
Didier Drogba untuk Pantai Gading di Piala Dunia
Sabri Lamouchi, pelatih Pantai Gading tentu berdiri jumawa di antara para pelatih tim Arika lain saat memimpin rombongan Pantai Gading ke Brazil
bulan depan. Pertama, tim ini punya aura yang superior dari wujud gajah
yang tampil di emble kostum mereka. Kedua, tim ini adalah salah satu
tim yang beruntung punya banyak nama besar alias bintang, bukan hanya
untuk level benua, namun dunia.
Tengok saja, di antara Kamerun,
Aljazair, Nigeria, dan Ghana yang jadi representasi Afrika lainnya, tak
satupun yang punya materi semenarik para gajah ini. Dari belakang ketiga
lini permainan ada nama besar yang muncul. Kita mengenal Kulo Toure di
belakang. Di tengah sang saudara, Yaya Toure, akan ambil bagian. Lalu di
depan, nama Didier Drogba yang masih mentereng muncul sebagai salah
satu penggaransi kesuksesan meeka sejauh ini. Pun ada nama Gervinho dan Salomon Kalou sebagai tambahan.
Nama-nama lain di tim ini memang masih
asing, namun punya tim dengan tiga pemain superior yang tersebar di
setiap lini adalah keuntungan dalam turnamen yang ketat seperti piala
dunia, dengan modal SDM seadanya. Singkatnya, Pantai Gading adalah
sebuah ancaman bagi tim lainnya di ajang ini dan bukan penggembira.
Semenjak era Drogba, Pantai Gading
memang konsisten sebagai kekuatan terdepan Afrika. Walau tak kunjung
juara, di lima gelaran akhir Pantai Gading selalu melangkah jauh, bahkan
dua kali menjadi runner up. Di piala dunia pun, hadirnya generasi emas
mereka ini membawa Gajah Afrika ini lolos untuk ketiga kalinya secara
beruntun setelah Jerman 2006 dan Afsel 2010. Jadi, melongok pada gerogot
umur yang akan menghinggapi para bintang itu, gelaran Piala Dunia Brazil 2014 ini bisa jadi ajang terakhir bagi era drogba untuk lebih jauh mencuri perhatian dunia.
Hal ini sedikit dapat diwujudkan
mengingat mereka bisa saja lolos untuk pertama kalinya dari fase grup
karena lawan mereka cukup seimbang. Hanya ada Colombia, yunani, dan
Jepang di Grup C. Maka kita perlu memberi sorot mata kita melihat sejauh
mana para gajah ini dapat menyerbu. Kita simak saja. (ds-ejr).
Skuad Pantai Gading
Kiper: Boubacar Barry (Lokeren), Sylvain Gbohouo (Sewe Sport), Ali Sangare Badra (ASEC Mimosas), Sayouba Sande (Stabaek).
Belakang: Kolo
Toure (Liverpool), Sol Bamba (Trabzonspor), Didier Zokora (Trabzonspor),
Serge Aurier (Toulouse), Arthur Boka (Stuttgart), Benjamin Angoua
(Valenciennes), Ousmane Viera Diarrassouba (Caykur Rizespor), Constant
Djakpa (Frankfurt), Brice Dja Djedje (Marseille), Jean-Daniel Akpa-Akpro
(Toulouse).
Tengah: Yaya Toure (Manchester City),
Cheick Tiote (Newcastle), Serey Die (Basel), Max Gradel (Saint
Etienne), Diomande Ismael (Saint Etienne), Didier Ya Konan (Hannover),
Mathis Bolly (Dusseldorf).
Depan: Gervinho (Roma),
Didier Drogba (Galatasaray), Salomon Kalou (Lille), Wilfried Bony
(Swansea), Seydou Doumbia (CSKA Moscow), Lacina Traore (Everton),
Giovanni Sio (Basel).
Jumat, 30 Mei 2014 9:57
http://football-indonesia.net/piala-dunia/pantai-gading-dihiasi-bintang-199.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar