
Tim Nasional Jerman
Dua juara dunia yang banyak dapat
dukungan khalayak akhirnya bertemu di perempat final Piala Dunia Brazil
2014. Sejak hasil undian grup disebarkan plus jalan para peserta
dijabarkan dalam bagan pertandingan pascaputaran grup, raja di Grup E
dan Grup G sudah diyakini adalah Prancis dan Jerman. Dengan perhitungan
lawan di fase 16 besar yang relatif tak punya sejarah dan tanpa drama
berarti, akhirnya skenario umum itu tercipta, keduanya akan bentrok di
perempat final yang akan digelar di Estadio Maracana, Rio de Janeiro,
Brazil pada Jumat (4/7) malam WIB.
Bentrok dua raja sepakbola dunia asal
Eropa ini sungguh dinantikan banyak pihak. Prancis yang seolah
melenggang mulus sejak fase grup akan bersua lawan sesungguhnya di laga
ini. Sementara bagi Jerman, beberapa rintangan yang sudah dihadapi akan
jadi bekal menghadapi laga dahsyat ini.
Prancis memang terkesan santai saja
dalam beberapa laga yang mereka jalani. Membekap Honduras 3-0 lalu Swiss
5-2, Les Blues baru tertahan oleh Ekuador, itupun dengan hasil imbang
tanpa gol 0-0. Di perempat final anak asuh Didier Deschamp menjalani
laga yang tak terlalu merepotkan saat membenamkan Nigeria 2-0. Sejauh
ini gawang Hugo Lloris hanya dua kali bergetar. Karim Benzema dkk juga
terbilang produktif dengan 10 gol yang sudah mereka hasilkan di gawang
para lawannya.
Namun semua itu belum berarti apa-apa
karena laga kompetitif di depan mata sungguh patut dapat perhatian tiap
punggawa Tim Ayam Jantan. Jerman yang jadi lawan adalah spesialis
turnamen yang sudah biasa dan konsisten melenggang hingga semifinal
bahkan final dalam beberapa gelaran terakhir.
Selepas meraih juara untuk terakhirnya
pada Italia 1990 dengan masih bernama Jerman Barat, Der Panzer relatif
satabil di fase knock out. Di Amerika Serikat 1994 Jerman memang
dikalahkan Bulgaria 2-1 di perempat final, pun sama di Prancis 1998 kala
ditelan Kroasia 0-3. Namun itulah nasib tersial Jerman. Kelanjutannya
Jerman jadi runner up Brazil di Korea Selatan-Jepang 2002. Walau terjadi
sedikit kemunduran, Prancis perlu waspada karena tim asuhan Joachim Low
itu jadi semifinalis di Jerman 2006 dan Afrika Selatan 2010.
Di Brazil 2014 ini memang Jerman baru
cemerlang di partai pembuka. Selepas mengempas Portugal 4-0, Thomas
Muller dkk tak terlalu ciamik kala ditahan imbang 2-2 oleh Ghana dan
hanya menang 1-0 atas Amerika Serikat. Di 16 besar lalu kemenangan 2-1
atas Aljazair juga baru didapat dalam pertandingan sepanjang 120 menit.
Namun melihat gelagatnya, Prancis harus hati-hati. Jerman punya semangat
lebih kala berhadapan dengan tim besar yang banyak diramalkan akan jadi
lawan tangguh dan sedang bergelora. Kita bisa melongok bagaimana Nani
dan Cristiano Ronaldo dibuat melongo di partai pembuka Grup G lalu.
Jangan lupakan juga bagaimana Mesut Ozil cs menghancurkan Argentina 4-0
empat tahun silam di fase perempat final.
Prancis perlu mengambil sikap tertekan
saat berhadapan dengan Jerman. Adakalanya Jerman justru lepas
peruntungan saat diunggulkan di atas kertas. Contohnya adalah semifinal
Piala Eropa lalu kala Phillip Lahm cs dihantam Italia yang non-unggulan
kala itu.
Piala dunia sendir bagai rollercoster
bagi Prancis sejak absen di Amerika 1994. Dimulai dengan jadi juara di
rumah sendiri pada Prancis 1998 yang memberi mereka mahkota tertinggi di
kala Deschamp turut bermain menemani Zidane dan Djourkaeff, Les Blues
malah terbenam di dasar Grup A Korea Selatan-Jepang 2002, di bawah
Denmark, Sinegal, dan Uruguay. Prancis kembali meroket di Jerman 2006
dengan tampil di final walau kalah dalam adu penalti pasca-insiden
tandukan Zidane. Namun di Afsel 2010 lalu lagi-lagi Prancis terjerembab
kala di tempatkan di Grup A pula, di bawah Uruguay, Meksiko, dan tuan
rumah Afsel dibalut cerita pemberontakan Evra cs pada pelatih kala itu.
Bila laju rollercoster itu sesuai trek, harusnya Brazil 2014 ini akan
ada efek ledakan baru bagi Karim Benzema cs untuk meledak menyamai
pencapaian era Zidane atau kembali melewati karier Platini.
Semua cerita itu adalah bumbu laga yang
akan dipimpin Nestor Pitana yang berasal dari Argentina Jumat malam.
Yang jelas kecepatan pemain Prancis dalam diri Cabaye, Sissoko, atau
Pogba harus benar-benar bisa memberi manfaat bagi Benzema dan Giroud
yang akan berusaha membongkar pertahanan Jerman yang lumayan solid.
Sementara umpan pendek ala Ozil dan Muller juga akan tontonan yang
mungkin memanjakan pilihan Podolski, Gotze, atau Klose di laga ini.
Khusus untuk Klose, akankah ada pemecahan rekor di laga ketat ini?
Walau kemungkinan imbang hingga fase adu
keberuntungan penalti sangat besar terwujud, Football-Indonesia.net
memprediksi Jerman akan unggul secara pengalaman. Walau pencapaian
mutakhir memberi nilai baik pada Prancis, jelas Panzer punya kualitas
pengalaman sedikit unggul atas Blues. Kita nantikan bersama saja aksi
duo pembunuh asa-asa terakhir Afrika ini. (ds-ejr)
Prediksi FI
Prancis 0-Jerman 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar