Minggu, 06 Juli 2014

Piala Dunia : Grup B – Parade Kejayaan Eropa

Arjen Robben versus Iker Casillas, kilas balik Piala Dunia 2010
Arjen Robben versus Iker Casillas, kilas balik Piala Dunia 2010
Bicara Grup B sebagai bahasan berikutnya, banyak pengamat menyebut grup ini segai salah satu grup tersulit. Kenapa? Karena ada dua kekuatan besar di sana. Yah, Belanda dan Spanyol kita sadari adalah dua karakter yang jadi kekuatan akhir yang bertarung di gelaran piala dunia lalu di Afsel. Nah, selain keduanya, ada Chile dan Australia yang sama-sama punya potensi untuk menjungkalkan prediksi atas fakta di atas kertas. Sedikit saja kesalahan maka salah satu dari dua kekuatan Eropa dewasa ini bisa terjungkal. Namun penulis tetap berpikir secara tradisional, kekuatan Eropa tetap berjaya di grup ini.
Sebelumnya, Football-Indonesia.net sudah bercerita tentang kekuatan Spanyol sebagai raja. Dari bawah mistar, lini pertahanan, tengah, lalu depan semuanya diisi para bintang dewasa ini. Siapa tak kenal Xavi, Iniesta, Xabi Alonso, Juan Mata, atau David Silva? Siapa juga tak pernah dengar nama Torres, David Villa, Fabregas, atau Diego Costa? Merkalah secara faktual aktor sepakbola era ini. Mereka telah sukses meraih du gelar terakhir Eropa dan berstatus juara beratahan di ajang ini.
Belanda juga punya pesona lewat nama-nama favorit lewat Robin Van Persie dan Arjen Robben. Memang kekuatan lini belakang mereka tak sementereng Spanyol, namun masih ada nama De Jong, Huntelaar, Kuyt, dan Sneijder yang jadi penyeimbang kehadiran nama besar di grup ini. Walau telah gagal tiga kali di grand final piala dunia, tentu harapan untuk mengunci sebuah kesempatan lagi jadi era emas adalah harapan semua punggawa Tim Oranye.
Kekuatan berikutnya, Chile dan Australia akan saya bahas dalam paragraf yang sama. Keduanya adalah tim yang ulet dan tentu tak mau sekadar tampil. Nama besar memang tak banyak. Namun tentu Anda mengenal Alexis Sanchez sebagai duta Chile dan Tim Cahill sebagai representasi Australia. Keduanya adalah tim yang tak punya prestasi mendunia, namun kehadiran mereka di piala dunia tak kacangan. Mereka pernah melangkah ke fase knock off.
Aksi pertama grup ini akan mengulang final Piala Dunia Afsel 2010 lalu. Spanyol akan bentrok dengan Belanda di Salvador pada 13 Juni. Laga ini sepertinya akan mengulang 90 menit laga empat tahun silam. Kedua tim akan bermain sangat hati-hati. Spanyol dengan taktik false nine mungkin akan beri keunggulan tipis. Namun Belanda tidak akan tinggal diam. Sedikit saja kesempatan, van Persie dan Robben akan menghukum pertahanan Spanyol.
Di hari yang sama setelah pertandingan di atas, laga dua tim underdog digelar di Cuiaba. Pun hasil imbang kemungkinan diraih Chile dan Australia. Kalau sedikit perbedaan bisa jadi penentu, kemungkinan Sanchez bisa mendulang tiga poin dengan skor tipis. Hasil di laga ini akan jadi penting mengingat kemungkinan dua laga berat akan dijalani kedua tim di mana kekalahan adalah prediksi para pengamat.
Pada 18 Juni keempat tim akan menggelar laga kedua mereka. Porto Alegre akan jadi tempat Belanda menghadapi Australia. Laga Oranye melawan Kuning ini tentu akan jadi ajang unjuk kepiawaian para penyerang Belanda. Melihat minimnya kekuatan lini belakan Australia, skor besar mungkin terjadi. Namun Cahill cs diprediksi tetap dapat membobol gawang Belanda karena rapuhnya pertahanan juga adalah properti tim asuhan Van Gaal ini.
Rio de Janeiro akan jadi saksi pertarungan antara La Roja melawan La Furia Roja. Chile dan Spanyol akan bertarung dengan predikat sama merahnya. Prediksi penulis, Si Merah Menyala yang akan unggul di laga ini. Kemungkinan false nine akan dihapuskan untuk memberi kesempatan Torres, Villa, atau Costa unjuk gigi. Skor besar dimungkinkan terjadi.
Mengingat laga antar-raja Eropa telah digelar dan hasilnya akan tetap menjumawakan keduanya, laga terakhir yang digelar bersamaan relatif tanpa drama. Hal berbeda hanya bisa terjadi manakala prediksi laga kedua di atas berantakan. Laga ketiga ini akan mengulang laga kedua, di mana Belanda dan Spanyol hanya akan berhitung selisih gol untuk jadi juara grup.
Di Curitiba (23/6) Australia kemungkin akan dihajar Spanyol, pun Chile akan digempur Belanda di Sao Paolo. Setiap gol yang mungkin akan jadi faktor penentu hitungan selisih akan memberi jalan setiap striker Belanda dan Spanyol unjuk gigi. Namun aksi nakal “parkir bus” bisa saja dilakukan Chile dan Australia karena ini menyangkut harga diri mereka.
Prediksi atas grup ini adalah Spanyol unggul selisih Gol atas Belanda dan jadi juara grup untuk berhadapan dengan Kroasia. Sementara Belanda akan bersua Brazil dan terjadilah laga ulangan Afsel 2010 lalu. Kalau dulu Belanda menyingkirkan Brazil, entah bagaimana kali ini.
Menarik ditunggu hasil akhir grup ini dan skenario post-group fase. (ds-ejr).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar