
Alexis Sanchez dan Arturo Vidal bahu-membahu untuk Chile di Piala Dunia nanti
Chile, membahas tim akhir dari Amerika Latin ini yang saya ingat adalah dua wajah indian yang sangat galak pada Piala Dunia
Prancis 1998 lalu di lini depannya. Yap, duet Sa-Za sungguh menyeramkan
saat itu. Marcelo Salas dan Ivan Zamorano adalah dua tombak tajam
ketika itu. Sebagai buktinya Salas kemudian dikejar Lazio yang sedang
bertabur uang saat itu. Intermilan juga nyaman menguasai Zamorano.
Namun pencapaian duo tombak maut itu tak
terlalu jauh. Mereka memang maju ke babak berikutnya, namun akhirnya
terhenti. Setelahnya, Chile absen di dua gelaran piala dunia berikutnya.
Dan seakan jatuh terbuang ke dasar zona Conmebol. Mereka baru kembali
di Afesl 2010 lalu, dengan pencapaian sama, lolos ke babak kedua.
Jadilah meeka belum bisa mengembalikan kejayaan kala jadi juara ketiga
di piala dunia 1962.
Membahas Chile yang kini diasuh Jorge Sampaoli, maka kita bisa membayangkan aksi nama besar pemain Juventus Arturo Vidal dan Alexis Sanchez yang bermain di Barcelona
bersatu padu dan menampilkan permainan semenarik era Sa-Za dulu. Namun,
selain dua nama tersebut, La Roja tak punya nama besar lain yang jadi
andalan.
Kemiskinan nama besar itu punya
kemungkinan memberi pengaruh pada cara pandang lawan yang akan dihadapi.
Australia adalah satu-satunya lawan yang bisa dilawan di atas kertas.
Kesulitan berlipat ganda manakala melihat kehadiran Belanda dan Spanyol
di Grup B Piala Dunia Brazil kali ini. Namun sebagai salah satu tim
latin, daya juang alot dan permainan indah sedikit banyak dapat
digaungkan sebagai nilai tawar para pengamat saat pergelaran
berlangsung.
Sanchez yang sudah mengenal gaya bermain
Spanyol lewat kiprahnya di Barcelona tentu akan memberi keuntungan di
satu sisi, walau tak menutup kemungkinan sebaliknya-dialah yang akan
didikte-dalam laga antar-si merah nanti. Menarik ditunggu aksi di Grup B
ini, Karena selain ada La Roja vs La Furia Roja, akan ada aksi tim
kuning melawan tim oranye. Menarik, sungguh menarik. (ds-ejr).
Skuad Chile
Kiper: Claudio Bravo (Real Sociedad/ESP) Johnny Herrera (Universidad de Chile), Cristopher Toselli (Universidad Católica), Paulo Garcés (O’Higgins)
Belakang: Gary Medel (Cardiff City/ENG),
José Rojas (Universidad de Chile), Eugenio Mena (Santos/BRA), Gonzalo
Jara (Nottingham Forest/ENG), Marcos González (Unión Española), Enzo
Andía (Universidad Católica)
Tengah: Arturo
Vidal, Mauricio Isla (both Juventus/ITA), Marcelo Díaz (FC Basel/SUI),
Francisco Silva (Osasuna/ESP), Rodrigo Millar (CSD Atlas/MEX), Pedro
Pablo Hernández (O’Higgins), Felipe Gutiérrez (FC Twente Enschede/NED),
José Pedro Fuenzalida (Colo Colo), Carlos Carmona (Atalanta/ITA), Jean
Beausejour (Wigan Athletic/ENG), Charles Aránguiz (Internacional/BRA), Miiko Albornoz (Malmo FF/SWE)
Depan: Alexis
Sánchez (Barcelona/ESP), Eduardo Vargas (Valencia/ESP on loan from
Napoli/ITA), Jorge Valdivia (Palmeiras/BRA), Mauricio Pinilla
(Cagliari/ITA), Esteban Paredes (Colo Colo), Fabián Orellana (Celta
Vigo/ESP), Matías Fernández (Fiorentina/ITA), Gustavo Canales (Unión
Española)
Jumat, 30 Mei 2014 17:01
http://football-indonesia.net/piala-dunia/chile-si-merah-dari-latin-210.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar