
Mario Mandzukic dan Luka Modric merayakan kelolosan Kroasia ke Piala Dunia
Soal kualitas, Kroasia
adalah salah satu tim dengan bakat yang terus muncul dari masa ke masa.
Walau seperti kita tahu usia negara ini yang masih anak bawang sejak
memisahkan diri dari Yugoslavia, namun soal kualitas tadi jangan ditanya
di persepakbolaan. Serbia yang jadi bongkah terbesar Yugoslavia sudah
jauh tertinggal saat ini.
Baru saja mereka merdeka di awal ’90-an,
nama-nama besar yang turut merubah kewarganegaraan Yugo-nya menjadi
Bosnia sudah menjanjikan tim besar. Hadirnya nama Zvonimir Boban, Robert
Jarni, Alen Boksic, Robert Prosinecki, dan Davor Suker sungguh memberi
jaminan mutu atas sebuah pergelaran hebat di lapangan hijau.
Tak pelak sang anak bawang langsung menggeliat di Piala Eropa Inggris 1996 dan Piala Dunia Prancis 1998. Walau sempat absen di Afsel 2010 lalu, kembalinya negeri ini tentu membawa harapan baru publik Kroasia.
Lepas era emas itu, nama sang pelatih kini, Niko Kovac, dan saudaranya, Robert, turut memeriahkan laskar kota-kotak merah putih ini, di samping nama Igor Tudor,
Mario stanic, Dan Sleven Bilic. Hingga kemudian muncul nama beken
Edoardo da Silva yang sayangnya kena cedera hebat bersama Asenal dan
kemudian menukik daya sengatnya.
Perkembangan lebih lanjut pun membawa
nama-nama yang patut disimak dari aksi Kroasia hingga saat ini. Adalah
Luka Modric yang diboyong Mourinho ke Real Madrid dari Tottenham karena talenta besarnya yang diperkirakan akan setara dengan Kaka dari Brazil. Pun muncul nama Mario Mandzukic
yang harum bersamaan dengan permainan fantastisnya di Piala Eropa 2012
lalu yang kemudian memberinya satu tempat di FC Holywood, Bayern
Munchen. Berikutnya nama familiar adalah Ivan Rakitic, Niko Kranjcar,dan Ivica Olic.
Materi yang lumayan oke ini tentu
memberi ekspektasi baru selain kebanggaan sebagai yang terbaik sebagai
representasi negara eks-Yugoslavia dalam Piala Dunia 2014 ini. Bertarung
di Grup A yang diisi tuan rumah Brazil, Kroasia yang selalu punya
potensi untuk mengancam semua lawan tentu akan jadi resistor pertama
tuan rumah. Munculnya Meksiko dan Kamerun di grup ini akan menambah
panasnya persaingan merebut dua tiket ke babak selanjutnya karena tak
ada kejomplangan kelas antara satu dengan lainnya..
Mari siapkan mata dan telingamu, kita
tunggu sepak terjang anak bawang yang kerap mengancam dunia dengan
taringnya. Jerman pernah merasakan pahitnya dibabat Kroasia di Prancis
1998. Bahkan Inggris pernah merasakan pahit tingkat tinggi kala dikirim
Kroasia ke kotak segel yang memaksa mereka tak berkiprah di Jerman 2006.
Ancaman Kroasia apalagi yang akan jadi kejutan? (ds-ejr).
Skuada Kroasia
Kiper: Stipe Pletikosa (Rostov), Danijel Subasic (Monaco), Oliver Zelenika (Locomotive)
Belakang: Dario
Srna (Shakhtar Donetsk), Dejan Lovren (Southampton), Vedran Corluka
(Lokomotiv Moscow), Gordon Schildenfeld (Panathinaikos), Danijel Pranjic
(Panathinaikos), Ivan Strinic (Dnipro), Domagoj Vida (Dynamo Kiev), Sime Vrsaljko (Genoa) Igor Bubnjic (Udinese)
Tengah: Luka Modric (Real Madrid), Ivan Rakitic (Sevilla), Niko Kranjcar
(QPR), Ognjen Vukojevic (Dynamo Kiev), Ivan Perisic (Wolfsburg), Mateo
Kovacic (Internazionale), Milan Badelj (HSV), Ivo Ilicevic (HSV),
Marcelo Brozovic (Dinamo Zagreb), Ivan Mocinic (HNK Rijeka), Mario
Pasalic (Hajduk Split), Sammir (Getafe)
Depan: Mario Mandzukic (Bayern Munich),
Ivica Olic (Wolfsburg), Eduardo da Silva (Shakhtar Donetsk), Nikica
Jelavic (Hull City), Ante Rebic (Fiorentina), Duje Cop (Dinamo Zagreb)
Senin, 26 Mei 2014 10:31
http://football-indonesia.net/piala-dunia/kroasia-anak-bawang-yang-terus-mengancam-171.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar