yang terpenting rakyat terhibur.
malam nanti chelsea akan memulai tur aseannya dengan melawan tim singha “drim tim thailand”, untuk kemudian menggilir malaysia dan indonesia di waktu selanjutnya. coba kita lihat aksi eksebisi kali ini yang akan ditayangkan kompas tv malam nanti sekitar pukul 20.00.
selain melihat racikan mourinho teranyar, saya hendak melihat kesiapan thailand menghadapi laga eksebisi. akankah mereka berusaha melawan sekuat tenaga dengan taktik dan usaha maksimal, ataukah sekadar mengumpulkan para bintang lokal negeri gajah putih untuk arisan keluarga sembari ketemu bintang dunia tuk tukar kaus?
saya kira yang namanya eksebisi itu model pertama dalam kalimat terakhir saya di atas. harusnya pemain yang disiapkan memberi sajian hiburan berupa pertarungan, dan tentu saja bukan pembantaian atau eksekusi penuh senyum.
kalau thailand kalah banyak tentu bisa kita setarakan dengan timnas. dengan kata lain, ini memang tren asia tenggara saat ini. tapi kalau ada permainan berimbang yang seru, artinya drim tim kita yang dibantai malam senin lalu adalah sebuah kesalahan.
jadi pingin lihat wajah pengurus baru yang sudah bersih saat ini. masakkan usaha mereka yang “baik” itu hasilnya cuma begitu saja. apa ada yang salah antara perbuatan dan hasil.
sudahlah, jauh di lubuk hati saya ada sebuah harap. tim nasional kita lepas dari hal politis. mereka hanya memberi hasil di lapangan saja dan tak sok melabeli diri dengan predikat “bintang”. timnas kita tak jadi boneka pengurus yang bisa diatur untuk menang atau mengalah. timnas kita berjuang untuk impian “sesungguhnya” dari bangsa ini agar ada prestasi membanggakan.
timnasku, apapun nama kulit kalian (drim tim, elepen, ol star, liga seleksion, atau ril garuda) seharusnya kalian tahu. ada 100 juta lebih lelaki di negeri ini yang mengharapkan hak sebagai pemain di posisi kalian saat ini. berjuang dong!!
 
17 July 2013 | 12:53

Minggu, 14 Juli 2013

Arsenal 7 vs Indonesian Drunk Team 0

hebat arsenal. tim yang saya kira sudah habis ini ternyata masih punya daya tarik.
tadinya saya pikir chelsea yang jadi penutup parade inggris yang bisa kasih hasil mencolok. saya pikir arsenal yang cuma punya bintang kelas dua macam rosicky dan podolski akan kesulitan menghadapi timnas yang ganti kulit jadi the dream team. sebuah tim impian tentu akan sangat dahsyat. apalagi melihat punggawanya adalah mereka-mereka yang sukses menahan belanda hanya unggul 3 biji gol pada laga sebelumnya. sang pelatih berprestasi timnas itu juga dengan diplomatisnya menyingkirkan andik vermansyah dari tim. nama seperti irvan bachdim atau okto maniani juga dikesampingkan demi nama besar sergio van dijk atau boas salossa.
namun hasil di lapangan bukan tim impian. saya tak pernah mengimpikan tim nasional saya melempem seperti ini. kala kalah 10 gol dulu juga saya punya dalih karena terbatasnya sdm. kini apa yang bisa dipegang lagi. ternyata sepakbola yang kita kira sungguh tangguh dan hanya drop karena salah penangan pengurus yang sudah disingkirkan itu cuma segitu-gitunya saja. ini bukan tim impian. ini tim mabok. tujuh gol di papan skor menunjukkan, mereka yang merasa bintang di sepakbola indonesia hanyalah penggembira di panggung dunia.
alih-alih menambah pengalaman, ini sih mental tim akan makin drop.
jacksen juga tak nampak punya visi kok kala babak pertama yang arsenalnya masih menahan diri. adakah ini kesungguhannya jadi pelatih timnas dibanding persipura? sepertinya ini cuma kumpul-kumpul ala arisan dari bintang-bintang lokal dan tak ada upaya meningkatkan kualitas dari hari ke hari.
saran saya tuk rcti, ganti nama yang jadi kulit timnas melawan liverpool dan chelsea besok. jangan sebut tim impian. indonesia selection kek, atau klompencapir bola….
kalau mau menampilkan tim impian fair dong. jangan cuma nama besar dan bagi-bagi kue jatah kuota timnas. pilih mereka yang punya motivasi dan mau diajar atau mengajarkan sebuah tim bertumbuh dalam proses, bukan iseng-iseng melawan bintang dunia.
ok deh, welcome liverpool.

14 July 2013 | 23:03

Selamat Datang Parade Inggris

ini saat yang mewah buat pecinta bola. tiga tim inggris berparade di tanah air dalam dua pekan ke depan.
kalau dulu, pertama kali ngeh bola, saya menyaksikan bintang-bintang liga inggris dari tanah yang jauh; kini dari gelora bung karno mereka secara bergantian akan hadir.
arsenal, liverpool, dan chelsea yang akan datang bukanlah klub kampay, puluhan trofi ada di lemari mereka masing-masing. walau arsenal kini jadi medioker liga inggris, belasan bintang baru selalu muncul tiap tahunnya dari klub pencipta bintang ini. sejarah klub juga punya nama besar berkamp, overmars, hendry, wiltord, kanu, dll hingga chamberlain dan walcott kini.
liverpool yang dipojokkan sebagai klub masa lalu yang sudah habis kini itu pun sedang mengupayakan ledakan baru dengan geliat gerrard dkk. tentu kita masih ingat era dalglish, rush, dan barnes yang cemerlang; atau masa glamor fowler, colymore, dan mcmaneman; serta geliat smicer, heskey, dan si peluru owen.
sementara chelsea adalah klub yang benar-benar segar dan bertabur bibit unggul. kalau masa lalu dipenuhi bintang veteran macam gullit, viali, cashiraghi, atau zola; setelah masuknya taipan abrahamovich bintang segar masuk dalam skuad di dekade akhir. siapa kini yang tak kenal nama seperti torres, lampard, terry, cole, dan cech? bintang muda macam oscar, moses, mata, luiz, dll juga menjanjikan keseruan di lapangan. ditambah lagi dengan hadirnya the special one yang kini jadi the happy one jose mourinho.
wow juli ceria buat pencinta liga inggris akan menemani bulan puasa yang suci bagi semua rekan muslim.
yang jadi sorotan adalah lawan mereka. timnas atau indonesia selection atau apapun namanya harus ambil manfaat dari kualitas lawan yang dihadapinya. ini saat tuk cari pengalaman. yang perlu dipikirkan adalah jangan jadikan ini semua semata sebagai ajang koleksi kaus para bintang yang datang. entah andik vermansyah yang jadi jago saya akan ambil bagian atau tidak. nonton dan nikmati sajalah laga bersama para bintang yang akan dimulai minggu nanti. selamat pagi semua. mantap!

10 July 2013 | 10:15

Menaikkan Peringkat FIFA dan Gengsi Timnas!

akh, ada juga yang bahas peringkat fifa. trims rekan yang telah membahas.
bukankah rendahnya peringkat fifa timnas kitalah yang jadi alasan keprihatinan para pengurus kpsi dan pendukungnya kala menohok para reformis sebelumnya? kala sudah kembali berkuasa, kapan upaya menaikkan peringkat itu terjadi?
soal kecintaan atas timnas sebelumnya sudah saya urai. usai kalah atas arab, kalender timnas sungguh tak memungkinkan tambahan poin. lawan yang muncul bukanlah tim yang setara kekuatannya. di pra piala asia lawan berat semua. di jadwal persahabatan resmi, agendanya kosong. seiring dengan kekalahan yang menanti, selain tak ada poin masuk, kecintaan atas timnas tentu akan melempem. semangat piala aff 2010 lalu tentu akan kendor. berjubelnya penonton di stadion untuk laga timnas akan masuk ke masa kelam.
ingat tentunya di era sebelum aff cup dulu betapa lowongnya stadion dibandingkan kini kala timnas bertanding. padahal timnas terkini dipenuhi bintang yang sangat ternama. bahkan nama-nama pemain naturalisasi yang menghiasi amat menjanjikan ekspektasi.
bagaimana ini, peringkat fifa tak maju menanti, kekalahan atas tim besar yang ada di agenda menunggu, padahal aksi duet maut boas - van dijk memberi ekspektasi berlebihan….
saya memang acuh tak acuh dengan kepengurusan kini, namun kalau saja boleh menyarankan baiknya agenda sepakbola persahabatan internasional dioptimalkan. siapkan lawan tanding yang sama atau di bawah kita kekuatannya. piala aff masih tahun depan, sea games tak masuk hitungan, jadi sebaiknya buat turnamen sendiri saja.
bisa saja diadakan piala kemerdekaan seperti dulu-dulu. undang saja tim seperti vietnam, myanmar, kamboja, hongkong, india, suriname, burkina faso, zimbabwe, tahiti, atau timor leste.
mungkin tak bergengsi, tapi rakyat tak peduli. asal menang tentu timnas didukung. ingatlah aksi di aff 2010 lalu yang dipuja-puji bahkan dibandingkan dengan tampilan di ppd 2014. banyak fans tak peduli kualitas lawan. menang-menang-dan menang. latih mental as a champions.
semoga ada yang percaya…
04 July 2013 | 09:51

intan ganda hidupku....


jarum jam berdetak
oceh sang waktu bicara
sepi berganti
erang bosan merasuk
perlahan masuki
hati yang membatu
incar intinya
nan lunak rapuh
entah sampai kapan....

diri menggeliat
ancam semua tuk bergerak
varian hari dinanti
itu harus segera
namun tak begitu saja
akan berjalan dalam mudahnya....

diam dalam kebekuan
atau berjalan hadapi
neraka namun hidup....

sampai tibalah
hari-hari berselimut
emas cahaya mentari
iringi setiap mimpi
lalu bergerak nyata
apa pun yang terjadi
untuk semua semangat baru
runtuhkan segala belenggu
agar tiada sesal tanpa juang.....

cinta yang menyelamatkan
aku dari setiap rintang
namun semuanya
Tuhanlah yang jadi dasarnya
iring-iring semua liku hidup
kala susah pun senangnya
alangkah bodohnya sadarku yang lambat....

relung hati membuncah
elang terbang tinggi di angkasa
naik seiring hatiku
ajak semua turut bagi cerita
tentang hari lalu dan esok
agar lebih bermakna....

cerita ini sepenggal kisah
ingatkan diri akan tobat
ngeri atau nyaman semua terlewati
tanpa terasa berjalan begitu saja
antarkan semua hingga titik ini
kala diri duduk di sini
untuk merenungkan hidup yang penuh warna.....

1 July 2013 at 23:34

Sepak Bola: Ketika Pecah Bersatu, ketika Bersatu Pecah!

judul di atas sesungguhnya bukan cuma terjadi di sepakbola nasional, mungkin di semua lini kehidupan hal itu terjadi. saat ada permasalahan biasanya yang merasa sama akan bersatu melawan, sebaliknya saat semua aman dan tenteram hal-hal kecil dapat menyulut pertikaian.
singkat kata, hal-hal ini sebentar lagi akan jadi komoditas pemberitaan di sepakbola negeriku yang sudah “damai” bersatu.
ingat saat-saat dulu, para penguasa sepakbola negeri ini bersatu melawan pereformasi yang gagal. semua seakan satu suara. mulai dari wasit, pelatih, pemain, bintang-bintang timnas, dan tentunya para pengurus.
oke, sekarang semua perjuangan itu berhasil untuk mereka. kantor induk organisasi sudah terkuasai, dari sana kini segala aturan didengungkan.
nah, lanjutan judul saya itulah yang sedang saya nantikan. bukannya sirik, tetapi sudah hukum alam kok akan terjadi. apalagi akhir kompetisi sudah mulai dekat.
mari kita lihat dengan seksama. adakah wasit yang selama ini tunduk pada para pengurus sah versi mereka bersikap jujur selamanya? akankah ada pihak-pihak yang merasa digembosi? akankah masalah gaji dan tunjangan para bintang lancar selamanya? akankah ada klub yang dikorbankan untuk jalan klub lain? akankah mereka yang terdegradasi jumawa menerima nasibnya? akankah para terhukum di komdis mematuhi pengadil?
kita tunggu saja suara-suara sumbang yang akan segera datang di masa damai ini?
entah kenapa saya merasa keluhan semasa zaman akhir rezim yang digulingkan akan terulang. siaplah mendengar lagi pengaturan skor, pembiaran pelanggaran, gaji yang diabaikan, wasit yang dizalimi, wasit yang dibeli, pemain yang dibuang, pemain yang tunggu bonus, hukuman yang diperjualbelikan, dll.
saya menunggu saja deh. pasti “wasit teladan” yang selama ini loyal itu suatu saat tersakiti, “pelatih agung” yang selama ini heboh membela itu akan meledak lagi, “pengurus” yang klubnya gagal juara padahal sudah jorjoran kumpulkan pemain timnas dan bintang-bintang asing itu akan geradakan, dan lain sebagainya.
sudahlah, sore-sore iseng aja……
01 July 2013 | 16:26

BIMA, Kamen Rider Naturalisasi!

baru saja pulang gereja, setel rcti eh baru inget hari ini pemutaran episode perdana acara “bima, satria garuda”. kemarinan lihat iklannya padahal.
terlalu kekanakankah saya, usia saya 31. kok nonton fil anak-anak? entah, namun sebagai pencinta tokusatsu jepang saya penasaran dengan film pahlawan lokal terbaru ini.
tak seperti panji atau saras yang mungkin mengadopsi superhero amerika dari dc atau marvel, dari iklan sebulan terakhir ini saya lihat bima adalah adopsi tokusatsu jepang jenis kamen rider.
tokusatsu itu bukan semata film anak di jepang sana, tapi genre film ber-spesial efek. tapi memang yang mendarah daging adalah seri serial ultra (ultraman), metal hero (gavan, jiban, atau winspector), super sentai (power ranger jepang), dan kamen rider (pasti inget satria baja hitam kan contohnya).
melihat iklannya, saya kira akan kecewa bila penampilannya kelak layaknya sinetron maksa khas masa kini. makanya saya penasaran. bila filipina pernah membuat metal hero sendiri, bagaimana indonesia yang akan punya kamen rider sendiri?
akh, saya cuma lihat setengah filmnya. tak jalas alur ceritanya, namun melihat “bandai” beriklan di tengah film maka saya tak langsung berolok-olok. akh ternyata bandai di belakang semua ini. adakah ini kerja sama model girlband jkt 48 di film? belum sempat browsing saya.
hanya saja, pengambilan gambarnya persis dengan seri kamen rider wizard dan fourze. menjadi seru bagi saya ketika latar taman monas dan gedung pertamina muncul di scane pertarungan bima yang bak film jepang dan penggunaan bahasa indonesia tanpa dubing. mulutnya pas dengan suara, hahaha….
layak tonton deh tuk komentar pertama saya. sayang para keponakan saya masih di gereja untuk sekolah minggu, jadi tak ikut nonton deh.
semoga bima punya alur yang jelas dan tak terlalu dibuat-buat. kamen rider di jepang sana alurnya kuat dan jelas loh, dan dalam 52 seri atau satu tahun pasti tamat lalu muncul penerusnya yang bisa dimunculkan bareng di versi the movie. okelah!
selamat anak indonesia, ada hero lokal baru buatmu!!
30 June 2013 | 10:20

Final Piala Konfederasi: Dua Kekuatan Terbesar Bertemu!

akhirnya final impian itu benar terjadi. brasil sang kekuatan besar sebelum era spanyol meraja bertemu dengan raja terkini.
di eranya brasil digdaya, spanyol adalah kekuatan lapis dua dunia. raul, morientes, nadal, atau guardiola sekalipun kalah cemerlang dari ronaldo, roberto carlos, bebeto, atau dunga.
namun kini kekuatan berbalik, xavi atau iniesta bahkan bukan bandingan oscar atau hernanes.
brasil si juara dekade lalu akan bertemu pemegang puncak singgasana sepakbola dunia. yang satu tuan rumah, yang lainnya juara dunia. wow, ini akan jadi ajang yang patut ditonton.
mungkin akan seru menjawab siapa pemenang laga minggu besok. namun takdir mempertemukan mereka.
siapa yang akan anda unggulkan? mungkin orang-orang seusia saya akan menjagokan brasil yang punya tenaga laten. namun anak usia kini juga mungkin masih berharap kebangkitan brasil. sementara pecandu baru sepakbola juga pasti melirik spanyol karena selain tren, jago-jago dunia juga banyak muncul dari si merah menyala.
well, akan seru pekan ini. sepertinya ini akan jadi gambaran piala dunia tahun depan.
semoga seru yang tersaji, dua tim dengan permainan tercantik dunia dapat sukses memaparkan pesonanya. yang saya khawatirkan adalah bila kedua tim menahan diri dan tampil bertahan demi pencapaian maksimal. sudahlah, mari kita jelang laga seru ini.
selamat siang!
28 June 2013 | 13:22

Berlian dalam Lumpur, Timbul atau Makin Terbenam?

ronaldo, bukan cr7, adalah fenomena bulan madu sepakbola saya. meledak di barcelona, maka aksinya menyita mata di akhir 90-an lalu.
seperti halnya argentina karena messi dan portugal karena cr7, maka brasil pun saya longok di era itu.
sayang sang fenomena terjerembab di prancis 98, namun aksinya dibayar kontan di korsel-jepang ‘02. sontak di era itu brasil jadi negara terbesar di dunia bola. jangan tanya peringkat fifa, sejak usa ‘94 brasil sudah bercokol di puncak.
kalau dijajar, nama hebat romario, bebeto, cafu, dunga, aldair, roberto carlos, rivaldo,dida, kaka, ronaldinho, dll juga akan menunjukkan siapa brasil edisi modern. walau pernah jaya di era pele, brasil memang sempat terseok hingga muncul di amerika ‘94.
***
nostalgia saya selesai, sejak jepang-korsel tim selecao mulai memudar. di jerman memang masih dijagokan, tapi setelah kembali gagal di afsel maka brasil mulai ditinggalkan bintang terang. di sekup conmebol saja brasil kalah bersaing dari uruguay. bintang brasil jua mulai memudar di eropa. mereka yang terbaik malah orang argentina, disusul portugal dan duo spanyol.
kaka tenggelam di madrid, nama-nama tombak seperti hulk atau fred juga tak menjual. playmaker semisal hernanes juga tak mentereng. hanya di barisan bek brasil muncul nama tenar seperti thiago silva, david luiz, atau dani alves (sebuah paradoks dari menterengnya pertahanan dari negara yang kita kenal bermain super menyerang). brasil pun terjerembab ke tingkat 22 di rangking fifa terbaru.
satu-satunya yang menjual nama brasil baru-baru ini adalah sebuah nama bintang prematur: neymar. tapi, nama ini belum terbukti karena baru akan masuk panggung eropa musim mendatang. ekspektasi yang terlalu tinggi dikhawatirkan malah menjadi beban sang bintang.
dan kini, ada satu lagi kans brasil mengangkat namanya lewat ajang tryout piala dunia bertajuk konfederasi. brasil sang tuan rumah sudah sampai di semifinal dengan pencapaian 100% di penyisihan. akan bagaimana si berlian dalam lumpur-brasil? akankah timbul atau makin terbenam esok?
26 June 2013 | 14:12

Bangsa Yang Lupa, Bangsa Yang Merana!

tersebutlah sebuah bangsa yang punya sebuah ajang pesta rakyat bernama “balbalan”. di ajang ini seolah semua warga bisa menumpahkan masalah hidup sejenak. pelbagai tantangan hidup sehari-hari seakan bisa diredam kala balbalan digelar di lapangan terdekat.
awalnya memang sederhana, namun karena memang mewabah ke seluruh bangsa maka banyak pihak yang mulai mengambil keuntungan di ajang ini. kala awalnya jalan berkompetisi mengeruk industri balbalan memang berjalan dalam seleksi alam. namun lama-kelamaan mulai muncul kartel-kartel untuk bersama menguasai ajang ini supaya tak ribut-ribut.
pada akhirnya ajang balbalan yang bak aksi gladiator di negeri nun jauh di mata warga jadi lebih mirip sandiwara yang dipentaskan. atur skor, atur juara, atur sana-sini, akhirnya jenuh orang melihatnya. jangankan untuk aksi balbalan dalam negeri, untuk aksi melawan luar negeri juga laga nekat dijual kartel. di dalam negeri pemain, klub, pelatih, atau pengurus harus sedia bayar upeti. kala ada permasalahan, hukuman diatur kartel membela yang bayar paling besar. akhirnya kartel berubah jadi mafia. dan dari menguasai ajang balbalan, mafia berupaya tuk maju setingkat tuk menguasai seluruh negeri.
tapi akhirnya muncul usaha melawan. tak dari golongan jelata, kartel lain juga yang maju. akhirnya dengan jalan kongres, kartel baru sukses menggantikan mafia yang dibenci warga atas tingkah polah selama ini.
kartel baru pun jalankan roda baru. tapi sayang, kartel baru tak terlalu paham sepak terjang mafia selama ini. alih-alih membersihkan ajang, usaha mereka malah menyinggung para pemegang kuasa yang tak lagi kebagian jatah pemuas dahaga sebagaimana aksi mafia sebelumnya.
akhirnya kartel baru pun dipersalahkan atas ketakdaulatannya. para pemegang kuasa kembali menyembah pada mafia. mafia bermain cantik dengan mengganti wajah lewat operasi plastik.
era baru pun berlangsung. dengan wajah baru balbalan negeri dimulai lagi. walau hati, otak, dan kelakuan tetap mafia bangsa itu larut dalam lupa. seolah ada yang baru kini, padahal merana….

22 June 2013 | 13:33