
Arjen Robben versus Iker Casillas, kilas balik Piala Dunia 2010
Bicara Grup B sebagai bahasan
berikutnya, banyak pengamat menyebut grup ini segai salah satu grup
tersulit. Kenapa? Karena ada dua kekuatan besar di sana. Yah, Belanda
dan Spanyol kita sadari adalah dua karakter yang jadi kekuatan akhir
yang bertarung di gelaran piala dunia lalu di Afsel. Nah, selain
keduanya, ada Chile dan Australia yang sama-sama punya potensi untuk
menjungkalkan prediksi atas fakta di atas kertas. Sedikit saja kesalahan
maka salah satu dari dua kekuatan Eropa dewasa ini bisa terjungkal.
Namun penulis tetap berpikir secara tradisional, kekuatan Eropa tetap berjaya di grup ini.
Sebelumnya, Football-Indonesia.net sudah bercerita tentang kekuatan Spanyol
sebagai raja. Dari bawah mistar, lini pertahanan, tengah, lalu depan
semuanya diisi para bintang dewasa ini. Siapa tak kenal Xavi, Iniesta,
Xabi Alonso, Juan Mata, atau David Silva? Siapa juga tak pernah dengar
nama Torres, David Villa, Fabregas, atau Diego Costa? Merkalah secara
faktual aktor sepakbola era ini. Mereka telah sukses meraih du gelar
terakhir Eropa dan berstatus juara beratahan di ajang ini.
Belanda juga punya
pesona lewat nama-nama favorit lewat Robin Van Persie dan Arjen Robben.
Memang kekuatan lini belakang mereka tak sementereng Spanyol, namun
masih ada nama De Jong, Huntelaar, Kuyt, dan Sneijder yang jadi
penyeimbang kehadiran nama besar di grup ini. Walau telah gagal tiga
kali di grand final piala dunia, tentu harapan untuk mengunci sebuah
kesempatan lagi jadi era emas adalah harapan semua punggawa Tim Oranye.
Kekuatan berikutnya, Chile
dan Australia akan saya bahas dalam paragraf yang sama. Keduanya adalah
tim yang ulet dan tentu tak mau sekadar tampil. Nama besar memang tak
banyak. Namun tentu Anda mengenal Alexis Sanchez sebagai duta Chile dan
Tim Cahill sebagai representasi Australia. Keduanya adalah tim yang tak
punya prestasi mendunia, namun kehadiran mereka di piala dunia tak
kacangan. Mereka pernah melangkah ke fase knock off.
Aksi pertama grup ini akan mengulang
final Piala Dunia Afsel 2010 lalu. Spanyol akan bentrok dengan Belanda
di Salvador pada 13 Juni. Laga ini sepertinya akan mengulang 90 menit
laga empat tahun silam. Kedua tim akan bermain sangat hati-hati. Spanyol
dengan taktik false nine mungkin akan beri keunggulan tipis. Namun
Belanda tidak akan tinggal diam. Sedikit saja kesempatan, van Persie dan Robben akan menghukum pertahanan Spanyol.
Di hari yang sama setelah pertandingan
di atas, laga dua tim underdog digelar di Cuiaba. Pun hasil imbang
kemungkinan diraih Chile dan Australia. Kalau sedikit perbedaan bisa
jadi penentu, kemungkinan Sanchez bisa mendulang tiga poin dengan skor
tipis. Hasil di laga ini akan jadi penting mengingat kemungkinan dua
laga berat akan dijalani kedua tim di mana kekalahan adalah prediksi
para pengamat.
Pada 18 Juni keempat tim akan menggelar
laga kedua mereka. Porto Alegre akan jadi tempat Belanda menghadapi
Australia. Laga Oranye melawan Kuning ini tentu akan jadi ajang unjuk
kepiawaian para penyerang Belanda. Melihat minimnya kekuatan lini
belakan Australia, skor besar mungkin terjadi. Namun Cahill cs
diprediksi tetap dapat membobol gawang Belanda karena rapuhnya
pertahanan juga adalah properti tim asuhan Van Gaal ini.
Rio de Janeiro akan
jadi saksi pertarungan antara La Roja melawan La Furia Roja. Chile dan
Spanyol akan bertarung dengan predikat sama merahnya. Prediksi penulis,
Si Merah Menyala yang akan unggul di laga ini. Kemungkinan false nine
akan dihapuskan untuk memberi kesempatan Torres, Villa, atau Costa unjuk
gigi. Skor besar dimungkinkan terjadi.
Mengingat laga antar-raja Eropa telah
digelar dan hasilnya akan tetap menjumawakan keduanya, laga terakhir
yang digelar bersamaan relatif tanpa drama. Hal berbeda hanya bisa
terjadi manakala prediksi laga kedua di atas berantakan. Laga ketiga ini
akan mengulang laga kedua, di mana Belanda dan Spanyol hanya akan
berhitung selisih gol untuk jadi juara grup.
Di Curitiba (23/6) Australia kemungkin
akan dihajar Spanyol, pun Chile akan digempur Belanda di Sao Paolo.
Setiap gol yang mungkin akan jadi faktor penentu hitungan selisih akan
memberi jalan setiap striker Belanda dan Spanyol unjuk gigi. Namun aksi
nakal “parkir bus” bisa saja dilakukan Chile dan Australia karena ini
menyangkut harga diri mereka.
Prediksi atas grup ini adalah Spanyol
unggul selisih Gol atas Belanda dan jadi juara grup untuk berhadapan
dengan Kroasia. Sementara Belanda akan bersua Brazil dan terjadilah laga
ulangan Afsel 2010 lalu. Kalau dulu Belanda menyingkirkan Brazil, entah
bagaimana kali ini.
Menarik ditunggu hasil akhir grup ini dan skenario post-group fase. (ds-ejr).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar