
Yunani akankah kembali membuat kejutan ?
Bila kita membuka Yunani di Google, top
search yang muncul di 10 besar tak berbicara soal sepakbola Yunani.
Mudah saja, karena Yunani bukanlah sebuah kekuatan sepakbola secara
tradisional. Tapi, jangan langsung mengkategorikan negeri ini sebagai
klub semenjana semata. Julukan mereka yang bertajuk The Pirate Ship pernah sukses memesona dunia di Piala Eropa Portugal 2004.
Di Piala Dunia
nama Yunani memang belum pernah memberi gebrakan serupa. Jangankan
juara. Prestasi tim dari negeri para dewa ini pun hanya baru tampil dua
kali, dan ini penampilan mereka yang ketiga. Dalam dua keikutsertaan
mereka pada Amerika Serikat 1994 dan Afrika Selatan 2010 lalu juga tim
ini hanya bermain di putaran grup saja.
Tapi, merunut pada pencapaian era Otto Rehagel dulu, pelatih kini Fernando Santos tentu berpotensi membangkitkan semangat Yunani
dengan cara yang sama. Kala itu, di 2004, tak ada predikat unggulan di
tim yang dikomandoi kapten Theodoros Zagorakis, nama-nama seperti
Giorgos Karagounis, Angelos Charisteas, Angelos Basinas, dan Antonis
Nikopolidis menjelma jadi para demigod sepakbola sebesar
Hercules atau Parseus. Nama-nama besar dipecundangi hanya dengan modal
pertahanan tangguh dan serangan kilat mematikan.
Kini era itu memang sudah lewat. Kini
bukan era Charisteas yang akan bicara. Nama Konstantinos Mitroglou
adalah debutan yang akan kita lihat menjadi tombak tim bajak laut ini
berlaga. Pun ban kapten akan diusung Giorgos Karagounis sebagai suksesor
Zagorakis.Nama-nama kelas menengah juga kali ini beredar sebagai bekal
Yunani lewat Giorgios Samaras atau Theofanis Gekas. Kemungkinan permainan serupa satu dasawarsa silam berpotensi diapungkan ke permukaan.
Kolombia, Jepang, dan Pantai Gading semua akan menjadi lawan tangguh yang berimbang untuk Yunani di Brazil
nanti di Grup C. Di atas kertas tak ada yang unggul jauh di antara
keempatnya. Sebagi wakil Eropa saja yang bisa jadi acuan bila ada yang
mengunggulkan Yunani atau karena wakil Conmebol sebagai alasan
mengunggulkan Kolombia.
Menarik ditunggu perjuangan para
perompak ini, yang sepertinya akan berhadapan dengan tim-tim pekerja
keras yang tak akan hanya duduk manis merespons masalah yang datang.
Kita sambut kiprah merka di Brazil bulan depan. (ds-ejr).
Skuad Yunani
Kiper: Alexandros Tzorvas (Apollon Smyrnis), Orestis Karnezis (Granada), Panaglotis Glykos (PAOK), Stefanos Kapino (Panathinaikos)
Belakang: Avraam Papadopoulos, Kostas Manolas, Giannis Maniatis, Jose Holebas (all Olympiakos), Sokratis Papastathopoulos (Borussia Dortmund),
Giorgios Tzavellas (PAOK), Loukas Vyntra (Levante), Vasilis Torosidis
(Roma), Vangelis Moras (Verona), Nikolaos Karabelas (Levante)
Tengah: Alexandros
Tziolis (Kayserispor), Andreas Samaris (Olympiakos), Kostas Katsouranis
(PAOK), Giorgos Karagounis (Fulham), Panagiotis Tachtsidis (Torino),
Ioannis Fetfatzidis (Genoa), Kostas Fortounis (Kaiserslautern), Lazaros
Christodoulopoulos (Bologna) Panagiotis Kone (Bologna)
Depan: Dimitris
Papadopoulos (Atromitos), Dimitris Salpingidis (PAOK), Giorgios Samaras
(Celtic), Konstantinos Mitroglou (Fulham), Theofanis Gekas (Konyaspor),
Stefanos Athanasiadis (PAOK), Nikos Karelis (Panathinaikos)
Rabu, 28 Mei 2014 13:21
http://football-indonesia.net/piala-dunia/yunani-perompak-yang-labil-184.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar