Minggu, 06 Juli 2014

Piala Dunia : Perempat Final – Prancis Vs Jerman – Duel Para Raja yang Telah Digariskan

Tim Nasional Jerman
Tim Nasional Jerman
Dua juara dunia yang banyak dapat dukungan khalayak akhirnya bertemu di perempat final Piala Dunia Brazil 2014. Sejak hasil undian grup disebarkan plus jalan para peserta dijabarkan dalam bagan pertandingan pascaputaran grup, raja di Grup E dan Grup G sudah diyakini adalah Prancis dan Jerman. Dengan perhitungan lawan di fase 16 besar yang relatif tak punya sejarah dan tanpa drama berarti, akhirnya skenario umum itu tercipta, keduanya akan bentrok di perempat final yang akan digelar di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Brazil pada Jumat (4/7) malam WIB.
Bentrok dua raja sepakbola dunia asal Eropa ini sungguh dinantikan banyak pihak. Prancis yang seolah melenggang mulus sejak fase grup akan bersua lawan sesungguhnya di laga ini. Sementara bagi Jerman, beberapa rintangan yang sudah dihadapi akan jadi bekal menghadapi laga dahsyat ini.
Prancis memang terkesan santai saja dalam beberapa laga yang mereka jalani. Membekap Honduras 3-0 lalu Swiss 5-2, Les Blues baru tertahan oleh Ekuador, itupun dengan hasil imbang tanpa gol 0-0. Di perempat final anak asuh Didier Deschamp menjalani laga yang tak terlalu merepotkan saat membenamkan Nigeria 2-0. Sejauh ini gawang Hugo Lloris hanya dua kali bergetar. Karim Benzema dkk juga terbilang produktif dengan 10 gol yang sudah mereka hasilkan di gawang para lawannya.
Namun semua itu belum berarti apa-apa karena laga kompetitif di depan mata sungguh patut dapat perhatian tiap punggawa Tim Ayam Jantan. Jerman yang jadi lawan adalah spesialis turnamen yang sudah biasa dan konsisten melenggang hingga semifinal bahkan final dalam beberapa gelaran terakhir.
Selepas meraih juara untuk terakhirnya pada Italia 1990 dengan masih bernama Jerman Barat, Der Panzer relatif satabil di fase knock out. Di Amerika Serikat 1994 Jerman memang dikalahkan Bulgaria 2-1 di perempat final, pun sama di Prancis 1998 kala ditelan Kroasia 0-3. Namun itulah nasib tersial Jerman. Kelanjutannya Jerman jadi runner up Brazil di Korea Selatan-Jepang 2002. Walau terjadi sedikit kemunduran, Prancis perlu waspada karena tim asuhan Joachim Low itu jadi semifinalis di Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010.
Di Brazil 2014 ini memang Jerman baru cemerlang di partai pembuka. Selepas mengempas Portugal 4-0, Thomas Muller dkk tak terlalu ciamik kala ditahan imbang 2-2 oleh Ghana dan hanya menang 1-0 atas Amerika Serikat. Di 16 besar lalu kemenangan 2-1 atas Aljazair juga baru didapat dalam pertandingan sepanjang 120 menit. Namun melihat gelagatnya, Prancis harus hati-hati. Jerman punya semangat lebih kala berhadapan dengan tim besar yang banyak diramalkan akan jadi lawan tangguh dan sedang bergelora. Kita bisa melongok bagaimana Nani dan Cristiano Ronaldo dibuat melongo di partai pembuka Grup G lalu. Jangan lupakan juga bagaimana Mesut Ozil cs menghancurkan Argentina 4-0 empat tahun silam di fase perempat final.
Prancis perlu mengambil sikap tertekan saat berhadapan dengan Jerman. Adakalanya Jerman justru lepas peruntungan saat diunggulkan di atas kertas. Contohnya adalah semifinal Piala Eropa lalu kala Phillip Lahm cs dihantam Italia yang non-unggulan kala itu.
Piala dunia sendir bagai rollercoster bagi Prancis sejak absen di Amerika 1994. Dimulai dengan jadi juara di rumah sendiri pada Prancis 1998 yang memberi mereka mahkota tertinggi di kala Deschamp turut bermain menemani Zidane dan Djourkaeff, Les Blues malah terbenam di dasar Grup A Korea Selatan-Jepang 2002, di bawah Denmark, Sinegal, dan Uruguay. Prancis kembali meroket di Jerman 2006 dengan tampil di final walau kalah dalam adu penalti pasca-insiden tandukan Zidane. Namun di Afsel 2010 lalu lagi-lagi Prancis terjerembab kala di tempatkan di Grup A pula, di bawah Uruguay, Meksiko, dan tuan rumah Afsel dibalut cerita pemberontakan Evra cs pada pelatih kala itu. Bila laju rollercoster itu sesuai trek, harusnya Brazil 2014 ini akan ada efek ledakan baru bagi Karim Benzema cs untuk meledak menyamai pencapaian era Zidane atau kembali melewati karier Platini.
Semua cerita itu adalah bumbu laga yang akan dipimpin Nestor Pitana yang berasal dari Argentina Jumat malam. Yang jelas kecepatan pemain Prancis dalam diri Cabaye, Sissoko, atau Pogba harus benar-benar bisa memberi manfaat bagi Benzema dan Giroud yang akan berusaha membongkar pertahanan Jerman yang lumayan solid. Sementara umpan pendek ala Ozil dan Muller juga akan tontonan yang mungkin memanjakan pilihan Podolski, Gotze, atau Klose di laga ini. Khusus untuk Klose, akankah ada pemecahan rekor di laga ketat ini?
Walau kemungkinan imbang hingga fase adu keberuntungan penalti sangat besar terwujud, Football-Indonesia.net memprediksi Jerman akan unggul secara pengalaman. Walau pencapaian mutakhir memberi nilai baik pada Prancis, jelas Panzer punya kualitas pengalaman sedikit unggul atas Blues. Kita nantikan bersama saja aksi duo pembunuh asa-asa terakhir Afrika ini. (ds-ejr)
Prediksi FI
Prancis 0-Jerman 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar