Senin, 02 Juni 2014

Italia : Bukan Lagi Aktor Kotor

MILAN, ITALY - NOVEMBER 15:  Italy players line up for a team photo before the start of the international friendly match between Italy and Germany at Giuseppe Meazza stadium on November 15, 2013 in Milan, Italy.  (Photo by Claudio Villa/Getty Images)Siapa yang tak akan melirik tim ini bila berbicara persepakbolaan dunia. Tak akan ada habisnya mengikuti aksi tim yang bisa dibilang dibenci tapi dirindu setiap penggemar sepakbola dunia.
Kala liganya mulai ditinggalkan, cerita timnasnya tetap memesona, tengok saja di perhelatan Piala Eropa dua tahun silam. Tim ini sering limbung kala diunggulkan, namun mendadak perkasa saat tak diperhitungkan. Siapa sangka Prancis bisa dirontokkan lewat kutukan adu penalti delapan tahun silam, namun siapa juga bisa menyangka akan ada empat gol di gawang tim paling kuat pertahanannya sedunia di kala final piala eropa lalu? Tim  ini memang tak dapat diprediksi.
Italia kini memang sudah bisa keluar dari momok adu penalti. Kehadiran Buffon di bawah mistar tentu akan melegakan setiap fans. Kecekatannya akan sangat menyamankan para aktor di depannya, terutama Pirlo yang akan tetap jadi aktor utama. Siapa nyana kalau nama ini masih akan tetap menyengat hingga era ini? Amuk Balotelli, Cassano, dan mungkin Giuseppe Rossi akan sangat menarik untuk ditunggu saat Piala Dunia Brazil 2014 nanti bergulir.
Cesare Prandelli - Pelatih Italia
Cesare Prandelli – Pelatih Italia
Yang jelas, Italia kini bukan lagi aktor kotor. Mereka sudah menjelma menjadi tim bertabur bintang pejuang selepas era Totti. Tak ada lagi cerita amarah sang pangeran Roma. Jua tak perlu pesona Del Piero di lapangan hijau, atau erangan diving Inzaghi pemancing penalti. Cesare Prandelli akan sangat bertumpu pada kolektivitas. Tak ada one man show model Roberto Baggio di era ini. Piala Eropa 2012 adalah buktinya. Betapa tim ini bisa memorak-porandakan Jerman dua tahun lalu lewat gol dari Balotelli. Saat itu tak ada aksi mengemis pinalti atau memanaskan suasana dengan emosi. Kolektivitas dan siap menusuk setiap saat jadi pelengkap label catenaceo yang sudah lama melekat.
Italia mungkin tak bisa terlalu jumawa melihat popularitas Liga Italia yang payah, namun ada alasan yang akan membuatnya sangat berbahaya di Brazil kali ini. Usia uzur Pirlo dan Buffon tentu menggandakan semangat Si Biru untuk mencari bintang kelima mereka demi menyusul sang tuan rumah gelaran ini. Namun sebelum semua itu terjadi kita akan menyaksikan bentrok hebat antara Italia kontra Uruguay yang sama perkasa, plus bentrok atas Inggris yang akan sangat sayang bila dilewatkan. Kosta Rika sematalah yang mungkin akan jadi santapan awal tim bintang empat ini.
Mungkinkah Italia akan jadi juara asal Eropa pertama di tanah Latin. Mungkinkah akan ada bintang kelima di seragam Italia di 2018 nanti. Saya rasa mungkin saja. Saat ini tanpa megabintang Italia banyak dianggap biasa dalam gelaran empat tahunan ini. Dan Jerman 2006 sudah menyajikan itu, juara saat mereka tak terlalu diperhitungkan. (ds-ejr).
Skuad Italia
KiperGianluigi Buffon (Juventus), Mattia Perin (Genoa), Salvatore Sirigu (Paris Saint Germain)
BelakangIgnazio Abate (Milan), Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Matteo Darmian (Torino), Mattia De Sciglio (Milan), Christian Maggio (Napoli), Gabriel Paletta (Parma), Manuel Pasqual (Fiorentina), Andrea Ranocchia (Inter)
TengahAlberto Aquilani (Fiorentina), Antonio Candreva (Lazio), Daniele De Rossi (Roma), Claudio Marchisio (Juventus), Riccardo Montolivo (Milan), Thiago Motta (Paris Saint-Germain), Marco Parolo (Parma), Andrea Pirlo (Juventus), Romulo (Hellas Verona), Marco Verratti (Paris Saint-Germain)
DepanMario Balotelli (Milan), Antonio Cassano (Parma), Alessio Cerci (Torino), Mattia Destro (Roma), Ciro Immobile (Torino), Lorenzo Insigne (Napoli), Giuseppe Rossi (Fiorentina)

Rabu, 21 Mei 2014 9:48 
http://football-indonesia.net/piala-dunia/italia-bukan-lagi-aktor-kotor-89.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar