Senin, 02 Juni 2014

Australia : Kekuatan Oseania Berwajah (Bukan) Asia

Tim Cahill, Australia, mewakili Asia di Piala Dunia
Tim Cahill, Australia, mewakili Asia di Piala Dunia
Kali ini pembahasan masuk pada wakil Asia yang terakhir, tapi tak murni Asia. Dari nama saja, jelas ini negara dari bagian benua di luar Asia. Namun Australia telah mendaftarkan diri dan diterima dengan baik oleh AFC, sang stakeholder persepakbolaan Asia, sebagai anggotanya. Maka Negeri Kanguru ini resmi berburu tiket ke Brazil lewat zona asia yang sesungguhnya sudah penuh sesak.
Di zona Oseania, Australia adalah raja yang kesepian. Seolah tanpa lawan, bila bukannya meremehkan tiap ajang, tentu merekalah yang akan meraup semua trofi regional di sana. Selain terlalu sepi di sana, kuota “0,5 atau setengah” yang di dapat zona Oseania atas 32 slot peserta piala dunia tentu merugikan mereka karena harus melawan negara kuat dari Conmebol, Concacaf, atau AFC yang kepepet karena kehabisn tiket (biasanya slot paruhan akhir juga dari zona-zona itu).
Sesekali Australia memang sanggup lolos, namun karena perjuangan yang tak kompetitif harus melawan tim terluka yang telah menghadapi kompetisi raihan tiket lebih serius, moral Socceroos seringkali tak nyetel di waktu yang tepat. Jadi, berkompetisi di Asia lebih kompetitif. Tengok saja wakil Oseania yang jadi juara di kualifikasi-Selandia Baru-harus jadi bulan-bulanan Meksiko yang kepepet untuk bisa berangkat ke Brazil.
Australia sendiri bukan tim biasa-biasa saja. Para pemainya yang banyak berkiprah di Eropa banyak memberi kontribusi untuk nama besar mereka di kancah persepakbolaan. Tentu kita dapat mengingat Mark Viduka, Mark Bosnich, atau Harry Kewell yang adalah senjata maut mereka dalam beberapa tahun ke belakang sebagai referensi.
Namun untuk saat ini Australia tak terlalu bisa berbangga diri dengan apa yang menjadi isi perutnya. Mark Bresciano dan Tim Cahill adalah yang tersisa dari deret nama pemain besar yang saat ini dimiliki pelatih Ange Postecoglou. Walau banyak nama lain berseliweran di Eropa, mereka tak terlalu difavoritkan di gelaran kali ini.
Memang piala dunia bukanlah ajang prestasi buat mereka yang baru keempat kalinya ini lolos ke putaran final. Di Grup B juga telah menanti lawan yang tidak main-main. Mungkin hile bisa mereka anggap setara sekilas, tapi hadirnya Belanda dan Spanyol akan menjadikan Socceroos tim terlemah di grup ini. Tapi kompetisi tetapm kompetisi. Ada harapan untuk maju bila daya juang berpadu dengan keberuntungan. Mari kita sambut kiprah Tim Cahill dkk di Brazil. Semoga wakil baru Asia ini tak jadi lumbung gol lawan seperti Arab Saudi di Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002. (ds-ejr).

Skuad Australia
Kiper: Mat Ryan (Club Brugge/Belgium), Mitch Langerak (Borussia Dortmund /Germany), Eugene Galekovic (Adelaide United), Mark Birighitti (Newcastle Jets)
Belakang: Ivan Franjic (Brisbane Roar), Matthew Spiranovic (Western Sydney Wanderers), Curtis Good (Newcastle United/England), Bailey Wright (Preston North End/England), Jason Davidson (Heracles Almelo/Netherlands), Luke Wilkshire (Dynamo Moscow/Russia), Alex Wilkinson (Jeonbuk Motors/Korea Republic), Ryan McGowan (Shandong Luneng/China PR)
Tengah: Mile Jedinak (Crystal Palace/England), Mark Milligan (Melbourne Victory), James Holland (Austria Vienna/Austria), Massimo Luongo (Swindon Town/England), Adam Sarota (FC Utrecht/Netherlands), Oliver Bozanic (Luzern/Switzerland), Matt McKay (Brisbane Roar), Mark Bresciano (Al Gharafa/Qatar), Josh Brillante (Newcastle Jets)
Depan: Tim Cahill (New York Red Bulls/USA), Josh Kennedy (Nagoya Grampus/Japan), Tom Rogic (Melbourne Victory), Dario Vidosic (Sion/Switzerland), Tommy Oar (FC Utrecht/Netherlands), James Troisi (Melbourne Victory), Ben Halloran (Fortuna Dusseldorf/Germany), Adam Taggart (Newcastle Jets, Matthew Leckie (FSV Frankfurt/Germany)

Jumat, 30 Mei 2014 14:09
http://football-indonesia.net/piala-dunia/australia-kekuatan-oseania-berwajah-bukan-asia-207.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar