Minggu, 06 Juli 2014

Piala Dunia : 16 Besar – Kosta Rika Vs Yunani, Antara Kejutan dan Keberuntungan

Keylor Navas, kiper Kosta Rika ini baru kebobolan satu gol
Keylor Navas, kiper Kosta Rika ini baru kebobolan satu gol
Laga keempat babak 16 besar pada Senin (30/6) dinihari WIB akan mempertemukan dua tim yang tak disangka-sangka di Recife, Brazil. Tim yang diduga terlemah di Grup D Piala Dunia Brazil 2014 yang justru keluar sebagai juara grup Kosta Rika akan berhadapan dengan tim penuh “demigod” beruntung Yunani.
Kosta Rika bisa dikatakan adalah kejutan terbesar Brazil 2014. Tak diperhitungkan sejak awal, Joel Cambell cs malah membalik faktor historis dengan sebuah fakta. Dengan jumawa mereka merontokkan dua kali juara dunia Uruguay 3-1, menundukkan empat kali juara dunia Italia 1-0, dan menahan Inggris yang sudah sekali merasakan manisnya madu juara piala dunia 0-0.
Tak hanya jadi juara di grup neraka, pertahanan mereka juga sungguh perkasa karena belum bisa ditembus tiga lawannya di grup dalam open play sekalipun. Satu-satunya gol yang masuk ke gawang kiper yang bermain di klub Levante, Keylor Navas, terjadi lewat penalti Edinson Cavani.
Jadi, tak akan salah bila Kosta Rika lebih diunggulkan di laga ini. Toh juga sejauh dua laga 16 besar lainnya yang sudah bermain representasi juara grup terus yang jadi pemegang tiket 8 besar. Kita bisa menantikan aksi Bryan Ruis menggeliat di pertahanan Yunani malam ini.
Bagaimana dengan Yunani? Tim ini lebih baik dikatakan beruntung ketimbang mengejutkan. Digadang-gadang akan menguasai Grup C atas dasar representasi Eropa yang kita ketahui lebih terpola pembinaan sepakbolanya, Tim Kapal Perompak ini malah terseok-seok sejak awal. Dibantai Kolombia 0-3, Yunani beruntung kala Jepang tak berhasil memanfaatkan momentum keunggulan jumlah pemain dalam laga imbang 0-0 yang menjaga asa Yunani memasuki partai ketiga. Di partai melawan Pantai Gading, yunani yang terpojok merasakan keberuntungan khas manusia setengah dewa (demigod)-nya saat memperoleh hadiah penalti saat keadaan imbang di akhir laga.
Dengan kemenagan tipis 2-1 Samaras membawa Yunani ke 16 besar hanya berbekal dua gol dari fase grup. Bila Belanda adalah tim tersubur, maka Yunani adalah tim tergersang di antara para peserta di 16 besar. Maka meremehkan Yunani adalah hal yang lazim melihat fakta yang ada.
Namun kita perlu juga mengingat hal yang sama dengan Yunani di Piala Eropa Portugal 2004. Kala itu tim Negeri Para Dewa asuhan Otto Rehagel juga tidak diperhitungkan sepanjang turnamen. Namun berkat permainan defensif dan serangan balik berbungkus keberuntungan Yunani berturut-turut melewati Ceko, Prancis, dan menggulung Portugal untuk kedua kalinya di partai final.
Maka perlu disimak, akankah semanga 10 tahun silam akan diperlihatkan Giorgos Karagounis cs di laga ini? Kembalinya kapten mereka itu dari suspensi kartu merah juga tentu akan jadi semangat tersendiri bagi Yunani.
Menarik membicarakan dua kata ini: kejutan atau keberuntungan. Football-Indonesia sendiri memprediksi pertandingan yang dipimpin wasit Australia Ben Williams ini akan ketat dan mungkin seru hingga perpanjangan waktu atau adu penalti.
Prediksi FI
Kosta Rika 1-Yunani 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar