Selasa, 20 Mei 2014

Liverpool, Kemenangan yang Tertunda (Lagi)

Sturridge mencetak gol di menit 65
Sturridge mencetak gol di menit 65
Seperti yang kita urai kemarin, akhirnya sejarah akan mencatat BPL sesuai fakta yang kita ketahui bersama. City juara dan akhirnya tak saja menguasai Manchester, tapi Inggris. Musim yang berlalu tanpa Fergie ini akhirnya komplet terjalani.
Sesuai judul saya, sorot akan saya arahkan pada kegagalan The Reds yang seakan sungguh membuang peluang di depan mata. Era Fergie berjalan dengan impotensi di pihak Liverpool. Sejak saya-dalam masa remaja-memantau Liga Inggris di pertengahan era 90-an dulu, Liverpool yang kita ketahui punya nama besar masa lalu mulai melempem dan tak berdaya.
Seingat saya, kala Alan Shearer membawa Blackburn juara saat itu Liverpool masih disegani. Memang nama besar itu masih ada hingga kini, namun Liverpool saat itu setara Madrid saat ini mungkin. Beberapa musim tak juara, namun punya potensi laten tuk kembali unggul. Jadi, era Robbie Fowler di saat itu masih menampakkan seksivitas Si Merah.
Namun setelah memasuki awal 2000-an, pertengahan, dan akhir dasawarsa pertama abad 21, Liverpool mulai makin rontok dan nampak hanya jadi penggembira. Era Owen yang hasilkan “treble winner kawe dua” (juara FA, Piala Liga, dan Piala UEFA) sepertinya jadi olok-olok di Inggris. Kala Gerrad dkk membuka mata dunia di final UCL lawan AC Milan, semua tetap memandang sebelah mata kesuksesan itu karena juara liga domestik tak kunjung terulang. Di era Fergie menguasai daratan Inggris setelah class of 92 mekar dan berbuah, analogi yang cocok untuk Liverpool mungkin adalah Inter Milan sebelum era Calciopoli terbongkar.
Waktu pun bergulir perlahan namun pasti. Akhir era Fergie pun tiba setelah juara terbanyak Inggris resmi direbut dari Liverpool. Kebanggaan domestik yang tertinggal hanyalah jumlah trofi Piala Champion yang masih belum terkejar Red Devils.
Musim ini memang bergulir tanpa ada ekspektasi akan kejutan dari Liverpool. Semua mata memandang Moyes dan Mourinho, di samping Palegrini yang punya pundi uang berlimpah. Bersama dengan Arsenal dan Tottenham, The Reds diperkirakan akan berebut posisi 4 sebagaimana biasa dalam dasawarsa terakhir.
Siapa nyana kalau Si Merah ini akhirnya menggeliat. Aksi Suarez yang sehebat Batistuta campur Di Canio, menurut saya memaksa perhatian dunia untuk menyambut kembalinya takdir sebagai tim juara mampir ke Anfield.
Bulan lalu, saya yang mengira Chelsea akan mengunci klasemen musim ini terhenyak akan aksi Skrtel dkk ini menggulingkan City dan unggul atas Chelsea. Tekat Gerrard yang akan menganggap setiap laa sisa sebagai final membuat saya mengubah prediksi saya bahwa memang tahun ini punya The Reds. Dunia juga mulai menggaungkan prediksi serupa.
Saat ini, di era awal tanpa Fergie, Si Merah yang lama dibungkam akan berteriak lantang dan raih juara. Agaknya persaingan dua klub merah ini akan semakin sengit di catatan sejarah. Lebih indah lagi kalau skenario juara dibarengi kegagalan sang rival menembus batas posisi ke Eropa. Well, kapan lagi saat yang indah kalau tak saat ini, itulah pikir saya untuk sebuah cerita menarik.
Tapi semua sepertinya runyam kala fakta di lapangan malah katakan sebaliknya. Chelsea malah merajut asanya di saat harusnya Anfield menelan mereka demi skenario seru tadi. Kekalahan yang bukan hanya membuat Chelsea mendekat, tapi membiarkan City melakukan coming from behind.
Kekecawaan fans Liverpool
Kekecawaan fans Liverpool
Dor, Liverpool gagal juara. Sejuta tangis fans mereka yang haus gelar terdengar. Kalaupun saya berhiperbola nampaknya secara harfiah memang sebanyak itu. Memang belum saat ini, memang bukan faktor Fergie, atau mungkin memang takdir juara sudah lama menjauh pergi.
Kemenangan tertunda, lagi dan lagi. Saya penasaran dengan respon Liverpool menerima semua ini. Akankah runner up dianggap prestasi yang akan ditingkatkan musim depan, ataukah makin banyak yang menjauh atas takdir baru sebagai “The Almost” dan bukan “The Champions”? (ds-ejr).


http://football-indonesia.net/ligainggris/liverpool-kemenangan-yang-tertunda-lagi-35.html
Selasa, 13 Mei 2014 0:49 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar