Minggu, 06 Juli 2014

Piala Dunia : 16 Besar – Belgia Vs Amerika Serikat, Usaha Mengembalikan Pencapaian Masa Lalu

Tim Setan Merah hadapi Amerika Serikat malam ini
Tim Setan Merah hadapi Amerika Serikat malam ini
Laga terakhir putaran 16 besar Piala Dunia Brazil 2014 menjadi arena tebar pesona bagi dua tim kuda hitam dunia, Belgia dan Amerika Serikat. Laga di Salvador, Brazil, pada Rabu (2/7) dinihari WIB nanti ini akan dipimpin wasit asal Aljazair, Djamel Haimoudi.
Brazil, Kolombia, Belanda, Kosta Rika, Prancis, dan Jerman adalah negara-negara yang timnasnya sudah nyaman di posisi delapan besar Brazil 2014 saat ini. Konstelasi itu terdiri atas tiga negara asal benua Amerika  dan tiga negara dari Eropa. Melihat Argentina diunggulkan atas Swiss; maka adalah pas porsinya bila Belgia menjadi pelengkap empat Amerika dan empat Eropa di delapan besar.
Namun semua urai di atas tak terlalu penting bagi kedua negara yang berlaga. Belgia dan Amerika Serikat punya misi masing-masing untuk setidaknya menggapai prestasi demi menyamai atau bila mungkin melebihi pencapaian masa lalu.
Belgia sebagai juara Grup H memang baru kembali lagi ke piala dunia sejak Korea Selatan-Jepang 2002 lalu. Namun seluruh dunia tahu kalau tim ini kembali dengan predikat bertabur bintang. Masa yang hilang sekitar 12 tahun itu ternyata dijadikan saat membina punggawa muda Belgia untuk sebuah era emas yang baru.
Era keemasan Belgia dimulai di era Jan Ceulemans dkk menggebrak dunia di Piala Dunia Meksiko 1986 dengan jadi semifinalis. Setelah itu Belgia jadi tim yang menakutkan bagi lawan hingga julukan Rode Duivels atau Setan Merah tidak terasa berlebihan hingga ditutup era Luc Nilis dan Marc Wilmots pada 2002. Namun setelahnya Belgia seakan tak punya daya.
Kini Wilmots yang jadi pelatih kembali dengan pemuda-pemuda bernilai tinggi yang tersebar di klub-klub top Eropa milik Belgia. Dengan kekuatan baru itu Belgia jadi kuda hitam utama di Brazil 2014 ini. Walau belum terlalu memesona, kemenangan berderet ataas Aljazair 2-1, Rusia 1-0, dan Korea Selatan 1-0 jadi sebuah cerita sempurna sebagai awal ledakan mereka. Kini Vincent Company cs akan berjuang melawan kuda hitam piala dunia lainnya, Amerika Serikat.
Amerika Serikat yang dihadapi Belgia bukan tim sembarangan. Walau tak didukung materi bintang, dalam dua dekade ini Amerika selalu berhasil menjaga eksistensinya. Setidaknya ada beberapa cerita yang bisa menunjukkan kalau The Yanks bukan tim “numpang lewat” di tiap gelarannya.
Tanpa London Donovan yang sebelumnya jadi ikon, pelatih Jurgen Klinsmann berhasil memberdayakan pasukannya untuk bersaing di grup kompetitif. Menghadapi Ghana mereka unggul 2-1. Hampir lolos langsung di laga kedua, Portugal menahan ledakan Amerika 2-2. Walau kalah 0-1 di laga akhir melawan Jerman, ketatnya hasil menunjukkan bila Amerika bukan tim sembarangan.
Amerika sebelumnya pernah merasakan semifinal Piala Dunia, namun sudah lama sekali yakni pada Piala Dunia Uruguay 1930. Meretas jalan kembali ke pebcapaian itu memang sungguh berat, namun dari laga inilah diupayakan hal tersebut. Maka aksi Clint Dempsey yang kini jadi tumpuan bersama kiper Tim Howard diharap mampu menahan laju senjata muda menakutkan milik Belgia.
Football-Indonesia memprediksi hasil ketat di laga ini. Hasil imbang berujung adu penalti juga dimungkinkan atas dasar samanya motivasi. Adu antara skill Belgia melawan pengalaman Amerika sungguh memesona di laga ini.

Prediksi FI

Belgia 1-Amerika Serikat 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar