
Neymar menjadi tumpuan tuan rumah di Piala Dunia nanti
Sejauh ini kita tentu sudah menyimak pelbagai kesibukan yang terjadi di Brazil
untuk menyambut gelaran piala dunia tahun ini. Mulai dari klaim
kesiapan sampai ceritera kecelakaan di beberapa proyek konstruksi muncul
di televisi. Yang pasti, semua itu adalah upaya sang tuan rumah untuk
dapat tampil elegan di hadapan dunia, tamu yang akan dipuaskan.
Secara kepanitiaan, hal tadi tentu sudah
tercover menjelang putaran final yang tak kurang dari sebulan lagi
digelar. Tapi bagaimana dengan kesiapan Tim?Seperti kita juga tahu,
Brazil lolos langsung sebagai tuan rumah gelaran ini. Banyak cerita
kegagalan tuan rumah terjadi karena alasan kurangnya laga kompetitif
karena selama persiapan hanya menjalani laga persahabatan. Namun Brazil
tentu tak akan seperti itu.
Mendatangkan Luiz Felipe Scolari
kembali sebagai arsitek tim adalah jaminan mutu akan harapan
kedigdayaan 12 tahun silam di Korea-Jepang 2002. Pun hasil baik dapat
dilihat saat gelaran piala konfederasi tahun lalu. Kita sudah
menyaksikan bagaimana Spanyol sang juara dunia digilas begitu rupa.
Soal sepakbola, Brazil jelas rajanya.
Tanyakan pada ibu-ibu atau siapapun yang tak punya perhatian khusus di
sepakbola tentang negara mana yang mereka tahu kehebatannya di dunia
sepakbola; jawabnya kan lebih dari 50% menyebut Brazil. Namun seperti
kita juga tahu, sudah 2 kali gelaran Piala Dunia dilewatkan Brazil tanpa kehadiran di partai puncak.
Tapi seperti kita tahu, Spanyol adalah
juara dunia, piala konfederasi hanya pemanasan, dan Brazil sempat
terlempar dari 10 besar peringkat Fifa. Singkatnya, Brazil belum jadi
yang terfavorit walau berlaga di rumah sendiri.
Warga Brazil tentu berekspektasi untuk
memperbaiki sejarah Brazil 1950 yang hanya jadi runner up. Melihat
tempat bertanding di rumah sendiri, tuan rumah akan siap “menelan” para
tamu walau tetap mengukir senyum di bibir. Namun dari sisi materi
sesungguhnya Brazil kini tak lebih baik dari Brazil saat jadi tamu di
Amerika serikat 1994 atau Korea-Jepang 2002.
Di bawah gawang, Julio Cesar tak
sementereng Tafarel atau Dida. Dani Alves, Maicon, Marcelo, dkk
dibelakang memang punya nama, namun tak sebesar cafu, Dunga, atau
Roberto Carlos. Lini tengah cukup miris. Mungkinkah Ramires, Oscar, atau
Hernanes dapat menyamai Kaka atau Denilson?
Terakhir lini depan. Setelah
mengandalkan Luis Fabiano empat tahun lalu dan melempem, kini Brazil
hanya punya nama-nama kelas dua seperti Fred,
Hulk, atau Jo untuk mendampingi Neymar. Ini tentu miris mengingat nama
besar yang sebelumnya mereka punya seperti Pele, Romario, Bebeto,
Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, atau Robinho yang bahkan pernah membuat
bintang sekelas Mario Jardel atau Giovani Elber seolah tak dapat tempat.
Di Grup A nanti nama Meksiko yang akan
jadi lawan alot dan Kroasia sudah akan menyulitkan, namun kita tunggu
saja. Menarik mencermati pencapaian tuan tumah atas segala ekspektasi
tinggi atau keraguan yang ada. Selecao, mana taringmu sesungguhnya? Mungkinkah Brazil mencapai bintang dengan semua ini? (ds-ejr)
Skuad Brazil
Kiper: Julio Cesar (Toronto FC), Jefferson (Botafogo), Victor (Gremio)
Belakang: Daniel Alves (Barcelona), Maicon (Roma), Marcelo (Real Madrid), Maxwell (Paris Saint-Germain), David Luiz (Chelsea), Thiago Silva (Paris Saint-Germain), Dante (Bayern Munich), Henrique (Napoli)
Tengah: Luiz Gustavo (Wolfsburg), Paulinho (Tottenham), Ramires (Chelsea), Fernandinho (Manchester City), Oscar (Chelsea), Willian (Chelsea), Hernanes (Internazionale), Bernard (Shakhtar Donetsk)
Depan: Fred (Fluminense), Neymar (Barcelona), Hulk (Zenit St. Petersburg), Jo (Atletico Mineiro)
Jumat, 23 Mei 2014 14:05
http://football-indonesia.net/piala-dunia/brazil-tuan-rumah-yang-siap-menelan-para-tamu-123.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar