sebentar saja tv dimatikan coz anak-anak hendak belajar dan lalu
kemudian diaktifkan, skor 0-2 terpampang di layar. masih belum turun
minum.
saya menyangka akan ada aksi balasan karena ini main di kandang sendiri. cuma kalah 0-1 kala bermain di tanah orang plus diisi materi compang camping era nilmaizar buat pemberitaan belakangan ini seolah melupakan siapa irak sesungguhnya.
para penggiat pssi bersatu yang sedang di zona nyamannya dalam cengkeraman mafia model saat ini tentu sudah menyajikan sejuta pembelaan; bahkan kemarin ada yang berkoar bahwa kekalahan di laga perdana ppa adalah biang dari keterpurukan ini….
well, 90 menit berakhir. tak ada gol balasan. beberapa peluang memang ada, namun peluang irak tak kalah banyaknya, malahan lebih berbahaya.
anomali rasanya bila melihat materi garuda sungguh ciamik. boaz, zamrun, jupe, roby, dll adalah sosok yang tak turut berjuang saat maitimo dan taufik berjibaku dulu. kini, dengan tambahan para bintang; di halaman rumah sendiri pula, timnas malah kalah lebih besar.
motivasi, yah garuda bermateri malam ini kehilangan motivasi. mungkin karena peluang sudah tertutup. tapi saya lebih melihat ketiadaan motivasi mereka karena mereka sudah yakin bakal dimaklumi kalau kalah lagi. pun pembela mereka lebih banyak ketimbang pembela timnas nilmaizar di masa lalu. yups, garuda tanpa motivasi tinggi seolah menggaransi posisi juru kunci tuk sebuah permakluman; ini karena kalah di laga perdana…..
okelah timnas senior, memang bukan era kalian negeri ini berprestasi. lupakan predikat kebintangan yang kalian banggakan. kalian adalah sampah sejarah bangsa di dunia persepakbolaan. kalian bukan korban perseteruan pengurus, toh kalian adalah para pelaku perseteruan. the real garuda ternyata ayam sayur.
mari berharap pada para atlet hijau yang akan berjuang setelah ini. tanpa embel-embel bintang atau posisi tawar nan politis. main bola yah main bola bro, kalah yah kalah; tapi kalau bersama bintang masih tetap kalah mendingan main gundu saja deh bintang liga jeger.
malam, xixixi..
19 November 2013 | 22:29
saya menyangka akan ada aksi balasan karena ini main di kandang sendiri. cuma kalah 0-1 kala bermain di tanah orang plus diisi materi compang camping era nilmaizar buat pemberitaan belakangan ini seolah melupakan siapa irak sesungguhnya.
para penggiat pssi bersatu yang sedang di zona nyamannya dalam cengkeraman mafia model saat ini tentu sudah menyajikan sejuta pembelaan; bahkan kemarin ada yang berkoar bahwa kekalahan di laga perdana ppa adalah biang dari keterpurukan ini….
well, 90 menit berakhir. tak ada gol balasan. beberapa peluang memang ada, namun peluang irak tak kalah banyaknya, malahan lebih berbahaya.
anomali rasanya bila melihat materi garuda sungguh ciamik. boaz, zamrun, jupe, roby, dll adalah sosok yang tak turut berjuang saat maitimo dan taufik berjibaku dulu. kini, dengan tambahan para bintang; di halaman rumah sendiri pula, timnas malah kalah lebih besar.
motivasi, yah garuda bermateri malam ini kehilangan motivasi. mungkin karena peluang sudah tertutup. tapi saya lebih melihat ketiadaan motivasi mereka karena mereka sudah yakin bakal dimaklumi kalau kalah lagi. pun pembela mereka lebih banyak ketimbang pembela timnas nilmaizar di masa lalu. yups, garuda tanpa motivasi tinggi seolah menggaransi posisi juru kunci tuk sebuah permakluman; ini karena kalah di laga perdana…..
okelah timnas senior, memang bukan era kalian negeri ini berprestasi. lupakan predikat kebintangan yang kalian banggakan. kalian adalah sampah sejarah bangsa di dunia persepakbolaan. kalian bukan korban perseteruan pengurus, toh kalian adalah para pelaku perseteruan. the real garuda ternyata ayam sayur.
mari berharap pada para atlet hijau yang akan berjuang setelah ini. tanpa embel-embel bintang atau posisi tawar nan politis. main bola yah main bola bro, kalah yah kalah; tapi kalau bersama bintang masih tetap kalah mendingan main gundu saja deh bintang liga jeger.
malam, xixixi..
19 November 2013 | 22:29