
Steven Gerrard, kapten timnas Inggris
Bila kita berbicara tentang sepakbola
level tim nasional di era lalu, maka Inggris diperhitungkan menyangkut
nama-nama besar yang ada di dalamnya. Tengok saja beberapa aksi mereka
di beberapa gelaran Piala Dunia dan Piala Eropa. Negeri Pangeran Charles
yang punya banyak konfederasi di Fifa ini bila kita mengingat gabungan
Inggris Raya tentu punya potensi lebih besar jika disatukan. Namun
sebagaimana kita ketahui, yang jauh menonjol tetap Inggris dengan Salib
Merah di kain putih, dibanding Skotlandia, Irlandia, atau Wales.
Bicara soal Inggris yang di atas saya
urai, kita tentu akan dengan mudah menyebut punggawanya yang banyak
berseliweran di TV lewat gelaran Liga Inggris atau BPL
saat ini. Dengan propaganda yang mendunia, nama besar Manchester United,
Liverpool, Chelsea, atau Arsenal tentu membawa nama bintang berderet di
skuad Inggris.
Sebut saja dulu Alan Shearer dari
Newcastle begitu besar namanya; Man United punya Beckham, Neville, dll;
atau punggawa Arsenal semisal Tony Adams sampai Sol Cambell. Seiring
eksploitasi dunia dalam pengembangan liga oleh FA yang mengijinkan
banyaknya bintang asing lintas negara bahkan lintasbenua, BPL kini diisi
oleh banyak legion asing yang mulai menyita perhatian.
Maka belakangan mulai muncul krisis
minimnya talenta local di timnas Inggris. Tim tiga singa ini mulai
membentuk diri tanpa kualitas merata dari segi popularitas. Mengingat di
dunia kini Messi dan Ronaldo yang jadi buah bibir, Inggris seperti tak
punya potensi besar dari sisi individu pemainnya. Roy Hodgson yang sudah
merancang skuat kembali memunculkan situasi minim nama besar di
daftarnya. Selepas kupasan atas nama Gerrar, Lampard, atau Rooney; yang
akan ikut memperkuat Inggris tinggallah bintang muda yang belum menyita
perhatian dengan sinar redupnya.
Singkat kata, Inggris akan ke Brazil
tanpa nama besar. Kalau sudah begini, yang diharapkan adalah permainan
cantik yang betul-betul menonjolkan kolektivitas dan non-individu. Kita
tunggu saja sejauh mana auman Tiga Singa yang harus kolektif menerkam
mangsanya kali ini. Selamat dating Inggris di Piala Dunia 2014. Semoga
keberuntungan mengikuti mereka tidak saja di saat babak tostosan
menanti, tapi juga lewat kontroversi yang gol hantu yang sudah di
antisipasi FIFA dengan teknologi garis gawang. Lampard, hajar lagi
gawang lawanmu! (ds/ejr)
Kiper: Fraser Forster (Celtic), Ben Foster (West Bromwich Albion), Joe Hart (Manchester City).Belakang: Leighton Baines (Everton), Gary Cahill (Chelsea), Phil Jagielka (Everton), Glen Johnson (Liverpool), Phil Jones (Manchester United), Luke Shaw (Southampton), Chris Smalling (Manchester United).Tengah: Ross Barkley (Everton), Steven Gerrard (Liverpool), Jordan Henderson (Liverpool), Adam Lallana (Southampton), Frank Lampard (Chelsea), James Milner (Manchester City), Alex Oxlade-Chamberlain (Arsenal), Raheem Sterling (Liverpool), Jack Wilshere (Arsenal).Depan: Rickie Lambert (Southampton), Wayne Rooney (Manchester United), Daniel Sturridge (Liverpool), Danny Welbeck (Manchester United).Cadangan: John Ruddy (Norwich City), Jon Flanagan (Liverpool), John Stones (Everton), Michael Carrick (Manchester United), Tom Cleverley (Manchester United), Andy Carroll (West Ham United), Jermain Defoe (Toronto FC).
http://football-indonesia.net/piala-dunia/asa-tiga-singa-tanpa-megabintang-56.html
Rabu, 14 Mei 2014 10:35