Rabu, 01 Februari 2012

2012

inget film 2012? seperti ulasan saya dulu2, film ini buat saya beresensi perenungan. bukan soal takut kiamat atau mau teriak2 bodoh kalau itu film sesat, tapi film itu menyadarkan saya kalau keakuan diri ini amatlah kecil dan berguna. merujuk isi film itu, mereka yang bisa selamat dan masuk "bahtera ala nuh" adalah cuma yang berduit, berpangkat, berotak, dan beruntung. andai masa itu datang, saya jelas takkan masuk kapal dengan kategori berduit, karena tiket 1 miliar dolar as per kepala jelas tak sanggup terbayar.
untuk kategori berpangkat, jelas saya yang tak ada di ring 1 pejabat negara kelas 1 takkan diajak ke kapal. gagal lagi deh. lalu untuk akses via berotak, sebagai non-ilmuan saya tentu takkan dapat freepass masuk kapal itu.
entah kalau saya diajak sebagai penumpang kelas budak (karena pastinya butuh kuli untuk membangun dunia saat memulai lembaran baru pascabencana). mungkin kategori ini masuk dalam beruntung versi 1, karena dari sisi inilah kemungkinan paling terang untuk bisa ikut masuk kapal. beruntung versi 2 adalah kalau indonesia ternyata lolos dari bencana karena alam tak memilih lokasi ini untuk singgah (dalam film kan ada cerita bahwa ada daratan yang selamat dari bencana).
singkatnya, perenungan saya menyadarkan kalau diri ini bukan siapa2 dan amat-amat-amatlah kecil.
dan 2012 itu akhirnya tiba. takut? biasa saja.
beruntung, saya punya pegangan kalau tahun baru ini masih akan terus dijagai Tuhan. bersama Tuhan segalanya saya yakini tetap akan berjalan nyaman.
saya optimis setiap langkah akan nyaman, entah dalam kerja, keluarga, atau upaya menghadapi segala masalah. pesimisme saya bukanlah soal bencana kini, tapi rentannya keutuhan bangsa ini yang begitu menjemukan. semalam ada cerita lagi dari aceh (setelah mesuji dan bima), semoga masih ada kasih Tuhan untuk bangsa ini.
selamat tahun baru semua, semoga kita sadar akan mungilnya kita yang hanya titik-titik kecil di mataNya. jagai kami Tuhan, jagai bangsa ini.
dan siang yang berselimut gerimis ini menandai berkat Tuhan untuk selamanya.

Sunday, 1 January 2012 at 12:06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar