tiga tahun yang sengit itu lewat sudah. tiga musim kala sosok
mourinho yang kontroversial menghiasi persepakbolaan spanyol yang
semarak. tiap saat dalam masa itu seolah pemberitaan begitu
menggairahkan untuk dikunyah para pembaca yang haus informasi. tak harus
el clasico, laga lain liga spanyol yang memengaruhi masa depan
barcelona dan real madrid akan sangat panas bila mourinho hadir untuk
berkomentar sekalipun. puluhan drama tersaji terlebih khusus di el
clasico. mulai dari skor 5-0 yang membungkam mourinho di awal cerita.
kekalahan demi kekalahan sebelum akhirnya bisa menang. kerasnya
pertandingan yang hasilkan hujan kartu, perkelahian, cedera-mencederai,
diving di kotak penalti, atau dorong-dorongan berakhir colok mata
terjadi.
akhirnya masa itu selesai seiring dengan berakhirnya kiprah si spesial mou menjadi pemimpin laskar ibukota. sejatinya perginya guardiola mulai mendinginkan tensi, namun perginya mou buat semua seperti lebih dingin.
mungkin sebelum mou hadir el clasico sudah semarak, tapi coba anda cermati, pernahkah panasnya bentrok sepanas masa mou? bagi anda pendukung barca atau el real mungkin tak banyak pengaruhnya, tapi buat saya sungguh dingin.
percaya atau tidak, saya tak tahu kalau laga itu digelar semalam. padahal saya berlangganan mingguan bola, pembaca kanal bola kompasiana, dan bahkan pengintip livescore.com; tapi saya malah baru lihat pertandingan el clasico sudah dengan skornya pagi ini. mungkin saya yang khilaf dan agak buta tuli bola belakangan ini. tapi satu yang pasti, el clasico sungguh dingin tanpa mourinho.
hal ini persis seperti liga italia yang sepi ditinggal mourinho di awal-awal masa mou di madrid. bahkan intermilan pun ikut melempem bahkan hingga hari ini. liga inggris juga sempat sepi kala mou dipecat chelsea waktu itu. fergie dan wenger seolah jua tak lagi punya lawan untuk berperang urat syaraf. inilah evaluasi saya atas spesialisasi mourinho menggairahkan suasana tempatnya bernaung.
kini semarak itu dibawa mou kembali ke inggris. tapi, siapa yang bakal jadi lawannya?
27 October 2013 | 14:46
akhirnya masa itu selesai seiring dengan berakhirnya kiprah si spesial mou menjadi pemimpin laskar ibukota. sejatinya perginya guardiola mulai mendinginkan tensi, namun perginya mou buat semua seperti lebih dingin.
mungkin sebelum mou hadir el clasico sudah semarak, tapi coba anda cermati, pernahkah panasnya bentrok sepanas masa mou? bagi anda pendukung barca atau el real mungkin tak banyak pengaruhnya, tapi buat saya sungguh dingin.
percaya atau tidak, saya tak tahu kalau laga itu digelar semalam. padahal saya berlangganan mingguan bola, pembaca kanal bola kompasiana, dan bahkan pengintip livescore.com; tapi saya malah baru lihat pertandingan el clasico sudah dengan skornya pagi ini. mungkin saya yang khilaf dan agak buta tuli bola belakangan ini. tapi satu yang pasti, el clasico sungguh dingin tanpa mourinho.
hal ini persis seperti liga italia yang sepi ditinggal mourinho di awal-awal masa mou di madrid. bahkan intermilan pun ikut melempem bahkan hingga hari ini. liga inggris juga sempat sepi kala mou dipecat chelsea waktu itu. fergie dan wenger seolah jua tak lagi punya lawan untuk berperang urat syaraf. inilah evaluasi saya atas spesialisasi mourinho menggairahkan suasana tempatnya bernaung.
kini semarak itu dibawa mou kembali ke inggris. tapi, siapa yang bakal jadi lawannya?
27 October 2013 | 14:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar