Kamis, 27 November 2014

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru Dari Mendikbud Anies Baswedan

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru
Dari Mendikbud Anies Baswedan

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,

Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.

Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.

Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru. 

Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.

Meskipun demikian, di balik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.

Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian, tugas-tugas Guru yang menumpuk, masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat. 

Ibu dan bapak guru yang saya hormati.

Teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.

Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.

Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.

Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat,  memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,

Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. 

Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.

Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut persoalan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru". Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut. 

Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas.

Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.

Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan. 

Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting. Kelak Ibu dan Bapak dapat berkata, "Saya di sana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan."

Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru.

Salam hangat,

Timnas u-19 ternyata memang harapan yang terbaik...

piala aff akhirnya kembali digelar. dalam suasana terkini yang tanpa kisruh di pssi tim garuda utama diharapkan berkibar. bukan hanya karena kembalinya kekuatan utama timnas, tapi opa riedl telah jadi pembesut garuda untuk mengulang cerita manisnya empat tahun silam. 

dua laga sudah dan cerita saya sama. di laga pertama saya tak bisa menikmati babak pertama kala vietnam menjamu garuda. sebuah keperluan mengadang saya memantau. kini di laga keduapun saya kehilangan babak pertama karena baru tiba pukul 17.00 dan ternyata menit 51 adalah sajian di layar dengan posisi tim teringgal 0-1 dari filipina.
saya tahu kalau filipina kini sudah jadi kekuatan utama asia tenggara dari peringkat fifa. semua menuding filipina potong kompas dengan langkah naturalisasi. tapi timnas kini juga serupa. nama-nama terbaik walau tadinya bukan warga negara juga diberi kesempatan bila ingin.
singkatnya saya punya ekspektasi lebih mengingat nama van dijk akan berpadu dengan gonzales plus jaminan mutu boas di laga-laga terkini timnas. tak akan ada lagi kecewa karena skuad paspasan model dua tahun lalu di tim nilmaizar. tapi akhirnya saya harus kecewa. timnas tak hanya kalah plus nyaris terisngkir, tapi juga menanggung malu dibantai 0-4 leh tim yang dulunya jadi sarang gol kita. sungguh terlalu, timnasku tampak tak bermain dengan hatinya. jutaan kaki di negeri ini bersedia tampil mewakili merah putih di lapangan tadi, namun kalian yang terpilih seakan tak berusaha untuk sekadar bermain baik.
sepertinya pasukan sakit hati penuntut reformasi pssi berpesta atas hasil ini. kalau dua tahun silam banyak yang mengejek timnas senior karena hasil imbang dari laos yang dikatakan pemecahan rekor, kini rekor atas filipina juga pecah bahkan dengan 4 gol.
salam 4-0 akan jadi trending topic sepertinya.
kalau beberapa bulan silam banyak yang mengejek timnas u-19 atas kekalahan di piala asia, sepertinya kita bisa segera sadar kalau memang cuma itulah prestasi terbaik sepakbola nasional. hasil timnas senior ini bukti bahwa u-19 tetap yang terbaik. salam!

25 November 2014 at 18:05

Kebanggaan di Hari Guru...



Hari Guru...
Well tulisan ini rupanya gagal posting di FB saat saya menulisnya 25 November lalu.
Selasa (25/11) lalu saya tiba-tiba merasa penting meninggalkan sebuah cerita di akun medsos saya demi mendokumentasi hari yang lumayan istimewa ini.
Bukan karena guru yang jadi pekerjaan saya kini sedang diperingati negeri ini hari kelahiran organisasi profesinya saja. Tapi ada nilai tambah demi mendengar sebuah surat dari pak menteri.
Jokowi kini sudah jadi presiden dan Anies Baswedan kini ditunjuk sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru. Lalu bagaimana suasana baru ini? Suasana kala pembuat kebijakannya adalah orang-orang yang saya segani? Lumayan punya asa rupanya.
Adalah saat amanat pembina upacara pagi tadi jadi inti ceritanya. Di tengah-tengah riuhnya siswa yang mulai kehilangan konsentrasi kala pembina upacara terpaku pada surat menteri pendidikan yang dibacakan, sepercik embun seakan membasahi dahaga kebanggaan.
Surat dari pak menteri untuk guru seluruh indonesia itu sungguh memesona saya lewat jalinan kata yang terkesan hebat dan menyentuh. Tak banyak hal hiperbola yang disaji, namun sebagai guru saya merasa penting hari ini. Sejenak saya mengingat jalinan kata yang kongruen dengan bahasa pidato Jokowi di konser Salam Dua Jari kala kampanye itu. Sepertinya duga teman saya yang seorang editor surat kabar itu tak salah: pidato Jokowi itu tentu disusun Anies Baswedan yang sungguh santun bertutur.
Saya merasa dihormati kala surat yang dibaca Ibu kepala sekolah saya itu dibuka dengan ucapan terima kasih untuk semua guru di Indonesia. Dengan sadar Pak Menteri menyadari betapa banyak guru telah berbuat untuk bangsa ini.
Saya merasa guru jua dihargai saat sang menteri juga bertutur soal permohonan maaf karena negeri ini belum menempatkan guru di tempat yang seharusnya. Secara terbuka Anies menyadari kalau banyak hak guru yang belum dituntaskan negeri ini sejauh langkah yang terjalani.
Yang saya tahu tak pernah sebelumnya bahkan presiden yang baru berlalu itu mengucapkan secara santun pernyataan tadi dan lebih banyak menebar janji belaka yang tak pernah benar-benar terlaksana secara menyeluruh.
Saya bergetar kala pernyataan itu dibacakan: Pilihan Bapak/Ibu menjadi guru bukanlah sebuah pengabdian semata; tapi sebuah langkah terhormat sebagai membangun arah bangsa ini. Wew, hebat betul kami para guru yah.
Dan ketimbang janji manis, kata-kata ini lebih menbangun sepertinya: Potret negeri kita saat ini adalah buah pendidikan di masa lalu, maka potret bangsa kita masa depan adalah pendidikan kita di masa ini. Dengan kata lain, apa yang dibuat guru saat ini adalah masa depan negeri ini. Bangsa kita yang korup dan sebagainya karena masa lalu melazimkan hal itu, bila sebaliknya terjadi kini maka masa depan akan jauh dari hal itu.
Mungkin ini terasa muluk dan mengawang-awang, namun saya mendadak bangga menjadi seorang guru. Walau kami mungkin tak akan kaya raya secara materi, namun secara rohani kami adalah foktor penentu bangsa dan masa depannya.
Masih dikeriuhan siswa saya mulai berpikir, seru juga harapan di bawah arahan orang yang kita kagumi dan memang punya kapabilitas. Sepertinya saya mulai bangga pada menteri pendidikan kali ini layaknya respek saya pada orang-orang seperti Gus Dur, Antasari Azhar, Jokowi, dan Ahok. Memang saya sedang melamar satu posisi di kementerian Pak Anies, namun diterima atau tidaksaya kagum pada orang ini.
Setidaknya untuk saat ini saya merasa 10 tahun yang saya jalani sebagai guru tak percuma belaka. Walau belum jadi apa-apa, namun ternyata karya saya nyata (setidaknya murid-murid saya sudah jadi kepanjangan tangan saya untuk negeri ini). Tiba-tiba saya jadi nasionalis dan perasa....
Hari guru kemarin ini memang cukup melelahkan. Rangkaian lomba yang memeriahkan momen di sekolah kami sungguh menguras tenaga karena kami para guru harus terus menemani OSIS sebagai pengarah. Namun semua tak lepas begitu saja. Hari ini akan saya ingat lewat surat Pak Menteri dan tentu saja, gol untuk tim guru di lapangan futsal tadi J.


Senin, 07 Juli 2014

Maklumat Jokowi JK

Saudara- saudari sekalian, tidak ada yang lebih membanggakan dalam hidup saya selain berdiri di sini dihadapan Anda semua. Anda adalah orang-orang yang selalu bekerja keras, mengorbankan waktu dan tenaga, menyumbangkan pikiran dan gagasan serta semangat untuk mewujudkan jalan kebaikan dan perubahan bagi Indonesia

Anda semua adalah pembuat sejarah dan sejarah baru sedang kita buat. Itulah yang menjadi alasan mengapa saya dan pak JK berdiri di sini

Apresiasi kepada semua yang menjaga nilai-nilai keagamaan, di masjid, di gereja, di vihara, di pura, serta mereka yang konsisten melestarikan nilai-nilai adat nusantara

Saya dan Pak JK berdiri di sini bukan karena nafsu untuk berkuasa apalagi dengan menghalalkan segala cara.

Kami berdemokrasi untuk mendengar. Kami datang untuk ikut menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah. Kami hadir untuk ikut memberi rasa damai, bukan jadi pemicu konflik.

Saudara-saudari, kita berkumpul untuk membulatkan tekad, menyatukan hati dan bekerja keras sebagai tanggung jawab untuk melakukan perubahan demi kebaikan Indonesia dengan cara-cara bermartabat.

Kita berkumpul di sini sebagai bagian dari demokrasi yang memastikan partisipasi seluruh rakyat untuk menentukan masa depan bangsa, penghormatan pada hak azasi manusia, berjuang untuk keadilan dan memelihara keberagaman serta perdamaian.

Kita menolak segala bentuk intimidasi, kebohongan dan kecurangan yang mencuri hak rakyat untuk menentukan masa depan Indonesia.

Sebarkan kebaikan…! Rakyat tidak perlu percaya pada fitnah dan kebohongan. Kita semua telah dihantam fitnah dan kebohongan, tapi kita tak pernah tumbang karena kita bekerja tulus untuk Republik tercinta.

Kita semua adalah penyala harapan untuk Indonesia. Kekuatan kita adalah pada kerelaan. Anda rela bersatu padu, berdiri tegak, bekerja keras menyuarakan pesan tegas bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk perubahan.

Saya dan Pak JK sekali lagi berterima kasih pada seluruh relawan, pemuka agama, tokoh masyarakat, aktifis, pekerja seni, petani, nelayan, buruh, guru, pegawai negeri , mahasiswa – pelajar, dan seluruh lapisan masyarakat untuk menyatukan tekad mengawal proses pemilu Presiden ini demi tercapainya cita-cita bersama.

Buat generasi muda, adik- adik saya… Kalian pemilik masa depan Indonesia. Ijinkan kakakmu ini mengajak kalian semua untuk ikut menentukan arah Indonesia

Jalan tinggal selangkah lagi. Jaga TPS Anda…!

Saya dan pak Jk berjanji jika Anda memberi kehormatan luar biasa pada kami untuk menjadi Presiden dan wakil Presiden, maka kami akan bekerja keras setiap hari untuk Anda, dan untuk anak-anak Anda.

Salam perdamaian, Salam 2 jari…!

Minggu, 06 Juli 2014

Testimoni Seorang Relawan Jokowi-JK

Repost dari urai awal saya di Kompasiana, 07 July 2014 | 06:42


Testimoni Seorang Relawan Jokowi-JK



Suasana Sabtu sore di SUGBK

Sabtu siang kemarin saya dan beberapa teman dari media massa tempat saya pernah bekerja menyempatkan diri membuang semua atribut dunia pers untuk hadir di kampanye Jokowi-JK di SUGBK dalam Konser 2 jari yang megah. Tak ada tuntutan pekerjaan di dalam kehadiran di SUGBK, semua semata karena kami punya sosok jagoan yang sama dalam Pilpres 2014: Jokowi-JK.

Sebelum kami berkumpul, hanya berkat urai selama ini di sosmed semata kami menginventaris rekan yang sehaluan untuk bersama hadir mendukung Jokowi-JK. Coba saling kontak, kami berjanji untuk berkumpul di depan TVRI sebelum masuk bersama menghadiri kampanye terakhir Jokowi-JK di Jakarta.

Sekitar pukul 15.30 setelah saling bertemu kami semua masuk stadion terbesar di Indonesia tersebut. Sempat celingak-celinguk, kami disambut orasi menggebu dari Surya Paloh. Setelahnya deretan artis menghibur kami dengan lagu-lagu yang mereka gubah sedemikian rupa untuk mendukung Jokowi-JK. Saya tertegun saat /rif menyendungkan “Radja” untuk ketiga kalinya secara langsung dalam hidup saya. Dua kali sebelumnya “Radja” itu saya saksikan di pensi kala SMA dulu.

Saya heboh sendiri kala deretan artis yang berikutnya muncul dan secara yakin mereka menyatakan dukungan penuh pada sang alon yang diusung. Rupanya mereka ini tak takut kehilangan job ataupun kesempatan bila haluan politiknya diketahui masyarakat. Semuanya dengan berani berikrar mendukung Jokowi, dan secara pasti menyatakan tak dibayar di penampilan mereka sabtu sore ini.

Artis yang muncul sore itu tampak sekali sedang beraksi tanpa pesanan tertentu. Semua bicara lepas dan tak hendak menutupi apapun. Saya seru sendiri saat “kompatriot” sekampus saya Jiung berkelakar kecil dengan Indra Bekti. Walau sedikit “alay” Indra Bekti cukup menyemarakkan suasana Sabtu sore itu. Lucu lagi saat Soleh Solihun berkelakar tentang sindiran kubu lawan yang menggunakan diksi “lapak sebelah”. Gaul pisan eui, persis bahasa kaum Kaskus. Sedikit kekanakan namun cerdas kala Bekti mengajak semua yang hadir mengunggah foto di akun sosmed masing-masing dengan alasan supaya kubu lawan percaya dan tak mengolok-olok foto kita hasil “sotosop”, hahahaha…. Deret artis berikutnya juga tampil apa adanya. Geli sendiri lihat aksi Dimas Djay yang muncul di mistar lampu panggung dengan nekad sambil beberapa kali foto selvi.

Wew, mereka tak takut yah tampilkan wajah politik mereka, ups adinda saya di SMA, Giring Nidji, juga ikutan…. Wew, sambil mendukung asik juga dihibur para artis top yang tak munafik. Kenyataan ini mendebarkan saya yang bukan siapa-siapa yang selama ini malu-malu menunjukkan orientasi politik saya, walaupun jelas saya beberapa kali menulis dukungan atas Jokowi.

Acara berjalan dengan semarak dan seakan lancar dengan aksi para artis yang berseliweran dengan segala komentar dan puja-puji pada calon yang didukung. Setelah orasi singkat Puan Maharani dan pidato Muhaimin Iskandar plus tausiah dari seorang pemuka agama yang tak saya ingat namanya maka tampillah Slank dengan pesona mereka yang dinanti banyak yang hadir sore tadi.

Sungguh berdebar dada saya penuh semangat kala Slank membuka penampilannya dengan Mars Slankers yang sungguh membakar jiwa “rela” kami hadir mendukung Jokowi. Lirik itu sungguh hebat: “Di sini tempat cari senang, salah tempat kalau mau cari uang, di sini orang-orang penuh kreativitas….”

Sepertinya Slank benar-benar merencanakan aksinya dengan hebat sebagai pembuka penampilan Jokowi. Lagu kedua “Virus” seakan mengajak masyarakat untuk mau mencoba mengenal Jokowi dan mendukungnya dengan tulus. Lalu muncullah Jokowi di lagu fenomenal yang dinanti, “Salam Dua Jari”. Lagu ringan yang menarik ini mengiringi Jokowi menemui puluhan ribu massa pendukungnya yang tumpah ruah di lapangan yang rumputnya ditutupi lapisan fiber itu. Sementara massa di tribun menyambut dengan aksi ombak berulang kali.

Tibalah momen itu, pertama kalinya bapak kurus yang saya dukung untuk jadi presiden ketujuh RI itu muncul di hadapan saya. Masuk sambil berlari dengan mengacungkan dua jarinya seperti seorang striker yang baru mencetak gol, Jokowi muncul dengan penuh semangat dibalut kesederhanaan wajahnya. Persis berhadapan lurus di depan saya yang berdiri di depan pagar yang mengurung kameraman di tengah lapangan, seolah Jokowi betul-betul bicara dengan saya walau terpaut jarak puluhan meter.

Pesona sang pemimpin itu betul-betul merasuk saat dia membacakan maklumatnya. Walau saya tahu itu pasti disusun tim khusus, namun jelas sekali bila maklumat itu sebuah citra asli Jokowi. Salamnya dalam pembuka yang menyatakan kehormatannya berdiri di depan kami dan berterima kasih pada kerelaan semua yang hadir seakan membayar setiap usaha yang pernah kami semua lakukan (sekecil apapun). Secara personal seakan Jokowi menghargai semua yang pernah saya lakukan. Sisi romantis hati saya berujar, “Jadi Bapak menghargai tulisan saya beberapa kali itu juga yah dengan ucapan itu. Sungguh terbayar dengan harga puluhan kali lipat semua yang saya tulis tanpa pesanan khusus itu. Hadir di depan Anda sore ini juga saya tak mengharapkan sepeserpun uang dari timses, bahkan keluar uang buat beli bensin sendiri, dan Bapak mengucapkan terima kasih untuk semua kerelaan itu, dahsyat!!”

Kutipan lain dari maklumat cerdas itu adalah saat Jokowi mengatakan, “Untuk adikku para generasi muda, izinkan kakakmu ini berjuang balablabla…….” Wew, betul-betul membakar rasa persaudaraan bagi semua relawan yang hadir. Entah itu disusun orang sesantun Anies Baswedan atau siapapun, yang jelas sebagai pengajar bahasa Indonesia selama 10 tahun saya bisa katakan gaya bahasa yang dipakai sungguh jempolan. Tak panjang dan heboh, namun cukup membakar hati.

Menutup maklumatnya dengan ajakan tak melakukan segala cara demi kemenangan tapi mengajak kami terus berdoa dan punya pengharapan, Jokowi pergi meninggalkan panggung dengan mengacungkan dua jari tanda kemenangan. V for victory terjadi, setidaknya buat kami para relawan, Jokowi telah memenangkan hati kami.

Panpel seakan tak ingin semua dilangsungkan secara membabi buta, Alwi Syihab menutup acara denga tausiyah dan doanya untuk siap menang dan siap kalah di 9 Juli nanti. Dan saya ingat doa itu. Menang artinya pekerjaan besar menanti buat pimpinan dukungan kami, namun kekalahan akan dijalani tetap dengan besar hati untuk kedamaian negeri ini, Indonesia.

Acara bubar sembari menanti saat berbuka puasa. Air mineral, dua potong roti, dan sebiji kurma dibagikan relawan di pintu keluar stadion untuk takjil. Kami bisa berkeliling SUGBK sambil menanti saat berbuka puasa dan melihat beberapa panggung kecil yang bertebaran di luar stadion terus mementaskan aksi relawan lain dalam nyanyi orasi atau foto bersama. Sungguh sore yang seru.

Namun kehebatan Jokowi belum berhenti sampai di sana. Tiba di rumah, televisi sudah menanti dengan debat akhir para capres. Sunggu saya salut dengan stamina Jokowi sepanjang hari ini yang masih penuh konsentrasi di debat itu.

Saya menonton debat pertama, ketiga, dan Sabtu malam kemarin. Sekali lagi sebagai guru bahasa Indonesia dan korektor/editor bahasa saya yakin sekali pada kejujuran dan kehebatan Jokowi dalam setiap pernyataannya. Anda boleh mendebat tentang isi ucapannya, namun jelas dia bicara hal yang konkret dan tak bias-normalis untuk pencitraan.

Setelah tampil mengejutkan di debat pertama, hebat dengan urai panser dan drone di debat ketiga, di debat akhir ini Jokowi menunjukkan aksi hebatnya bersama Jusuf Kalla. Nampak jelas bahwa lawan tak sesiap mereka dalam materinya. Kalau bisa saya jadi penilai, tanpa embel-embel relawan Jokowi atau Prabowo, guru bahasa Indonesia dari manapun pasti sama: Jokowi-JK menang lomba debat malam itu.

Mementahkan tudingan lawan hanya dengan “Bapak salah dengar” dan pertanyaan ngaco Hatta Rajasa soal kalpataru jelas sebuah langkah taktis yang memukul telak pasangan lawan yang seolah tak punya amunisi. Saya bertanya-tanya, apa kubu Prabowo-Hatta tak punya tim untuk mempersiapkan debat ini?

Kebesaran Jokowi muncul saat dia seolah menurunkan tempo saat JK dengan telak memukul pasangan lawan dengan tudingan “mafia-maling” yang tak bisa ditampik. Namun sayang Pak Prabowo tak menghargai aksi mengalihkan pembicaraan demi turunnya tensi oleh Jokowi dan malah menyerang balik dengan mencoba membuka kelemahan Megawati. Astaga, ini Jokowi yang jadi lawan, bukan Megawati.

Jusuf kalla (JK) juga pasangan yang hebat untuk Jokowi. Terbukti dia tak bisa didikte Prabowo-Hatta soal kontrak karya dan apapun itu. Soal Tangguh juga dikuasai ternyata dan langsung memukul balik ucapan Hatta dengan persetujuannya untuk investigasi soal Newmont yang tentu jadi aib menko perekonomian yang adalah….. Hahahay.

Okelah saya sudahi cerita saya yang harus menunggu lama buat saya unggah. Semoga semua sadar siapa yang lebih pantas. Siapa yang jelas lebih santun (Jokowi). Siapa yang lebih banyak bekerja (Jokowi). Siapa yang lebih banyak mengalah (Jokowi). Siapa yang lebih banyak diam kala difitnah (jokowi). Siapa yang lebih menguasai lapangan (Jokowi). Dan siapa yang lebih pantas jadi presiden (Jokowi).

Penutup dari saya. Semua sudah diusahakan. Semua sudah dikerjakan. Saya berdoa untuk kemenangan Jokowi-JK pada Tuhan. Ini bukan karena saya mengangap Jokowi malaikat atau apa, tidak. Tak karena benci Prabowo, tidak (yang saya benci adalah cara-cara tim suksesnya yang arogan walau kubu lawan juga bisa tohok balik kubu saya dengan cerita yang sama). Semua semata karena saya menghargai prestasi, langkah, dan kerja nyata seorang Jokowi selama ini. Tak sepeserpun saya dibayar, tak ada perjanjian yang akan menguntungkan saya bila Jokowi jadi presiden. Semua hanya karena saya lebih percaya Indonesia akan lebih baik ditangan Jokowi.

Bedoa pada Tuhan wahai semua relawan dan Pak Pak Jokowi. Kita semua telah berusaha. Tinggal menyerahkannya pada Tuhan. Tuhan tak bisa dicurangi. Tuhan tahu apa yang terbaik. Dan bila memang Pak Jokowi harus kalah sekalipun, itu hanya karena Tuhan yang berkehendak. Biar kita siap untuk sakitnya kekalahan sekalipun. Setidaknya kita sudah mencoba. Semoga Indonesia bijak memilih pemimpinnya.

Jadi, tak boleh ada anarki 9 Juli nanti. Semua harus bisa menahan diri. Berdoa-berdoa-berdoa. Untuk calon presidenmu dan untuk negeri ini.

Baca Ceritan Sepakbola Lain dari Saya dan Rekan di football-indonesia.net

Kalau Piala Dunia Afsel 2010 lalu ada review lengkap tiap laga plus preview, tahun ini semua saya limpahkan di web kami http://football-indonesia.net/
Jadi baca saja yang tak saya repos di blog ini di web tersebut.

Sekali lagi kunjungi kami di http://football-indonesia.net/

Piala Dunia : Perempat Final – Belanda Vs Kosta Rika – Meraih Mimpi

Mengusahakan jalan untuk final keempat.
Mengusahakan jalan untuk final keempat.
Wasit Ravshan Irmanov asal Usbekistan akan bertugas sebagai pemimpin di partai seru penutup perempat final Piala Dunia Brazil 2014 antara Belanda melawan kejutan terbesar Kosta Rika. Laga di Arena Fonte Nova, Salvador, Brazil, ini akan digelar pada Minggu (7/7) dinihari WIB.
Di laga yang kami labeli “Meraih Mimpi” ini kedua tim berusaha menggapai capaian mereka yang lebih baik dari sebelumnya. Buat Belanda memang perempat final bukan pencapaian istimewa. Dengan dasar tiga kali gagal di grand final maka tak ada hal besar selain “juara” yang jadi mimpi utama mereka.
Di gelaran Brazil 2014 ini Belanda memang sempat diragukan akan meraih hasil sebaik di Afsel 2010 lalu, namun perlahan tapi pasti hasil yang didapat memberi harapan meraih final keempat dan menyempurnakan mimpi mereka. Tiga kali predikat runner up tentu sangat memuakkan bagi Belanda.
Di Piala Dunia Jerman Barat 1974 kegagalan itu pertama kali terjadi. Di era Johan Cruijff itu Belanda harus melepas juara pada tuan rumah Jerman Barat yang sudah sempat mereka tingalkan satu gol di awal pertandingan. Kalah dari tuan rumah di babak final terjadi kembali empat tahun berselang di Piala Dunia Argentina 1978. Di sini, Mario Kempes yang jadi pembuyar mimpi Van de Kerkhof bersaudara cs.
Yang ternutakhir adalah aksi Andres Iniesta yang meruntuhkan mimpi kapten Belanda Giovanni Van Bronckhorst untuk pensiun dengan hasil manis di Piala Dunia Afrika Selatan 2010 lalu. Kala itu gol tiga menit sebelum habisnya masa perpanjangan waktu terasa sangat pahit bagi Belanda. Maka laga kali ini adalah sebuah jalan menuju kesempatan final keempat yang hendak diwujudkan Tim Oranye yang diasuh Louis Van Gaal ini dan itu semua tidak mudah.
Adalah Kosta Rika sang pembunuh raksasa yang kini berdiri mengadang laju Orenje untuk meraih mimpinya. Kosta Rika sendiri tengah dalam masa terbaik mereka. Sebuah pencapaian terbesar telah mereka raih dengan lolos ke perempat final ini. Namun mengingat kesempatan sangat jarang datang dua kali, kondisi yang sudah “kepalang basah” di delapan besar ini akan dimaksimalkan demi pencapaian lebih tinggi lagi: semifinal, final, bahkan juara!
Ticos-julukan Kosta Rika-bukan sedang berdebut di Brazil 2014 ini. Sebelumnya mereka telah tiga kali tampil, namun selain ledakan di debut mereka pada Piala Dunia Italia 1990 di era Cayasso-Gonzalez yang sampai 16 besar, tak ada lagi pencapaian istimewa yang membuat nama Kosta Rika lekat di benak pencinta sepakbola dunia. Di Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002 memang Kosta Rika sempat menggeliat walau tersingkir di fase grup kala Paolo Wanchope dkk saat itu kalah produktif dengan Turki di Grup C untuk jadi runner up Brazil. Terakhir di Piala Dunia Jerman 2006 Ticos sungguh hanya jadi penggembira dengan deret kekalahan atas Jerman, Ekuador, dan Polandia di Grup A.
Atas dasar pencapaian itu maka banyak yang sebelumnya memangdang sebelah mata Kosta Rika di Brazil 2014. Apalagi Kosta Rika dapat tempat terburuk dengan diimpit tiga juara dunia di Grup D. Namun apa mau dikata, sang kuda hitam justru bersinar dengan terang. Tanpa diduga Kosta Rika yang kini bersenjatakan Joel Campbell dan Bryan Ruiz malah begitu digdaya dengan menelan Uruguay 3-1 dan Italia 1-0 untuk lolos langsung hanya lewat dua laga. Di laga terakhir grup, Kosta Rika yang juga punya pesona dalam sosok penjaga gawang Keylor Navas menahan imbang Inggris 0-0 untuk menjuarai Grup D. Pada laga 16 besar lalu Yunani memang sempat mengacaukan mulusnya langkah Kosta Rika dengan gol penyama kedudukan 1-1 di akhir waktu normal laga, namun keberuntungan masih menaungi dalam adu penalti.
Kini raksasa besar Eropa bernama Belanda akan jadi lawan yang disongsong Kosta Rika. Belanda sendiri punya faktor keberuntungan pula di laga 16 besar lalu. Memulai turnamen dengan ledakan besar yang menghantam juara bertahan Spanyol 5-1, Belanda seakan tanpa penghalang kala menelan Australia 3-2 dan Chile 2-0 untuk jadi juara Grup B. Namun kesulitan menghampiri di 16 besar melawan Meksiko. Buntunya lini serang plus hebatnya kiper Meksiko Ochoa sungguh membuat frustrasi Orenje. Untunglah di saat akhir ada keberuntungan dari aksi menawan Sneijder dan ketenangan Huntelaar yang membuat Belanda membalik ketertinggalan satu gol jadi kemenangan 2-1 di laga tanpa perpanjangan waktu.
Kini dua tim yang sama-sama dinaungi kemampuan dan keberuntungan ini akan saling bentrok. Atas dasar nilai historis Belanda kemungkinan bisa mendikte Kosta Rika yang dibesut oleh Jorge Luis Pinto ini. Namun dunia tentu tak melupakan raksasa- raksasa Eropa yang lebih besar dari Belanda telah KostabRika singkirkan sebelumnya. Tentu ada nilai tertentu yang dipahami Ticos dalam menghadapi tim asal Eropa dengan semua pengalaman mereka.
Football-Indonesia.net membayangkan aksi seru kala Keylor Navas dibombardir oleh Robben, Van Persie, Sneijder, Kuyt, atau Huntelaar. Mampukah para jago Orenje itu menaklukkan Navas atau akan sealot saat mereka membongkar Ochoa yang nyaris tanpa celah. Laga ini diprediksi ketat dan juga punya kemungkinan berujung adu tendangan penalti. Siapa di antara keduanya yang sukses mengejar mimpi?
Prediksi FI: Belanda 1-Kosta Rika 0

Piala Dunia : Perempat Final – Argentina Vs Belgia – Mengubah Situasi Berimbang

Berusaha meninggalkan Belgia.
Berusaha meninggalkan Belgia.
Sabtu (5/7) malam WIB di Estadio Nacional, Brasilia, Brazil, laga bertabur bintang akan menghiasi perempat final Piala Dunia Brazil 2014 antara Argentina melawan Belgia. Laga di bawah kepemimpinan wasit Italia Nicola Rizzoli ini akan mempertemukan dua tim yang punya cerita lama yang penting bagi keduanya.
Antara Argentina dan Belgia sejarah punya catatan saling mengalahkan. Pada Piala Dunia Spanyol 1982, di mana era emas sesi pertama Belgia dimulai, Belgia sukses menekuk Argentina dengan skor 1-0 lewat gol Erwin Vandenbergh di Grup 3 fase pertama. Kala itu Diego Maradona dan Daniel Passarella kalah bersaing dan hanya jadi runner up Belgia di grup itu.
Selanjutnya di Piala Dunia Meksiko 1886 kedua tim bertemu di fase yang lebih krusial, semifinal. Belgia yang sedang hebat-hebatnya di masa Enzo Scifo ditaklukkan 0-2 lewatdua gol Maradona yang kemudian membawa Argentina menjuarai gelaran kala itu.
Di perhelatan selanjutnya keduanya eksis namun tak pernah lagi bertemu. Terakhir keduanya tampil di piala dunia yang sama adalah pada gelaran Korea Selatan-Jepang 2002. Kala itu Belgia unggul secara pencapaian atas Argenina. Argentina gugur di fase grup, Belgia bersama aksi Marc Wilmots melaju hingga 16 besar sebelum digebuk juara kala itu, Brazil, 2-0. Setelahnya Belgia lenyap dari peredaran dan baru kembali lagi di Brazil 2014 ini.
Bicara Argentina, kita semua tahu deretan pemain top dari Latin yang satu ini. Tak pernah berhenti menelurkan bintang, dunia kini tengah dalam pesona Lionel Messi. Putra Argentina itu tiga kali jadi pemain terbaik dunia dalam empat tahun terakhir. Di Brazil 2014 ini juga Messi sedang menebar pesonanya yang sempat di ragukan dalam gelaran piala dunia sebelumnya yang tak memberinya kesempatan bersinar.
Messi kini menjadi kapten Argentina untuk misi merebut trofi ketiga mereka di piala dunia. Namun untuk ke sana perjuangan berat sungguh harus dilakukan. Selepas final terakhir yang mereka rasakan di Piala Dunia Italia 1990, Argentina kerap kesulitan mendekati empat besar.
Takluk dari Rumania di 16 Besar Amerika 1994, kalah atas Belanda di perempat final Prancis 1998, gagal di fase grup Koea Selatan Jepang 2002, terakhir mereka dua kali disikat Jerman di perempat final di Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010. Itulah pencapaian buruk yang harus diubah Messi cs dalam asuhan Alejandro Sabella kini.
Menghadapi lawan sekelas Belgia, Argentina memang unggul secara kualitas dan pengalaman. Isi gerbong Tim Tango juga solid dengan deret nama beken Zabaleta, Demichelis, Gago, Mascherano, Di Maria, Higuain, Lavezzi, dan Aguerro juga akan membesarkan peluang Messi cs menembus fase ini. Namun jangan pula meremehkan Belgia.
Sekembalinya dari masa “hibernasi”, Rode Duivels yang diasuh striker haus gol Marc Wilmots juga tampil dengan bintang-bintang yang berseliweran di liga Eropa. Kiper Courtois tengah dalam euforia hebat. Selain baru jebol dua kali saja di Brazil 2014 ini, pencapaiannya bersama Atletico Madrid musim lalu sungguh buat dunia kagum pada kecemerlangannya. Nama familier lain yang bisa kita temui adalah Kompany, Vertonghen, Vermaelen, Witsel, Fellaini, De Bruyne, Mirallas, Lukaku, Mertens, dan Eden Hazard yang cemerlang bersama Chelsea.
Maka lengkaplah bila laga dua tim ini kita sebut bertabur bintang kelas dunia. Kedua tim ini berimbang pula dalam raihan di Brazil 2014. Bumbu ini akan semakin menyedapkan persaingan antar keduanya. Dengan menyapu kemenangan 2-1 atas Bosnia Herzegovina, 1-0 dari Iran, serta 3-2 atas Nigeria; Argentina punya bekal sempurna sembilan poin. Namun Belgia juga sama. Hazard dkk seara berurutan menyapu bersih Grup H dengan menumpas Aljazair 2-1, dan memupus harapan Rusia dan Korea Selatan dengan skor sama 1-0.
Perimbangan lain adalah pencapaian di 16 besar lalu. Baik Argentina maupun Belgia seakan baru menemui lawan sesungguhnya yang memaksa pertempuran 120 menit digelar. Walau sama-sama tak sampai menggelar drama adu penalti, namun kesulitan yang dihadapi bisa dibayangkan perimbangannya. Argentina selamat dengan gol Di Maria di saat terakhir untuk menang 1-0, sementara Belgia harus ketar-ketir menahan keunggulan 2-1 mereka atas Amerika Serikat.
Mencermati faktor teknis dan nonteknis, tak banyak yang bisa Football-Indonesia.net uraikan selain perimbangan. Dengan dua tim sama-sama masih kesulitan menyuburkan lini depannya plus keberuntungan yang terus memayungi, sangat menarik menanti siapakah yang akan tertawa di akhir laga. Baik Messi maupun Hazard tentu akan jadi sorot utama di laga ini. Perimbangan permainan berujung adu penalti sangat mungkin di laga ini. Karenanya faktor kesiapan eksekutor dan kecekatan penjaga gawang sungguh diperlukan.
Prediksi FI: Argentina 1-Belgia 0

Piala Dunia : Perempat Final – Brazil Vs Kolombia – Pertaruhan Harga Diri Latin

Julio Cesar (abu-abu) akankah kembali menjadi pahlawan Brazil melawan Kolombia
Julio Cesar (abu-abu) akankah kembali menjadi pahlawan Brazil melawan Kolombia
Estadeo Castelao, Fortaleza, Brazil adalah tempat dunia menyorotkan perhatiannya pada pertarungan besar saling bunuh antartim Latin di perempat final Piala Dunia Brazil 2014. Adalah sang tuan rumah Brazil dengan sejuta pesona dan faktor nonteknis yang menjadi bumbu kisah mereka yang akan mempertaruhkan segala asanya melawan tim kejutan Kolombia. Wasit Spanyol Carlos Velasco akan bertindak sebagai pengadil di laga ini.
Bicara soal Brazil, siapa yang tak mengenal negeri ini menyangkut sepakbolanya. Mereka punya Pele, Socrates, Zico, Romario, Bebeto, Ronaldo, Dunga, Denilson, Rivaldo, Ronaldinho, Kaka, Robinho, Fabiano, dan deret bintang lainnya yang bahkan membuat nama sebesar Jardel atau Elber tak jadi legenda saking hebatnya talenta sepakbola negeri itu. Tanpa bertanding di negerinya sendiri pun Brazil adalah sebuah kekuatan yang ditakuti lawan dan dipuja-puji publik seantero dunia.
Soal pencapaian, jangan ditanya. Tim Selecao adalah satu-satunya negara dengan lima bintang di emblem mereka yang menandai pencapaian mereka di sepanjang sejarah piala dunia. Namun selepas juara dengan mengalahkan Jerman di Korea Selatan-Jepang 2002 lalu, perempat final adalah pencapaian akhir Brazil di Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010. Kekalahan 0-1 atas Prancis dan 1-2 atas Belanda pada 2006 dan 2010 harus dijadikan cambuk bagi diri para punggawa Brazil untuk memeroleh pencapaian lebih tinggi di rumah sendiri.
Namun soal mengulangi kisash indah 12 tahun silam atau melebihi langkah perempat final Brazil perlu upaya lebih lagi. Bertumpu pada satu nama Neymar di lini depan saja, Brazil seakan mengulang kisah Luis Fabiano di Afsel 2010 lalu. Belum ada sosok alternatif yang bisa jadi jalan tengah manakala terjadi kebuntuan. Seakan Brazil kini jadi Brazil minim bintang dibanding era lalu. Wajar memang bila sebuah regenerasi ala pelatih Scholari ini punya gayanya sendiri, namun pencapaian mereka sungguh mengkhawatirkan sebagai tim unggulan.
Hampir buntu dan perlu triger dari hadiah penalti kala melawan Kroasia di partai pembuka saat menang 3-1, Brazil nampak buntu menghadapi tim dengan presing ketat Meksiko dan berakhir 0-0. Walau beroleh kemenangan besar 4-1 kontra Kamerun, laga ketiga Brazil tak banyak dibicarakan karena terjadi atas tim tanpa harapan lolos ke 16 besar. Terakhir di perdelapan final Fred cs hanya menang adu keberuntungan dari titik putih melawan Alexis Sanchez cs kala bermain dengan tim penuh semangat Chile. Banyak yang merasa Brazil tak layak menang di laga itu sesungguhnya.
Namun inilah Brazil, tim masternya turnamen dunia. Kali ini yang menjadi lawan adalah negeri tetangganya, Kolombia. Melihat kisah Kolombia sejauh ini, publik Brazil bisa jumawa dengan pencapaian mereka. Sungguh Kolombia bukan apa-apa dibanding Brazil.
Kolombia baru lima kali lolos ke putaran final piala dunia. Kala Brazil jadi juara untuk kedua kalinya di Chile 1962, Kolombia baru berdebut dan hanya jadi juru kunci Grup 1. Francisco Zuluagha dkk saat itu jadi pahlawan Kolombia hanya atas dasar bisa tampil di Chile semata. Kolombia juga harus menunggu lama untuk kembali lagi pada Italia 1990. Di era itu Carlos Valderrama cs punya pencapaian terhebat mereka, lolos ke 16 besar. Di Amerika Serikat 1994 dan Prancis 1998 Kolombia kembali hanya beredar di fase grup. Setelahnya, Kolombia tak pernah ambil bagian.
Brazil 2014 ini adalah ajang kembalinya Kolombia ke level utama sepakbola dunia setelah menghilang 16 tahun lamanya. Di bawah asuhan Jose Pekerman, Mario Yepes cs sesungguhnya tak terlalu diperhitungkan. Kehilangan bintang utama mereka di fase kualifikasi yang juga bermain memikat di eropa Radamel Falcao adalah awal kisahnya. Dengan keberadaan Falcao saja predikat Kolombia hanya kuda hitam, bagaimana bila tanpa sang bintang?
Kolombia beruntung berada di grup lunak bersama lawan yang relatif setara kekuatannya. Melawan Yunani Juan Cuadrado dkk berpesta 3-0. Menghadapi Pantai Gading, Fredy Guarin cs menang 2-1 dan memastikan tiket 16 besar. Lalu melawan Jepang Jackson Martinez mengajak Kolombia berpesta 4-1 untuk menyamai pencapaian Valderrama di Italia 1990. Berbekal denga tiga kemenangan yang membuat tim seakan sudah “nyetel” tak ada kesulitan buat Kolombia menelan Uruguay dengan dua gol dari sang bintang utama di Brazil 2014: James Rodriguez.
Lenyapnya nama Falcao ternyata jadi berkah tersendiri bagi playmaker murni Kolombia ini. Pesona Kolombia terpancar atas lima gol yang sudah ditoreh pemain termahal Ligue 1 Prancis itu saat dibeli Monaco dari Porto.
Melawan Brazil di perempat final yang artinya sudah mencapai langkah lebih maju Kolombia sepanjang masa, Kolombia diunggulkan atas dasar pesona mereka di empat pertandingan yang dirain dengan hasil sempurna. Inilah kebanggaan Kolombia yang patut dicemaskan publik Brazil. Mungkinkah tim yang sedang on fire ini menjadikan Brazil sebagai mangsa mereka selanjutnya di era emas ini?
Fans Brazil bisa saja berkilah kalau pencapaian Kolombia diraih atas tim semenjana. Namun perlu diingat pula bahwa Brazil juga menemui tim semenjana lainnya di time line mereka namun senantiasa kesulitan. Menarik menyaksikan dua tim Lati yang sama-sama menyingkirkan tim Latin lainnya di 16 besar ini. Keduanya memang sudah sering bertemu di ranah Conmebol dengan keunggulan mutlak bagi Brazil. Namun jangan bicara masa lalu dalam pertandingan, saat ada era hebat di Kolombia, maka mudahnya peluang masih 50:50 sebelum laga ini digelar.
Bicara nilai historis memang Brazil unggul,  namun Football-Indonesia.net tak menemukan sinkronisasi historisme Brazil dengan pengalaman para punggawanya. Bukankah deret anak muda Brazil dalam diri Oscar, Neymar, David Luiz, dll jua baru berdebut di piala dunia? Faktor tuan rumah juga bisa jadi bumerang bila malah mengintimidasi para atlet di lapangan. Kolombia sendiri juga tak lepas dari faktor nonteknis. Euforia delapan besar tak boleh memengaruhi mereka secara negatif. Menarik menyaksikan laga ini pada Sabtu (5/7) dinihari WIB.
Prediksi FI
Brazil 0-Kolombia 1

Piala Dunia : Perempat Final – Prancis Vs Jerman – Duel Para Raja yang Telah Digariskan

Tim Nasional Jerman
Tim Nasional Jerman
Dua juara dunia yang banyak dapat dukungan khalayak akhirnya bertemu di perempat final Piala Dunia Brazil 2014. Sejak hasil undian grup disebarkan plus jalan para peserta dijabarkan dalam bagan pertandingan pascaputaran grup, raja di Grup E dan Grup G sudah diyakini adalah Prancis dan Jerman. Dengan perhitungan lawan di fase 16 besar yang relatif tak punya sejarah dan tanpa drama berarti, akhirnya skenario umum itu tercipta, keduanya akan bentrok di perempat final yang akan digelar di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Brazil pada Jumat (4/7) malam WIB.
Bentrok dua raja sepakbola dunia asal Eropa ini sungguh dinantikan banyak pihak. Prancis yang seolah melenggang mulus sejak fase grup akan bersua lawan sesungguhnya di laga ini. Sementara bagi Jerman, beberapa rintangan yang sudah dihadapi akan jadi bekal menghadapi laga dahsyat ini.
Prancis memang terkesan santai saja dalam beberapa laga yang mereka jalani. Membekap Honduras 3-0 lalu Swiss 5-2, Les Blues baru tertahan oleh Ekuador, itupun dengan hasil imbang tanpa gol 0-0. Di perempat final anak asuh Didier Deschamp menjalani laga yang tak terlalu merepotkan saat membenamkan Nigeria 2-0. Sejauh ini gawang Hugo Lloris hanya dua kali bergetar. Karim Benzema dkk juga terbilang produktif dengan 10 gol yang sudah mereka hasilkan di gawang para lawannya.
Namun semua itu belum berarti apa-apa karena laga kompetitif di depan mata sungguh patut dapat perhatian tiap punggawa Tim Ayam Jantan. Jerman yang jadi lawan adalah spesialis turnamen yang sudah biasa dan konsisten melenggang hingga semifinal bahkan final dalam beberapa gelaran terakhir.
Selepas meraih juara untuk terakhirnya pada Italia 1990 dengan masih bernama Jerman Barat, Der Panzer relatif satabil di fase knock out. Di Amerika Serikat 1994 Jerman memang dikalahkan Bulgaria 2-1 di perempat final, pun sama di Prancis 1998 kala ditelan Kroasia 0-3. Namun itulah nasib tersial Jerman. Kelanjutannya Jerman jadi runner up Brazil di Korea Selatan-Jepang 2002. Walau terjadi sedikit kemunduran, Prancis perlu waspada karena tim asuhan Joachim Low itu jadi semifinalis di Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010.
Di Brazil 2014 ini memang Jerman baru cemerlang di partai pembuka. Selepas mengempas Portugal 4-0, Thomas Muller dkk tak terlalu ciamik kala ditahan imbang 2-2 oleh Ghana dan hanya menang 1-0 atas Amerika Serikat. Di 16 besar lalu kemenangan 2-1 atas Aljazair juga baru didapat dalam pertandingan sepanjang 120 menit. Namun melihat gelagatnya, Prancis harus hati-hati. Jerman punya semangat lebih kala berhadapan dengan tim besar yang banyak diramalkan akan jadi lawan tangguh dan sedang bergelora. Kita bisa melongok bagaimana Nani dan Cristiano Ronaldo dibuat melongo di partai pembuka Grup G lalu. Jangan lupakan juga bagaimana Mesut Ozil cs menghancurkan Argentina 4-0 empat tahun silam di fase perempat final.
Prancis perlu mengambil sikap tertekan saat berhadapan dengan Jerman. Adakalanya Jerman justru lepas peruntungan saat diunggulkan di atas kertas. Contohnya adalah semifinal Piala Eropa lalu kala Phillip Lahm cs dihantam Italia yang non-unggulan kala itu.
Piala dunia sendir bagai rollercoster bagi Prancis sejak absen di Amerika 1994. Dimulai dengan jadi juara di rumah sendiri pada Prancis 1998 yang memberi mereka mahkota tertinggi di kala Deschamp turut bermain menemani Zidane dan Djourkaeff, Les Blues malah terbenam di dasar Grup A Korea Selatan-Jepang 2002, di bawah Denmark, Sinegal, dan Uruguay. Prancis kembali meroket di Jerman 2006 dengan tampil di final walau kalah dalam adu penalti pasca-insiden tandukan Zidane. Namun di Afsel 2010 lalu lagi-lagi Prancis terjerembab kala di tempatkan di Grup A pula, di bawah Uruguay, Meksiko, dan tuan rumah Afsel dibalut cerita pemberontakan Evra cs pada pelatih kala itu. Bila laju rollercoster itu sesuai trek, harusnya Brazil 2014 ini akan ada efek ledakan baru bagi Karim Benzema cs untuk meledak menyamai pencapaian era Zidane atau kembali melewati karier Platini.
Semua cerita itu adalah bumbu laga yang akan dipimpin Nestor Pitana yang berasal dari Argentina Jumat malam. Yang jelas kecepatan pemain Prancis dalam diri Cabaye, Sissoko, atau Pogba harus benar-benar bisa memberi manfaat bagi Benzema dan Giroud yang akan berusaha membongkar pertahanan Jerman yang lumayan solid. Sementara umpan pendek ala Ozil dan Muller juga akan tontonan yang mungkin memanjakan pilihan Podolski, Gotze, atau Klose di laga ini. Khusus untuk Klose, akankah ada pemecahan rekor di laga ketat ini?
Walau kemungkinan imbang hingga fase adu keberuntungan penalti sangat besar terwujud, Football-Indonesia.net memprediksi Jerman akan unggul secara pengalaman. Walau pencapaian mutakhir memberi nilai baik pada Prancis, jelas Panzer punya kualitas pengalaman sedikit unggul atas Blues. Kita nantikan bersama saja aksi duo pembunuh asa-asa terakhir Afrika ini. (ds-ejr)
Prediksi FI
Prancis 0-Jerman 1

Piala Dunia : 16 Besar – Belgia Vs Amerika Serikat, Usaha Mengembalikan Pencapaian Masa Lalu

Tim Setan Merah hadapi Amerika Serikat malam ini
Tim Setan Merah hadapi Amerika Serikat malam ini
Laga terakhir putaran 16 besar Piala Dunia Brazil 2014 menjadi arena tebar pesona bagi dua tim kuda hitam dunia, Belgia dan Amerika Serikat. Laga di Salvador, Brazil, pada Rabu (2/7) dinihari WIB nanti ini akan dipimpin wasit asal Aljazair, Djamel Haimoudi.
Brazil, Kolombia, Belanda, Kosta Rika, Prancis, dan Jerman adalah negara-negara yang timnasnya sudah nyaman di posisi delapan besar Brazil 2014 saat ini. Konstelasi itu terdiri atas tiga negara asal benua Amerika  dan tiga negara dari Eropa. Melihat Argentina diunggulkan atas Swiss; maka adalah pas porsinya bila Belgia menjadi pelengkap empat Amerika dan empat Eropa di delapan besar.
Namun semua urai di atas tak terlalu penting bagi kedua negara yang berlaga. Belgia dan Amerika Serikat punya misi masing-masing untuk setidaknya menggapai prestasi demi menyamai atau bila mungkin melebihi pencapaian masa lalu.
Belgia sebagai juara Grup H memang baru kembali lagi ke piala dunia sejak Korea Selatan-Jepang 2002 lalu. Namun seluruh dunia tahu kalau tim ini kembali dengan predikat bertabur bintang. Masa yang hilang sekitar 12 tahun itu ternyata dijadikan saat membina punggawa muda Belgia untuk sebuah era emas yang baru.
Era keemasan Belgia dimulai di era Jan Ceulemans dkk menggebrak dunia di Piala Dunia Meksiko 1986 dengan jadi semifinalis. Setelah itu Belgia jadi tim yang menakutkan bagi lawan hingga julukan Rode Duivels atau Setan Merah tidak terasa berlebihan hingga ditutup era Luc Nilis dan Marc Wilmots pada 2002. Namun setelahnya Belgia seakan tak punya daya.
Kini Wilmots yang jadi pelatih kembali dengan pemuda-pemuda bernilai tinggi yang tersebar di klub-klub top Eropa milik Belgia. Dengan kekuatan baru itu Belgia jadi kuda hitam utama di Brazil 2014 ini. Walau belum terlalu memesona, kemenangan berderet ataas Aljazair 2-1, Rusia 1-0, dan Korea Selatan 1-0 jadi sebuah cerita sempurna sebagai awal ledakan mereka. Kini Vincent Company cs akan berjuang melawan kuda hitam piala dunia lainnya, Amerika Serikat.
Amerika Serikat yang dihadapi Belgia bukan tim sembarangan. Walau tak didukung materi bintang, dalam dua dekade ini Amerika selalu berhasil menjaga eksistensinya. Setidaknya ada beberapa cerita yang bisa menunjukkan kalau The Yanks bukan tim “numpang lewat” di tiap gelarannya.
Tanpa London Donovan yang sebelumnya jadi ikon, pelatih Jurgen Klinsmann berhasil memberdayakan pasukannya untuk bersaing di grup kompetitif. Menghadapi Ghana mereka unggul 2-1. Hampir lolos langsung di laga kedua, Portugal menahan ledakan Amerika 2-2. Walau kalah 0-1 di laga akhir melawan Jerman, ketatnya hasil menunjukkan bila Amerika bukan tim sembarangan.
Amerika sebelumnya pernah merasakan semifinal Piala Dunia, namun sudah lama sekali yakni pada Piala Dunia Uruguay 1930. Meretas jalan kembali ke pebcapaian itu memang sungguh berat, namun dari laga inilah diupayakan hal tersebut. Maka aksi Clint Dempsey yang kini jadi tumpuan bersama kiper Tim Howard diharap mampu menahan laju senjata muda menakutkan milik Belgia.
Football-Indonesia memprediksi hasil ketat di laga ini. Hasil imbang berujung adu penalti juga dimungkinkan atas dasar samanya motivasi. Adu antara skill Belgia melawan pengalaman Amerika sungguh memesona di laga ini.

Prediksi FI

Belgia 1-Amerika Serikat 0

Piala Dunia : 16 Besar – Argentina Vs Swiss, Lionel Messi atau Alpine Messi?

Argentina siap hadapi Swiss
Argentina siap hadapi Swiss
Gelaran 16 Besar Piala Dunia Brazil 2014 hampir selesai. Sudaha enam tim mempati kursi delapan besar. Hari ini empat tim akan memperebutkan dua tempat tersisa. Di Sao Paolo pada Selasa (1/7) malam WIB ini argentina akan menghadapi Swiss dalam kepemimpinan wasit Swedia, Jonas Eriksson.
Secara peringkat FIFA, laga ini sangat menjanjikan persaingan tingkat tinggi karena yang bertarung adalah peringkat 5 melawan peringkat 6 dari 200 lebih negara anggotanya. Bisa dibayangkan betapa serunya laga ini di atas kertas. Namun secara historis memang Argentina tetap menjadi unggulan dunia.
Argentina lolos ke 16 besar dengan bekal tiga kemenangan, namun semuanya dilalui dengan skor tipis. Melawan Bosnia Herzegovina Tim Tango unggul 2-1, kemudian Lionell Messi cs unggul 1-0 atas Iran. Terakhir anak asuh Alejandro Sabella itu menang 3-2 atas Nigeria. Jadi raja di fase grup sudah diperkirakan publik sepakbola dunia menjadi predikat Argentina di Brazil 2014. Namun, ketatnya hasil yang mereka raih seolah menimbulkan pertanyaan, begitu kompetitifkah laga-laga di Grup F lalu? Atau Argentina yang memang belum tampil 100%?
Yang jelas Argentina beruntung punya Lionel Messi. Pemain Terbaik Dunia tiga kali berturut-turut (2010, 2011, dan 2012) itu seakan menjawab keraguan publik Argentina akan nasionalisme. Disebut tak berkontribusi banyak bagi negerinya, empat gol Messi di fase grup jadi kampanye yang baik bagi Messi menunjukkan kapabilitasnya. Kini gawang Swiss jadi mangsa baru bagi rasa laparnya.
Swiss sendiri bukanlah tim yang “nyelonong” ke 16 besar. Dua kemenangan mereka toreh di putaran grup. Menghadapi Ekuador di laga perdana, sebuah aksi comeback dimainkan Swiss lewat aksi Admir Mehmedi dan Haris Seferovic. Cerita comeback jelas menunjukkan mental pantang menyerah sebuah tim. Di laga kedua Swiss memang seolah terlambat bangun karena sempat dimenamkan Prancis dengan lima gol, namun dua gol tetap mereka ciptakan sebagai geliat dalam keterpojokan lewat Blerim Dzemaili dan Granit Xhaka sehingga hanya kalah 2-5. Terakhir dalam pertaruhan final menuju 16 besar sang bintang meledak. Yap,  Xherdan Shaqiri mengamuk dengan hattricknya yang menenggelamkan Honduras 3-0.
Kehebatan Shaqiri inilah yang akan jadi senjata utama Swiss menghadapi Argentina. Publik Swiss memang berekspektasi tinggi atas gelandang Bayern Munchen ini. Dengan julukan Alpine Messi atau Messi dari Pegunungan Alpen, gelandang serbabisa ini diharapkan membongkar pertahanan Argentina demi mimpi menyamai pencapaian terbaik di perempat final yang terakhir mereka rasakan 60 tahun silam.
Pertarungan dua Messi di laga ini bisa jadi sebuah kenikmatan tersendiri bagi dunia malam nanti. Football-Indonsia.net tetap menjagokan Argentina di laga ini. Bagaimanapun trennya adalah para juara grup yang melaju ke delapan besar Brazil 2014 ini. Walau tak menafikan kekuatan Gokhan Inler, Valon Behrami, atau Stephan Lichtsteiner yang diasuh orang sekelas Ottmar Hitzfeld, Argentina tetap memesona dengan deret senjatanya yang belum meledak. Kita tentu masih menunggu daya ledak Ezequeil Lavezzi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain atau Angel di Maria.

Prediksi FI

Argentina 3-Swiss 0

Piala Dunia : 16 Besar – Jerman Vs Aljazair, Laga Sesungguhnya

Miroslav Klose dan Thomas Muller
Miroslav Klose dan Thomas Muller
Laga keenam babak 16 besar Piala Dunia Brazil 2014 malam ini akan mempertemukan Jerman dengan Aljazair di Porto Alegre, Brazil, pada Selasa (1/7) dinihari WIB. Laga ini akan dipimpin wasit Sandro Meira Ricci yang berasal dari Brazil.
Bagi kedua tim laga ini seolah barulah ujian sesungguhnya karena pada putaran grup keduanya seolah masih bisa menggantung nasibnya ke sana-sini. Kali ini di fase knock out tak ada yang bisa menyelamatkan atau menyingkirkan diri mereka selain kemauan diri dan lawan di hadapan tentunya.
Jerman yang hebat di partai pertama seolah mengendurkan uratnya di dua partai tersisa dan belum kembali ke level permainan mereka yang sesungguhnya. Menang atas Portugal 4-0 memang menjumawakan. Namun hasil 2-2 kontra Ghana dan 1-0 atas Amerika seolah bukan Jerman yang dinanti penggila sepakbola di dunia. Kenyataan bahwa mereka tak terjepit hal mematikan membuat Joachim Low seakan puas dengan tampilan seadanya tim.
Yang jelas upaya menerapkan false nine ala Spanyol tidaklah sukses karena Low pada akhirnya mengembalikan posisi penyerang utama pada Podolski dan Klose ketimbang Gotze di laga akhir melawan Amerika. Menghadapi laga ini Muller cs tak bisa main-main. Sedikit kesalahan, walau menghadapi tim yang dikecilkan banyak orang, bisa menamatkan perjalanan Jerman di Brazil 2014 ini dengan hasil menyedihkan. Yang pasti, Jerman harus mengeluarkan kemampuan sesungguhnya di laga ini.
Sementara bagi Aljazair, walau perjuangan hidup mati telah mereka mulai, Islam Slimani cs baru akan bertemu raksasa sepakbola dunia di laga ini. Belgia yang mengalahkan mereka 1-2 belum punya hal historis sebesar Der Panzer. Korea Selatan yang mereka pecundangi 4-2 juga bukan kekuatan utama dunia. Pun hasil imbang 1-1 kontra Rusia hanyalah pengalaman mereka dalam menghadapi situasi terjepit.
Musuh di hadapan kini adalah negara yang telah tiga kali jadi juara dunia. Jerman juga adalah tim spesialis turnamen, yang biasa melaju hingga puncak bagan fase lnock off. Bermateri pemain kelas dunia dan topskor Piala Dunia Afsel 2010 pula. Mampukah kejutan baru Afrika ini masuk ke lapangan dengan kenyamanan dan tak kalah sebelum bertanding?
Banyak yang mengira wakil Afrika yang satu ini salah jalan dan hanya beruntung masuk 16 besar. Karenanya ada anggapan bahwa laga ini akan berjalan timpang. Maka inilah kesempatan bagi pelatih Vahid Halihodzic memutarbalikkan semua anggapan itu.Bersama dengan kapten Madjid Bougherra, sang pelatih harus bisa menanamkan pada seluruh punggawa The Desert Warriors kalau masuk ke fase ini artinya mereka equal dengan setiap lawan tak peduli raksasa atau juara dunia.
Menarik menantikan aksi Slimani cs yang akan bertarung di malam Ramadhan kali ini. Akankah Panser bisa dijinakkan Laskar Padang Gurun? Football-Indonesia.net memperkirakan laga seru akan terjadi. Namun pengalaman dan kualitas mungkin lebih unggul sedikit ketimbang spirit tinggi dan hasrat di laga ini.

Prediksi FI

Jerman 2- Aljazair 0

Piala Dunia : 16 Besar – Prancis Vs Nigeria, Ayam Jantan Menyambut Elang

Karim Benzema akankah kembali meledak
Prancis hadapi Nigeria di 16 Besar
Pertandingan kelima dan keenam dari delapan partai 16 besar Piala Dunia Brazil 2014 yang digelar hari ini akan mempertemukan empat tim yang tak punya kaitan dengan Benua Amerika. Di partai pembuka hari ini, Juara Grup E Prancis yang merupakan representasi Eropa akan bertanding dengan runner up Grup E Nigeria. Adapun Nigeria merupakan representasi Afrika.
Tim Ayam Jantan Prancis yang sempat ditahan Ekuador di laga akhir putaran grup harus mengembalikan ritme emosi mereka pada naluri kemenangan. Yah, grafik penampilan Prancis seolah menurun karena hasil 0-0 melawan Enner Valencia cs di laga lalu. Padahal sebelumnya Benzema cs sukses mematuk Honduras dan Swiss dengan hasil meyakinkan, 3-0 dan 5-2.
Memang laga lalu kontra Ekuador bisa dikatakan tak terlalu menentukan karena Les Blues sudah menapakkan satu kakinya di 16 besar dan hanya mungkin gagal dengan sebuah skenario hampir mustahil. Bisa dimengerti kalau Prancis menghadapi Ekuador tidak dengan sepenuh hati.
Namun kondisi nyaman cenderung santai itu harus segera direvolusi Didier Deschamps agar Karim Benzema  dkk bisa “nyetel” di laga knock out yang tanpa ampun ini.
Sementara Tim Elang Super Nigeria tengah dalam masa beruntung. Tak terlalu mengesankan di fase grup, kenyataan sudah lolos ke 16 besar tentu ingin dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi kini Nigeria menjadi ujung asa Afrika bersama Aljazair. Banyak yang memperkirakan duo Afrika ini akan terbunuh malam ini karena lawan yang dihadapi adalah raksasa Eropa: Prancis dan Jerman.
Di fase grup Nigeria sangat kesulitan mengembangkan potensinya. Di laga perdana Iran yang punya pertahanan begitu sulit membuntukan Obi Mikel cs. Skor 0-0 jadi akhir cerita. Di laga kedua kontra Bosnia Herzegovina memang Nigeri bisa mengepakkan sayapnya. Namun skor tipis 1-0 yang jadi catatan akhir. Terakhir saat ujian sesungguhnya kontra Argentina cakar mereka dipatahkan oleh aksi Messi 2-3 yang untungnya disertai kekalahan Iran di laga lain yang menyelamatkan tim asuhan Stephen Keshi ini.
Kali ini di Brasillia pada Senin (30/6) malam WIB yang menjadi lawan Nigeria adalah Prancis yang punggawanya punya kekuatan campuran struktup pembinaan optimal khas Eropa dipadu bakat-bakat besar keturunan Afrika. Segala daya harus dioptimalkan Emmanuel Emenike demi membobol gawang Prancis yang dijaga Hugo Lloris demi lolos ke babak delapan besar.
Melihat nasib para runner up grup yang bertumbangan di 16 besar, maka Nigeria berharap jadi yang pertama meruntuhkan mitos baru di Brazil 2014 itu. Pun Prancis punya kans untuk ditahan bahkan dikalahkan dengan melihat aksi mereka yang belum menemui ujian sepanjang putaran piala dunia ini.
Prancis sendiri memang terkesan baru pemanasan di laga-laga grup. Kita tunggu saja aksi kedua tim ini saat berlaga di pertandingan yang dipimpin wasit Amerika Mark Geiger ini. Football-Indonesia.net memprediksikan hasil ketat di laga ini atas dasar kehati-hatian dua tim ini menghadapi pentingnya setiap kesempatan di fase knock out.

Prediksi FI

Prancis 1-Nigeria 0

Piala Dunia : 16 Besar – Kosta Rika Vs Yunani, Antara Kejutan dan Keberuntungan

Keylor Navas, kiper Kosta Rika ini baru kebobolan satu gol
Keylor Navas, kiper Kosta Rika ini baru kebobolan satu gol
Laga keempat babak 16 besar pada Senin (30/6) dinihari WIB akan mempertemukan dua tim yang tak disangka-sangka di Recife, Brazil. Tim yang diduga terlemah di Grup D Piala Dunia Brazil 2014 yang justru keluar sebagai juara grup Kosta Rika akan berhadapan dengan tim penuh “demigod” beruntung Yunani.
Kosta Rika bisa dikatakan adalah kejutan terbesar Brazil 2014. Tak diperhitungkan sejak awal, Joel Cambell cs malah membalik faktor historis dengan sebuah fakta. Dengan jumawa mereka merontokkan dua kali juara dunia Uruguay 3-1, menundukkan empat kali juara dunia Italia 1-0, dan menahan Inggris yang sudah sekali merasakan manisnya madu juara piala dunia 0-0.
Tak hanya jadi juara di grup neraka, pertahanan mereka juga sungguh perkasa karena belum bisa ditembus tiga lawannya di grup dalam open play sekalipun. Satu-satunya gol yang masuk ke gawang kiper yang bermain di klub Levante, Keylor Navas, terjadi lewat penalti Edinson Cavani.
Jadi, tak akan salah bila Kosta Rika lebih diunggulkan di laga ini. Toh juga sejauh dua laga 16 besar lainnya yang sudah bermain representasi juara grup terus yang jadi pemegang tiket 8 besar. Kita bisa menantikan aksi Bryan Ruis menggeliat di pertahanan Yunani malam ini.
Bagaimana dengan Yunani? Tim ini lebih baik dikatakan beruntung ketimbang mengejutkan. Digadang-gadang akan menguasai Grup C atas dasar representasi Eropa yang kita ketahui lebih terpola pembinaan sepakbolanya, Tim Kapal Perompak ini malah terseok-seok sejak awal. Dibantai Kolombia 0-3, Yunani beruntung kala Jepang tak berhasil memanfaatkan momentum keunggulan jumlah pemain dalam laga imbang 0-0 yang menjaga asa Yunani memasuki partai ketiga. Di partai melawan Pantai Gading, yunani yang terpojok merasakan keberuntungan khas manusia setengah dewa (demigod)-nya saat memperoleh hadiah penalti saat keadaan imbang di akhir laga.
Dengan kemenagan tipis 2-1 Samaras membawa Yunani ke 16 besar hanya berbekal dua gol dari fase grup. Bila Belanda adalah tim tersubur, maka Yunani adalah tim tergersang di antara para peserta di 16 besar. Maka meremehkan Yunani adalah hal yang lazim melihat fakta yang ada.
Namun kita perlu juga mengingat hal yang sama dengan Yunani di Piala Eropa Portugal 2004. Kala itu tim Negeri Para Dewa asuhan Otto Rehagel juga tidak diperhitungkan sepanjang turnamen. Namun berkat permainan defensif dan serangan balik berbungkus keberuntungan Yunani berturut-turut melewati Ceko, Prancis, dan menggulung Portugal untuk kedua kalinya di partai final.
Maka perlu disimak, akankah semanga 10 tahun silam akan diperlihatkan Giorgos Karagounis cs di laga ini? Kembalinya kapten mereka itu dari suspensi kartu merah juga tentu akan jadi semangat tersendiri bagi Yunani.
Menarik membicarakan dua kata ini: kejutan atau keberuntungan. Football-Indonesia sendiri memprediksi pertandingan yang dipimpin wasit Australia Ben Williams ini akan ketat dan mungkin seru hingga perpanjangan waktu atau adu penalti.
Prediksi FI
Kosta Rika 1-Yunani 0