
Keylor Navas, kiper Kosta Rika ini baru kebobolan satu gol
Laga keempat babak 16 besar pada Senin
(30/6) dinihari WIB akan mempertemukan dua tim yang tak disangka-sangka
di Recife, Brazil. Tim yang diduga terlemah di Grup D Piala Dunia Brazil
2014 yang justru keluar sebagai juara grup Kosta Rika akan berhadapan
dengan tim penuh “demigod” beruntung Yunani.
Kosta Rika bisa dikatakan adalah kejutan
terbesar Brazil 2014. Tak diperhitungkan sejak awal, Joel Cambell cs
malah membalik faktor historis dengan sebuah fakta. Dengan jumawa mereka
merontokkan dua kali juara dunia Uruguay 3-1, menundukkan empat kali
juara dunia Italia 1-0, dan menahan Inggris yang sudah sekali merasakan
manisnya madu juara piala dunia 0-0.
Tak hanya jadi juara di grup neraka,
pertahanan mereka juga sungguh perkasa karena belum bisa ditembus tiga
lawannya di grup dalam open play sekalipun. Satu-satunya gol yang masuk
ke gawang kiper yang bermain di klub Levante, Keylor Navas, terjadi
lewat penalti Edinson Cavani.
Jadi, tak akan salah bila Kosta Rika
lebih diunggulkan di laga ini. Toh juga sejauh dua laga 16 besar lainnya
yang sudah bermain representasi juara grup terus yang jadi pemegang
tiket 8 besar. Kita bisa menantikan aksi Bryan Ruis menggeliat di
pertahanan Yunani malam ini.
Bagaimana dengan Yunani? Tim ini lebih
baik dikatakan beruntung ketimbang mengejutkan. Digadang-gadang akan
menguasai Grup C atas dasar representasi Eropa yang kita ketahui lebih
terpola pembinaan sepakbolanya, Tim Kapal Perompak ini malah
terseok-seok sejak awal. Dibantai Kolombia 0-3, Yunani beruntung kala
Jepang tak berhasil memanfaatkan momentum keunggulan jumlah pemain dalam
laga imbang 0-0 yang menjaga asa Yunani memasuki partai ketiga. Di
partai melawan Pantai Gading, yunani yang terpojok merasakan
keberuntungan khas manusia setengah dewa (demigod)-nya saat memperoleh
hadiah penalti saat keadaan imbang di akhir laga.
Dengan kemenagan tipis 2-1 Samaras
membawa Yunani ke 16 besar hanya berbekal dua gol dari fase grup. Bila
Belanda adalah tim tersubur, maka Yunani adalah tim tergersang di antara
para peserta di 16 besar. Maka meremehkan Yunani adalah hal yang lazim
melihat fakta yang ada.
Namun kita perlu juga mengingat hal yang
sama dengan Yunani di Piala Eropa Portugal 2004. Kala itu tim Negeri
Para Dewa asuhan Otto Rehagel juga tidak diperhitungkan sepanjang
turnamen. Namun berkat permainan defensif dan serangan balik berbungkus
keberuntungan Yunani berturut-turut melewati Ceko, Prancis, dan
menggulung Portugal untuk kedua kalinya di partai final.
Maka perlu disimak, akankah semanga 10
tahun silam akan diperlihatkan Giorgos Karagounis cs di laga ini?
Kembalinya kapten mereka itu dari suspensi kartu merah juga tentu akan
jadi semangat tersendiri bagi Yunani.
Menarik membicarakan dua kata ini:
kejutan atau keberuntungan. Football-Indonesia sendiri memprediksi
pertandingan yang dipimpin wasit Australia Ben Williams ini akan ketat
dan mungkin seru hingga perpanjangan waktu atau adu penalti.
Prediksi FI
Kosta Rika 1-Yunani 0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar