ternyata lazio menang semalam, sebagai laziale saya cukup gembira.
bicara sepakbola, sebagai pendukung lazio, mungkin 2 hal yang
dipikir orang. pertama, mungkin cuma cari sensasi mengingat lazio hanya
klub medioker dewasa ini. mungkin prasangkanya adalah sekadar tak mau
satu selera dengan orang lain. kemungkinan kedua, orang berpikir bahwa
saya memang suporter senior (dalam arti sudah sejak dulu) akan klub
tersebut, mungkin bisa masuk kategori suporter sejati yang tetap di
bawah bendera yang sama dalam suka atau duka.
dalam forum debat antarsuporter, banyak yang memberi kategori
"suporter alay/ababil" pada pendukung klub yang baru bersinar belakangan
ini, jadi saya hendak membahas kesejatian dukungan kita dalam sepakbola
dalam posisi sebagai fans.
kala aff cup desember lalu, ketika timnas lagi bagus2nya, banyak
orang yang tadinya tak suka sepakbola tiba2 tampil layaknya suporter
sejati (walau hanya berbekal atribut, tanpa niatan mengenal lebih jauh
tim tersebut), suporter seperti inilah yang dalam maksud saya lebih baik
disebut suporter alay/ababil tadi. dalam forum di internet, kala
terjadi adu pendapat, suporter ababil memang penuh dengan sampah.
berkoar2 dengan pedas, padahal baru kemarin jadi fans. keberadaan fans
macam inilah yang jadi sorotan saya. dan lucunya, dari isi debat,
tudingan yang masuk, dan pemikiran saya: fans yang dimaksud biasanya
fans/suporter dari tim "pasaran" yang kebetulan sedang berjaya. jadi
hipotesis saya, fans barcelona dan man city saat ini kebanyakan adalah
contoh suporter alay/ababil tadi. memang tak 100% mereka masuk kategori
"hina" itu, tapi dukungan yang sesaat dan hilang saat jatuh adalah
bukti. suporter ababil timnas kita adalah buktinya. sekarang banyak fans
ababil di forum2 yang berdebat tanpa data, cuma semata keganasan timnya
di lapangan yang jadi senjata.
salahkah suporter ababil? apa saya masuk kategori sejati? saya suka
lazio, sudah lama, sejak akhir 1990-an. mungkin saya boleh sok sejati,
tapi waktu itu lazio lagi pasaran, sedang kuat2nya dan terkenal. jadi
gimana?
Monday, 24 October 2011 at 12:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar