Selasa, 26 Juni 2012

DNA Mourinho di Piala Eropa 2012

wah, prediksi saya piala eropa kali ini banyak melesetnya ney. tapi, hitung2 belajar menulis, saya mau berurai lagi ney.
mourinho, buat saya adalah salah satu item sepakbola dunia yang selalu hilang di setiap kejuaraan internasional besar. tengok saja piala dunia lalu. di tengah ingar-bingar sepakbola dunia yang melibatkan banyak sosok besar, sebuah item besar terlupakan. mourinho sang pelatih peraih treble winner 2010 lenyap dari pemberitaan. alasannya mudah, dia memang bekerja di level klub.
mungkin buat mou, keberhasinnya meraih titel di inggris-italia-spanyol saat ini akan jadi pemicu kerinduannya untuk segera melatih sebiah timnas untuk diantar ke piala kontinental tertentu bahkan piala dunia. semoga saja.
satu2nya sepak terjang mou di piala eropa ini setahu saya adalah aksi ekspresifnya di bangku penonton saat portugal kalah dari jerman. sedang kehadirannya di jakarta jauh dari induk berita piala eropa 2012.
lenyap lagi item mourinho dari kamus sepakbola musim panas eropa ini? nanti dulu!
piala eropa 2012 sudah tinggal menyisakan 4 partisipan, nah di sinilah menariknya.
ternyata ada dna mourinho tersisa di ujung kompetisi. 9 dari 10 anak kandung morinho di real madrid masih jadi aktor. di portugal ada ronaldo, pepe, dan contrao. khedira dan ozil berdiri tegak di atas panser. di la furia roja casillas, alonso, albiol, dan ramos masih tegak bercokol. hanya benzema saja yang terpaksa pulang ke kampung napoleon.
sosok2 inilah yang merupakan pengejahwantahan figur mourinho di piala eropa. jelas bukan kejeliannya memilih para bintang untuk diramu selama ini?
lewat tangan dingin dan sentuhan midasnya sosok2 pembela negara masing2 itu terjaga eksistensinya sejak piala eropa lalu.
satu2nya tim di 4 besar yang bersih dari dna mourinho mungkin adalah italia. tapi ups, ingat2. masih ada anak2 mourinho di sana. ballotelli dan motta jelas masih ingat belaian mou di buayan. lengkap kan jejak yang diberikan mou buat persepakbolaan internasional sekup eropa kali ini? jadi, tak lenyap betul mou.
jadi ke timnas mou?

26 June 2012 | 03:53

De Javu Matador

gak berasa sudah 12 tahun kenangan akan tangisan raul gonzales saat gagal penalti lawan bartez di belanda-belgia 2000.
malam ini-juga di perempat final-kedua negara kembali bertemu. rasa-rasanya saya mulai muak dengan pengamat2 selera pasar yang mendukung spanyol. buat saya, pengamat bahkan komentator bola di tv yang menjagokan tim yang lagi naik daun lebih baik tak dipakai. kenapa? karena tanpa urai mereka, nenek2 pakai sempak juga tahu kalau tim itu lagi jago. komentator yang jagoin spanyol sesungguhnya mirip abg labil yang kesemsem sama barcelona dan manchester city. kenapa? karena lebih mirip latah daripada beranalisis.
kembali lagi ke topik, maka saya akan menjagokan prancis atau cenderung 50:50 daripada masuk kategori penjago spanyol (intermezo aja: semalam juga, walau suka gaya jerman, saya sempat mengkhawatirkan permainan yunani yang mematikan).
spanyol memang berhasil menapaki hierarki tertinggi dunia persepakbolaan sejak 2008. tapi, buat saya, sudah tiba waktunya tuk iniesta dkk masuk fase penurunan. titik ekstrem dari kurva penampilan itu telah dimulai dari partai puncak piala dunia 2010 lalu.
kini, torres dkk masuk pada perumitan dan akan kembali ke era gonzales: banyak bintang tapi non-gelar.
terlalu banyak gaungnya yang berisi pujian dan pujaan pada la furia roja. dan malam nanti saya rasa benzema cs yang akan memantik kehancuran spanyol yang terlalu banyak diangkat.
di belanda-belgia lalu, prancis memberi rasa penasaran pada spanyol. di portugal 2004 dendam itu tak berbalas karena spanyol rontok di fase grup. di austria-swiss 2008, gantian prancis yang rontok di fase grup. spanyol seperti kita tahu malah keluar sebagai juara, jadi egaliter dengan prancis dengan 2 gelar juara eropa. singkatnya, kedua tim equal.
takkan ada permainan negatif menunggu adu penalti, tapi saya kira kekuatan yang seimbang itulah yang dengan sendirinya menhantarkan ayam jantan dan sang matador ke fase tostosan. kalau sudah begini, saya rasa de javu mampir di spanyol.
ayo blanc, mantapkan tapak jaquet dan lamere!

23 June 2012 | 11:58

Menanti Terobosan CR7 Bersama Tim Klimis

baru bangun ney, habis asyik semalam memerhatikan perjuangan adik2nya poborsky melawan adik2nya couto. ups perkenalkan sebelumnya, saya laziale!
sesungguhnya saya bukanlah penggemar fanatik sebuah tim negara. untuk piala dunia lalu saya memang mendukung argentina, piala eropa kali ini saya mendukung belanda; tapi sesungguhnya saya tak punya mimpi apapun melihat negara besar sepakbola yang saya idolai juara dunia atau eropa. saya hanya sekadar penikmat bola yang senang melihat aksi di lapangan, kalau pun mendukung sebuah tim level negara, saya hanya seru2an saja. satu2nya mimpi saya untuk level negara hanya kesuksesan tim merah putih bergaruda di dada juara piala aff, asia, dan dunia.
pendek cerita, setelah belanda tersingkir saya tak harus berhenti nonton piala eropa. partai 8 besar pertama sudah berlalu semalam. akhirnya portugal lolos lagi ke semifinal.
bicara partai semalam, sebenarnya saya heran dengan pengamat yang menjagokan ceko. kalau anda cermati, sesungguhnya tinggal menunggu tembok cech roboh saja diterjang ronaldo cs. tak ada serangan berkualitas yang dipertontonkan ceko. baros tanpa kecemerlangan rosicky memang tak berarti. sebaliknya, aksi duo sayap gila-nani dan ronaldo-benar2 memaksa cech jatuh bangun. karenanya, wajar bagi portugal meraih tempat di 4 besar. sayang memang ceko si wakil akhir eropa timur kandas.
sesungguhnya duel semalam itu adalah duel dari tim yang mulai dianggap minim bintang ketimbang masa lalu. sedikit demi sedikit ceko mulai dipinggirkan dalam perhitungan pencinta bola karena hilang sudah nama nedved, poborsky, smicer, koller, atau berger.
terlepas dari nama besar ronaldo dan nani, portugal juga dianggap luntur dengan pensiunnya baia, sausa, couto, conceicao, rui costa, figo, atau deco. tapi, persuaan semalam membawa kenangan lama mampir di memori saya. ceko mungkin memang masih menunggu nedved-nedved selanjutnya, tapi portugal sudah punya harapan baru.
akhirnya ronaldo sang bintang bisa nyetel dengan portugal. tim yang biasa tampil klimis di lapangan ini bakal juara!

22 June 2012 | 12:52

Euro 2012: Turnamen Penuh Persaingan yang Produktif

eropa memang ketat di sepakbola. selain 16 tim yang berlaga juni-juli ini, sesungguhnya masih ada nama2 besar lain yang absen. sebut saja turki, serbia, slovenia, slovakia, swiss, atau wales yang punya nama2 top dunia, negara2 itu tentu akan makin menyemarakkan persaingan yang ada saat ini bila dilibatkan (menarik buat saya wacana menambah partisipan turnamen ini jadi 24 ke depannya).
bentuk persaingan yang kompetitif ini mungkin hanya dapat disaingi region afrika yang dapat menggilir delegasinya di piala dunia dengan munculnya negara debutan di beberapa penyelenggaraan terakhir. bandingkan dengan wakil asia, latin, atau amerika utara yang melulu itu2 saja.
kembali ke piala eropa, sepertinya tim2 yang tampil sudah sukses menunjukkan jati dirinya, walau beberapa gagal tampil maksimal.
irlandia memang hanya penggembira untuk kali ini. belanda juga gagal total (bukan spakbola total), walau punya peluang hingga saat akhir. hal berbeda muncul pada swedia yang pasti tersingkir walau belum berlaga untuk ketigakalinya, 2 kekalahan mereka terjadi dengan perlawanan yang kuat. yang tragis rusia tersingkir oleh aturan baru yang head to head.
tuan rumah polandia jua sudah menunjukkan perjuangan maksimal sebelum tumbang di hadapan ceko. dinamit denmark juga sempat meledak untuk mematahkan 1 kaki belanda untuk maju.
terakhir, kroasia yang bersinar lewat mandzukic pun tumbang setelah juara bertahan spanyol memaksakan tajinya.
malam nanti kita akan menunggu antara ukraina-inggris-prancis yang akan menyusul masuk kotak atau menyusul nama besar ceko-yunani-jerman-portugal-spanyol-italia maju ke 8 besar.
persaingan ketat sudah bergulir, tapi sekali lagi saya ceritakan: persaingan ketat ini ternyata produktif, hingga malam tadi tak ada satu pun partai yang berkesudahan tanpa gol alias kacamata. padahal, selain partai pembuka polandia-yunani, tak ada satu hadiah penalti pun diberikan wasit sepanjang penyelenggaraan. seru, dan makin seru.
okelah urai saya kali ini, selamat pagi. thanks.

19 June 2012 | 10:53

Tanpa Penati, Euro 2012 Kaya Kreasi!

sudah 14 partai tersaji dalam 7 hari penyelenggaraan turnamen terakbar tahun ini. sadar apa yang berbeda dengan penyelenggaraan turnamen ini? buat saya gelaran kali ini unik. tak ada satu pun laga berkesudahan tanpa gol, padahal tak satu pun penalti dihadiahkan wasit, kecuali penalti gagal yunani di partai pembuka.
umumnya laga yang berjalan memang menarik, setiap tim berkreasi maksimal mencipta skor. beberapa pemain memang masih mengharapkan timnya dihadiahi penalti dengan beberapa aksi drama yang tak digubris wasit. tapi, dalam beberapa kesempatan memang wasit piala eropa kali ini cukup konservatif untuk tak meracuni perjuangan di lapangan dengan hadiah penalti. mereka tampak terlalu hati2 dalam memberikan keuntungan yang bisa membunuh asa tim yang dihukum penalti. hasilnya ciamik, tak seperti turnamen level klub yang banyak memanen gol dari titik putih sebagai pendongkrak produktivitas gol, tanpa penalti pun setiap pertandingan selalu diwarnai minimal satu gol.
mungkin banyak yang tidak setuju dengan sikap para wasit yang nampak saat ini, namun kita jelas teringat bahwa mudahnya penalti diberikan wasit seperti di piala champions eropa terhadap tim sekelas barca atau munchen jelas seperti aksi khas komentator pertandingan catur di warung kopi (sudah jelas unggul tapi makin diuntungkan, lihat saja kalau ada penonton catur: yang lagi menang malah yang dibantuin langkahnya biar makin cepat menang, hahahaha).
saya kepingin tahu, kelak di akhir turnamen ini akan ada berapa totqal gol dari titik putih? saya rasa statistik akan menunjukkan minimnya perolehan. jangankan penalti, catatan saya tendangan bebas yang jadi gol juga baru gol pirlo semalam. lainnya saya ingat lahir dari permainan terbuka. wow, perlu apresiasi di posisi ini.
menempatkan laga2 krusial grup di partai pertama juga nilai lebih dari penyelenggaraan kali ini. terlepas dari undian atau tidak, pertemuan semisal ceko-rusia, itali-spanyol, atau inggris-prancis di laga pembuka (bukan laga ketiga grup) cukup memberi hiburan berarti. oke, selamat siang!

15 June 2012 | 14:21

jerman belum lolos, belanda belum tamat!!

oke, hasil malam ini cukup menggambarkan apa hasil dari grup b piala eropa polandia-ukraina 2012 ini.
seperti dugaan saya, portugal akan dominan atas denmark dan belanda akan lebih menderita daripada saat melawan denmark. yups, portugal menang 3-2, dan jerman menang 2-1 atas belanda.
dengan hasil ini jerman memang jumawa dengan 6 poin sebagai pemuncak klasemen, diikuti portugal dan denmark dengan 3 poin dan selisih gol sama (3-3). belanda sendiri makin menderita dengan jadi juru kunci tanpa satupun poin.
tapi, jerman belum lolos. begitu pula belanda yang belum sepenuhnya kandas.
ada skenario yang bisa buat jerman gagal lolos. bila kalah lawan denmark di laga akhir dan portugal juga menang atas belanda, akan ada 3 tim berpredikat penguasa 6 poin. artinya, jerman belum lolos.
skenario lain juga bisa menyelamatkan belanda. bila sanya jerman mengempas denmark dan mereka bisa mengatasi portugal, akan ada 3 tim berpredikat penguasa tiga poin yang berebut tempat kedua.
so, partai terakhir bakal menentukan dan memastikan semuanya. sayang sekali bila van persie cs kandas di fase ini. pun bila ronaldo dkk berhenti di tahap ini. tak juga seru bila tanpa drama model kuda hitam dinamit denmark di knock off fase nanti. dan alangkah sesaknya bila panser jerman bermotor super mario gomes juga tersingkir. apa daya tempat yang ada cuma 2 untuk 4 tim ini.
***menanti aksi berikutnya***

14 June 2012 | 03:46

Belanda Gagal, tapi Mungkin Juara!

sabtu lalu mungkin banyak yang kalah bertaruh. kalaupun tak bertaruh uang, setidaknya prediksi anda salah dalam partai pertama di grup b piala eropa 2012. belanda yang jadi unggulan bersama jerman dan portugal malah bertekuk lutut di hadapan denmark yang justru jadi tim terlemah di grup ini.
banyak yang kemudian menyalahkan belanda yang seolah terlalu percaya diri. alih2 menyiapkan tim terbaik, marwijk malah sibuk dengan konfirmasi van persie sebagai ujung tombak dibanding huntelaar. seolah hanya berpikir mata tombak mana yang jadi pilihan, tanpa pernah memikirkan alternatif lain selain tombak itu bila ternyata tak efektif. bila marwick main silat, mungkin sebenarnya tak hanya tombak yang bisa jadi senjata. kan ada toya, pedang, trisula, atau mungkin keris yang jadi alternatif?
akhirnya belanda kalah lewat gol pemain yang sama sekali tak familiar di telinga dan mata saya. bukan laudrup lagi, bukan pula tommason.
lebih lanjut beberapa pihak mulai frustasi dengan nasib belanda kali ini. tapi, buat saya masih mungkin belanda juara. memang dalam euro 2008 dan world cup 2010 lalu belanda selalu meraih hasil 9 poin sempurna di fase grup, tapi kalah model ini diterima juara piala dunia spanyol 2 tahun silam.
ingat, spanyol juga kalah dari swiss di partai perdana. tapi mereka kemudian memenangi semua laga berikutnya hingga ke puncak. sebenarnya belanda da spanyol sama2 menang 6 kali dan kalah 1 kali di afrika selatan, tapi belanda meraih 6 kemenangan mulus itu dari depan dan kalah di belakang. sementara spanyol, mereka memulai dengan kekalahan dan mulus dengan 6 kemenangan.
ada semangat yang bisa diurai dari rekam jejak spanyol 2 tahun lalu. belanda punya modal baik lewat duo topskor liga eropa musim lalu pada huntelaar di jerman dan persie di inggris. otak tim atas nama sneijder juga masih ciamik dan diincar banyak klub untuk diakuisisi dari inter. nama2 kuyt, de jong, heitinga, atau sketelnburg juga mendunia. era basten, gullit, berkamp, davids, seedorf, kluivert, de boer, nistelrooy bahkan gio harus berlanjut!!

11 June 2012 | 11:47

Gebyar Eropa yang Membahana

akhirnya dihelat juga pagelaran sepakbola antarnegara eropa yang sudah 4 tahun dinanti.
tak terasa ini sudah piala eropa kelima untuk saya dengan format yang sama: 16 tim dalam 4 grup di putaran final.
piala eropa inggris 1996 adalah turnamen eropa pertama yang saya nikmati sejak melek bola di usia SMP. masa “90-an adalah eranya basket di bangku sekolah. sebelumnya bicara sport yah melulu soal chicago bulls dan michael jordan. nah piala eropa bersama alan shearer ini adalah awal bangkitnya DNA suporter di hati saya. akhir cerita, tim kelas kami menasbihkan kostum kotak2 kroasia sebagai baju kelas, dan waktu itu saya kebagian nomor 13.
empat tahun kemudian belanda-belgia 2000 menyisakan cerita perjuangan buat saya sendiri. televisi di rumah rusak di malam final, jadilah saya harus menelusuri rumah tetangga, mencari mereka yang masih terjaga untuk menumpang nonton aksi trezequet menghempas semangat delvechio dkk yang sebelumnya hampir pasti juara. satu malam sebelum menempuh UMPTN waktu itu sungguh menggelora.
di portugal 2004 ceritanya lain lagi. siapa nyana yunani yang semenjana jadi jawara. aksi para pemain klimis portugal (yang entah kenapa tetap klimis saat ronaldo cs kalah lawan jerman kemarin) di kandang tak beri hasil maksimal di libur kuliah yang jemu karena tak jua melewati masa skripsi.
sementara di swiss-austria 2008 cerita utama adalah semaraknya emosi teman2 sekantor di ruang redaksi saat mengikuti aksi spanyol merambati bagan hingga final. malam final di X2 Senayan dalam jamuan sebuah lembaga keuangan swasta sungguh tak terlupakan, gol tores sungguh mengentak jerman yang spesialis turnamen.
dan kini kesempatan kelima menyaksikan piala sekup benua asal sepakbola ini sudah menggelar 6 laga. dalam masa berkabung atas wafatnya putri saya tercinta sebulan silam, euforianya memang agak tersekat. tapi, saya berusaha untuk jadi orang biasa yang bisa menyaksikan aksi2 para atlet itu beraksi. saya memang tak lagi “segila” dulu dalam nonton sepakbola, tapi biarlah tetap ada sebagai saksi aksi2 ini! cayo!

11 June 2012 | 10:01

Selamat Menempuh Hidup Baru Patar Tambunan

Kenal Patar Tambunan yang merupakan bintang timnas masa lalu yang katanya bisa masuk hall of fame persepakbolaan Tanah Air? Terakhir kali nama itu terngiang di telinga saat seorang teman sedang berkelakar tentang Patrajasa, gedung di bilangan Kuningan itu dia sebut secara pelesetan sebagai Patra Tambunan, hehehehe….
Namun pekan lalu nama sang legenda malah benar-benar masuk dalam uraian di rumah saya sendiri tatkala seorang sahabat istri saya mengirimkan SMS undangan (lantaran ada satu dan lain hal yang membuat sang sahabat tak bisa mengantarkan langsung undangan) pernikahannya.
Di layar istri saya membaca akan menikah sahabatnya itu dengan Patar Tambunan. Ketika kami ingat-ingat, tak ada nama sahabat kami yang seperti itu. Singkatnya, ini ”orang lain” dari lingkungan kami.
Sejenak saya bercanda, nama itu familiar sebagai seorang legenda timnas yang terakhir saya saksikan ada di laga legenda Garuda yang bertanding lawan AC Milan Glory tahun lalu.
Karena tak bisa hadir, istri saya hanya bisa mengirimkan pesan selamat seraya berkelakar menanyakan apakah calon suaminya adalah pemain sepakbola. Tak lama SMS balasan masuk dengan isi konfirmasi yang masih meragukan dari sang sahabat. Saya pikir dia bercanda. Tapi kemudian foto BBM dikirim dan ternyata, aha…. sang legenda benar-benar jadi suami sahabat kami itu.
Selamat menempuh hidup baru kawan, selamat juga buat sang legenda. Semoga lekas dianugerahi anak-anak yang lucu.
Kini legenda itu akan jadi sahabat sekaligus narasumber dari setiap kegelisahan saya atas cerita sepakbola negeri ini. Sebelumnya saya sudah bersahabat dengan walimurid saya di sekolah yang seorang komentator ulung: Rayana Djakasurya. Akh, seru juga!

10 June 2012 | 20:51

Salam Perdamaian dan Kuda Troya

secara mendadak kabar itu menyeruak di kala mengecek kompasiana senja lalu. tak dinyana perdamaian itu dipublikasikan dengan menyebut sudah adanya kesepakatan demi kemajuan sepakbola nasional dan berhentinya dualisme.
sejenak saya tak percaya orang sesombong lnm yang kemarinan bilang tak akan ada rekonsiliasi kecuali dah mundur jadi ketua bisa melunak dan menjabat tangan sang pemimpin untuk melangkah bersama ke depannya.
sisi putih hati saya bilang: Tuhan telah mengetuk pintu hati lnm itu rupanya. semoga dengan ini tak ada usikan berarti lagi dari tangan2 yang coba menggerayangi proses yang sedang berjalan ke arah yang dijanjikan lebih bersih dari era nh dulu.
tapi, sisi hitam hati saya mulai tergerus dengan sebuah krisis kepercayaan atas rekonsiliasi yang seakan tanpa proses. bila ini sebuah kisah fiksi, alangkah buruknya si pengarang karena tak memberi proses apapun untuk wujud perubahan perilaku, 180 derajat dan terjadi begitu saja? buruk sekali! harusnya ada kerumitan dulu yang terjadi dan pencerahan pada hati yang membatu untuk kemudian lumer dan berakhir dengan indah.
sungguh sebuah hal yang agak janggal buat saya. saya jadi ingat dengan kisah kuda troya, di mana lawan seolah menyerah tiba-tiba dan hanya meninggalkan patung kuda raksasa. kala sang raja pemenang lengah dan menyita kuda troya itu, justru di sana kunci kekalahan itu datang.
waspada, kita harus waspada pada apa yang nampak. di satu sisi krisis kepercayaan itu harus kita tekan dengan upaya tak berprasangka buruk agar hal buruk itu tak terjadi. namun di sisi yang lain kita harus waspada.
bukankah lebih baik buat kita saling berhadapan dan mengetahui siapa lawan kita, ketimbang berdiri sejajar namun tak tahu bahwa teman di sisi siap menerkam?
selamat datang perdamaian, setop semua usaha pemelintiran, semoga kita benar2 terhindar dari sanksi fifa, dan semoga memang ini semua karena Tuhan masih sayang dengan negeri kita.
salam perdamaian, kini satu kita sama rasa. nikmati iklim ini dan semoga tak ada lagi yang meracuni negeri sendiri!

08 June 2012 | 09:31

Gairah Muda yang Menjanjikan

kalau orang bilang di bulutangkis ada kegagalan dalam proses regenerasi, berbahagialah dunia sepakbola indonesia karena stok pemuda negeri ini masih panjang berbaris untuk membela negara.
tak ada alasan isl atau ipl, bila mau dan berkompetensi di bidang ini, kaus merah bersiluet garuda di dada siap membungkus perjuangan di lapangan hijau. dalam beberapa pekan terakhir ini gairah membuncah dari punggawa timnas yang bukan hanya menjanjikan berbekal aksi, tapi juga bertenaga. yups, mereka persis kata band kunci: muda dan berbahaya!
kalau jerman banyak dipuja coz di piala dunia 2010 lalu punya modal darah muda yang segar, timnas kita bisa meniru itu saat ini.
keengganan bambang pamungkas dan firman utina cs jujur pada diri mereka sendiri tentang pilihan untuk kemajuan sepakbola negeri ini memang sempat menohok. kalah 0-10 di bahrain jadi noda sejarah yang tak terlupakan. tapi, kondisi yang terpojok itu beri sedikit semangat yang kian lama kian besar.
bermodal pemain muda pula kini kita dijanjikan aksi atraktif dari tenaga muda seperti andik, ferdinand, irfan, yosua, titus, okto, diego, patrick, satrio, wahyu, valentino, dll. timnas kini memang minim pemain senior, tapi mereka jelas muda dan berbahaya.
di dunia kerja apapun, usia muda selalu berkaitan dengan idealisme dan keseriusan. jarang sekali tenaga muda berbanding lurus dengan mental korup dan oportunisme. namun begitu, tenaga muda yang idealis ini rentan dengan letupan emosi dan pemberontakan bila tak diarahkan dengan baik. berbenturan dengan lawan khas gaya “badboys” akan siap tersaji. jangankan dengan lawan, teman satu tim, pelatih, bahkan pengurus pun bisa direpotkan. tapi, semuanya bisa baik pula bila diurus dengan cara2 yang benar.
semoga takkan pernah ada yang meracuni pemain kita dengan suap dan lainnya yang bisa membenihkan jiwa oportunis di hari barisan pemuda harapan bangsa itu.
timnas kelompok umur 23, 22, 21, 20, 19, 18, 17 16, dan 15 juga semoga dimanaj dengan baik sebagai bank bakat yang bisa dimuarakan dengan benar. selamat pagi pemuda!!

07 June 2012 | 08:55

Rabu, 06 Juni 2012

Timnasku Tetap Timnasku

sejauh saya menikmati sepakbola, gonta-ganti awak biasa terjadi. mungkin nama2 seperti kurniawan atau bambang pamungkas berulang kali keluar masuk skuad, tapi toh timnas kita tetap punya banyak awak yang bergonta-ganti.
keseriusan mempersiapkan timnas juga tak selalu dalam konsentrasi yang sama. kala kita jadi tuan rumah piala asia, piala tiger/aff, atau sea games jelas persiapan kita maksimal (walau hasilnya tak harus bagus), bila jadi undangan atau peserta belaka, yah timnas kita biasa menjalani persiapan seadanya.
tengok saja perhelatan aff cup sebelum 2010 lalu, hasilnya masih ingat kan? lolos semifinal saja tidak. era diketuai siapa itu?
kini timnasku harus bongkar awak lagi. diawali kalah 0-10 di era baru ini, perlahan timnasku mulai beri harapan.
sebelumnya timnasku seolah tanpa bintang, tapi kini timnasku sudah mulai berpijar.
skema dengan sosok okto, patrick, tibo, bachdim, dan ferdinand plus bila andik dihadirkan dipadu talenta baru macam valentino, satrio, pahabol, dan bayau; diremiks dengan nama beken markus dan harapan semisal stevano yang katanya di tanah londo, wih pasti yahud hasilnya.
bepe tak ada biarlah. bila butuh sentuhan lawas, biarlah kehadiran sakti, kurus, atau elie model partai lawan inter lalu bisa dijadikan opsi.
kini timnasku akan kembali menggelegar. selama timnas tak dibelenggu sanksi fifa, niscaya prestasi setara timnas era nurdin bisa tersamai bahkan terlampaui.
saya percaya takkan ada lagi hasil 0-10 itu. transisi dari tanpa bintang ke timnas ideal sudah terlewati, jangan ganggu mimpi kami dengan belenggu sanksi.
brasil 2014 memang pasti tak tergapai lagi, tapi piala asia berikutnya kuharap timnas bisa kembali menemaniku bermimpi jadi negeri yang bisa diberi identitas sebagai negeri sepakbola asia lagi.
bepe, firman, ponaryo, dan awak isl lain silakan menjauh dari timnasku kini. toh masa kalian sudah habis kini. bila pun syamsir alam dan awak vise (kalau tak salah ejaannya) tak mau bergabung, timnasku tetap kuat sudah.
garudaku yang sempat dilucuti kini mengancam lagi!

06 June 2012 | 14:04

Ketahuan Sekarang: KPSI Bukan Ibu Kandung Sepakbola Indonesia

saya cuma menegaskan lagi, sebelumnya sudah ada yang mengurai ini sebagai cerita abunawas. bukan, ini bukan dongeng, kitab salomo menuliskan cerita itu.
“salomo (sulaiman) adalah raja yang bijak, maka saat ada 2 ibu yang memperebutkan seorang anak dia tahu jalannya. dia menjanjikan membelah anak yang direbuti jadi dua untuk masing2 ibu. ibu palsu jelas saja setuju, setidaknya dia bakal sama2 kehilangan anak sebagaimana si ibu kandung. sang ibu kandung bagaimana? dia mengalah. dia tahu kalau anak itu akan tetap hidup bila dia mengalah, buat apa bertahan pada pengakuan bila hasilnya sang anak mati (walau dia berhak atas setengah tubuh sang anak). hikmat atas kebijakan sang raja memberi bukti nyata siapa sebenarnya yang peduli dialah ibunda kandung sang anak”
jauh waktu bergulir, kini pssi-kpsi berebut hak asuh atas persepakbolaan indonesia. atas nama menyelamatkan sepakbola yang sebenarnya tak terlalu genting keadaannya kpsi berusaha merebut legitimasi pssi. naik ke meja hijau dilakoni, sidang cas, sidang fifa, pengakuan afc, dan sebagainya digawe. ketika setiap usaha tetap berpihak ke pssi, usaha lain lagi diurai. saat akhirnya kondisi tak juga menguntungkan maka muncullah sikap asli sang “ibu palsu”: sang pemimpin kpsi berseru, lebih baik sepakbola indonesia dibekukan bila mereka tak diberi legitimasi.
bagaimana dengan pssi? menyadari adanya kesalahan yang pernah dilakukan, dengan semangat rekonsiliasi, mereka berusaha mengendurkan segala kebijakannya demi dapat merangkul kembali pihak2 yang sempat sakit hati. kalau pun tak sampai mengemis, usaha maksimal sudah diupayakan. ketidaktegasan jadi citra buruk pun tak apa demi bisa kembali bersama sang anak yang diperebutkan. jadi label ibu palsu atau ibu kandungkah yang perlu disematkan?
singkatnya, kita sudah melihat fakta yang tersaji, terang kini siapa yang memainkan peran siapa. tinggal kini berharap putusan afc/fifa yang punya semangat ala salomo.
memang tak sempurna kebijakan daj, tapi toh ini usahanya. biarkan dulu mereka berusaha, jangan ganggu!!

05 June 2012 | 13:23

BOLA, Kenapa Kau Miring ke Sana?

BOLA adalah media olahraga terbesar yang saya tahu sejak lama. sejak terbit 1x seminggu, tiap jumat seharga rp 1.750 di medio ‘90-an saya sudah jadi pembaca setia. walau ada “GO” sebagai pesaing, saya tetap membaca “BOLA” sebagai referensi utama berita dunia olahraga. kini dengan adanya “Topskor” atau “Soccer” dan sebagainya pun, dengan harga eceran yang sudah berubah, buat saya BOLA tetap nomor 1.
tapi ada hal yang saya haramkan kini dari BOLA kala membaca ruang2 opini pembaca utamanya yang menyangkut bola nasional. entah kenapa sejak november lalu kegiatan mengkritisi pssi benar2 jadi bagian dalam rubrik yang ada. yang melulu ditampilkan adalah penghujat pimpinan pssi kini dan suara2 pembaca yang ditampilkan melulu soal penyalahan atas pssi dan mengecilkan segala kegiatannya.
“membentuk timnas yang berisi pemain ipl salah, tapi ketika merangkul pemain isl disebut pssi tak konsisten (bukannya itu langkah rekonsiliasi?). ikut al nakba yang artinya kita mengakui eksistensi palestina di dunia internasional pun disalahkan seolah itu turnamen tak berarti. prestasi2 timnas junior selalu dikecilkan, timnas senior dihujat, dll. djohar disalahkan dan kata2 harus mundur berulang disajikan.” semua yang dalam kutipan di atas lucunya bukanlah tulisan bola, tapi isi surat pembaca dan opini2 yang tampil. seolah bola memang tetap independen dan tak memihak dalam tulisan2nya, cerdik.
tapi dalam pemilihan opini jelas bola tak banyak memberi ruang untuk pendukung pssi seperti saya yang cukup banyak di dunia internet, tengok saja opini2 yang berkembang secara sadar di kompasiana, kaskus, atau forum detik.
apa sudah begitu berbedanya tingkat pemahaman pembaca media cetak dengan media online sampai2 corong yang ada bisa bak bumi dan langit?
bola kini tetap adalah referensi no 1 saya, utamanya dalam kupasan internasional. tapi untuk sekup domestik, sepertinya bola mulai miring ke “pantai” nih. ada apa dengan bola? tak bisa berimbangkah? mungkin saya akan mengharamkan lipatan ole nasional lebih lama, walau berharap sebaliknya.

04 June 2012 | 18:06

Semangat Domestikku yang Dibungkam


di italia ada lazio, di inggris chelsea menggelora, dan di spanyol real madrid jadi pujaan, dan di dalam negeri harusnya tetap sehijau psms medan.
tapi kini tak ada semangat lagi…
jadi penonton sepakbola domesti sekitar 18 tahun lebih sejak era liga dunhill, akhirnya luntur juga semangat saya menyaksikan sepakbola domestik walau dari tim kebanggaan saya. seperti halnya lazio, chelsea, atau madrid; psms medan sebelumnya jua saya dukung dalam suka dan dukanya. bahkan 2 kali ayam kinantanku degradasi (terakhir harus 2 musim di divisi 1), hati terasa rindu untuk selalu memantau perkembangan dan perolehan tim.
dari era masih di bawah bayang2 medan jaya di sekup medan sendiri dari segi prestasi, dibayangi psds di provinsi, di kepung semen padang dan persiraja di sekup pulau, bahkan disalip “persijatim sriwijaya fc” sekalipun tak melunturkan semangat meribak sude anak sumatera di percaturan nasional. bahkan bersama kinantan berulang kali diri menikmati sensasi 8 besar, semifinal, bahkan final.
apes sekali pun, degradasi, tetap di hati seperti sebelumnya saya urai.
sebut saja era saphou lassy, michael baboaken, mourmada marco, hingga james koko saya setia menemani. tambah lagi sempat mampirnya kurniawan dy si legenda bersama gaston (yang tak sehebat tobar, chena, atau carasco) walau sudah di divisi 1. era khair rifo, affan, saktiawan, mahyadi, markus, fadli hariri dan rahmat afandi pun masih terkenang.
singkatnya saya sudah ikut bersama psms walau naik atau turun prestasinya.
tapi tiba2 semua luntur.
kini psms saya ada di divisi tertinggi, tak hanya naik, tapi kini malah terkloning jadi 2.
isl dan ipl, saya tahu kalau ipl adalah ajang resmi. tapi mendukung yang satu artinya mengabaikan lainnya, bukankah yang di isl pun sama kinantannya? daripada dukung salah satu dan terjebak arus perdebatannya kini saya menepi.
tak lagi ada niat terjaga di 15.30 untuk sekadar menyaksikan laga sepakbola domestik kini. tak ada pertandingan tim favorit atau memantau hasil para rival. saya berharap dualisme ini segera beres.

04 June 2012 | 10:16

sang pembalas

 cuma sekadar share.
berbekal rasa penasaran, 1 minggu setelah saya nonton di avengers saya coba menshare keunggulan film ini sebagai muara dari 6 film sebelum yang jadi hulunya.
tanpa membaca ulasan majalah film apapun saya iseng menonton aksi captain america cs pekan lalu. sedikit banyak saya pun mencoba mengingat cerita pendahulunya yang diikat jadi satu. melihat jagoan di film itu cukup banyak, saya mencoba mencari di imdb.com info tentang film ini dan karakter yang ada. aha, ternyata semuanya bertautan sejak 2003 lalu “the hulk” difilmkan.
mungkin penautan pasti baru dimulai di 2008 kala penutup film “the incredible hulk” menampilkan stark si iron man berbincang dengan jenderal ross. walau para pemain di kedua film itu dibongkar pasang ulang, ceritanya tetap bertautan. di “iron man” dan “iron man 2″ yang muncul 2008 dan 2010 ternyata fury dan black widow sudah ada, berlanjut pada 2 film lagi di 2010: “thor” dan “captain america: first avenger”, aksi karakter phil dan hawkeye ternyata benar-benar nyata.
singkatnya buat saya, film fantasi by marvel ini ternyata sudah dipersiapkan jauh2 hari. saya yang selama ini hanya jadi penonton lepas jadi lebih mengapresiasi lagi kala rasa penasaran memaksa saya menonton kembali 6 film prekuel “the avengers” tadi dalam 1 minggu ini.
menonton eceran selama ini ternyata buat saya kurang memahami cerita yang sudah sejak kecil saya tahu itu. the hulk saya nikmati baru di bioskop trans tv januari tahun lalu. iron man 1 saya tonton di dvd era 2008. iron man 2 yang memang saya tonton di bioskop 21 ternyata tak terlalu bermemori karena waktu nonton dulu masih asyik pacaran mungkin. thor dan captain america sendiri tahun lalu saya tonton berurutan di dvd. dengan modal seperti itu pantaslah jika saya agak gagap memahami cerita the avengers. saya yang sudah pernah menonton prekuel saja gagap, bagaimana yang belum?
akh, untuk para penikmat sekilas, film ini tetap memanjakan mata kok. efek & ceritanya seru ketimbang geng fantastic 4 atau x-men.
share pagi saya selesai, met pagi.

04 June 2012 | 08:05