
Tim Setan Merah hadapi Amerika Serikat malam ini
Laga terakhir putaran 16 besar Piala
Dunia Brazil 2014 menjadi arena tebar pesona bagi dua tim kuda hitam
dunia, Belgia dan Amerika Serikat. Laga di Salvador, Brazil, pada Rabu
(2/7) dinihari WIB nanti ini akan dipimpin wasit asal Aljazair, Djamel
Haimoudi.
Brazil, Kolombia, Belanda, Kosta Rika,
Prancis, dan Jerman adalah negara-negara yang timnasnya sudah nyaman di
posisi delapan besar Brazil 2014 saat ini. Konstelasi itu terdiri atas
tiga negara asal benua Amerika dan tiga negara dari Eropa. Melihat
Argentina diunggulkan atas Swiss; maka adalah pas porsinya bila Belgia
menjadi pelengkap empat Amerika dan empat Eropa di delapan besar.
Namun semua urai di atas tak terlalu
penting bagi kedua negara yang berlaga. Belgia dan Amerika Serikat punya
misi masing-masing untuk setidaknya menggapai prestasi demi menyamai
atau bila mungkin melebihi pencapaian masa lalu.
Belgia sebagai juara Grup H memang baru
kembali lagi ke piala dunia sejak Korea Selatan-Jepang 2002 lalu. Namun
seluruh dunia tahu kalau tim ini kembali dengan predikat bertabur
bintang. Masa yang hilang sekitar 12 tahun itu ternyata dijadikan saat
membina punggawa muda Belgia untuk sebuah era emas yang baru.
Era keemasan Belgia dimulai di era Jan
Ceulemans dkk menggebrak dunia di Piala Dunia Meksiko 1986 dengan jadi
semifinalis. Setelah itu Belgia jadi tim yang menakutkan bagi lawan
hingga julukan Rode Duivels atau Setan Merah tidak terasa berlebihan
hingga ditutup era Luc Nilis dan Marc Wilmots pada 2002. Namun
setelahnya Belgia seakan tak punya daya.
Kini Wilmots yang jadi pelatih kembali
dengan pemuda-pemuda bernilai tinggi yang tersebar di klub-klub top
Eropa milik Belgia. Dengan kekuatan baru itu Belgia jadi kuda hitam
utama di Brazil 2014 ini. Walau belum terlalu memesona, kemenangan
berderet ataas Aljazair 2-1, Rusia 1-0, dan Korea Selatan 1-0 jadi
sebuah cerita sempurna sebagai awal ledakan mereka. Kini Vincent Company
cs akan berjuang melawan kuda hitam piala dunia lainnya, Amerika
Serikat.
Amerika Serikat yang dihadapi Belgia
bukan tim sembarangan. Walau tak didukung materi bintang, dalam dua
dekade ini Amerika selalu berhasil menjaga eksistensinya. Setidaknya ada
beberapa cerita yang bisa menunjukkan kalau The Yanks bukan tim
“numpang lewat” di tiap gelarannya.
Tanpa London Donovan yang sebelumnya
jadi ikon, pelatih Jurgen Klinsmann berhasil memberdayakan pasukannya
untuk bersaing di grup kompetitif. Menghadapi Ghana mereka unggul 2-1.
Hampir lolos langsung di laga kedua, Portugal menahan ledakan Amerika
2-2. Walau kalah 0-1 di laga akhir melawan Jerman, ketatnya hasil
menunjukkan bila Amerika bukan tim sembarangan.
Amerika sebelumnya pernah merasakan
semifinal Piala Dunia, namun sudah lama sekali yakni pada Piala Dunia
Uruguay 1930. Meretas jalan kembali ke pebcapaian itu memang sungguh
berat, namun dari laga inilah diupayakan hal tersebut. Maka aksi Clint
Dempsey yang kini jadi tumpuan bersama kiper Tim Howard diharap mampu
menahan laju senjata muda menakutkan milik Belgia.
Football-Indonesia memprediksi hasil
ketat di laga ini. Hasil imbang berujung adu penalti juga dimungkinkan
atas dasar samanya motivasi. Adu antara skill Belgia melawan pengalaman
Amerika sungguh memesona di laga ini.
Prediksi FI
Belgia 1-Amerika Serikat 0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar