gajah nasib garuda

masih seru sepertinya membahas kekalahan pantai gading tadi pagi. setelah membaca kompas minggu (telat bro), maka kekalahan itu jelas menohok nasib gajah emas.
gajah? karena pantai gading memilih ikon itu layaknya kita memilih garuda untuk metafora timnas merah putih. emas? karena inilah masa generasi emas mereka, sebelum para bintangnya menyerah pada termakan usia karena rataan umur 28 (emas bagi atlet sepakbola) akan terlewati. pada 2014 nanti banyak di antara gajah emas telah gantung sepatu. jadi, harusnya asa 20 tahun menunggu terwujud tadi pagi, namun gagal.
pantai gading gagal setelah adu penalti lagi2 menggagalkan layaknya 6 tahun lalu di hadapan mesir. padahal sejak 1992 mereka tak pernah lagi juara afrika.
dewasa ini kiblat sepakbola afrika memang ada di pantai gading. siapa tak kenal didier drogba? kompatriotnya salomon kalou jua emas liga primer inggris. gervinho adalah asa baru tim gudang peluru asuahan arsene wenger. pun duo toure yang jadi andalan mancini di man city.
jelas jadi kiblat, karena nama eto'o terbenam bersama kamerun, pun negara seperti nigeria, ghana, atau sinegal tak lagi punya banyak talenta yang megar di benua biru. di liga indonesia memang masih banyak african nonpantai gading berseliweran.
singkatnya, pantai gading adalah goliath tuk tanah afrika. sayang, mereka kurang percaya diri. kerinduan yang sudah 20 tahun itu mereka jawab dengan permainan pragmatis yang mementingkan hasil akhir. drogba cs tak harus main indah, yang penting cari gol dan siap main bertahan.
hasilnya lumayan, 5 kemenangan (atau 100 persen) mereka raih tanpa pernah kebobolan. harusnya pagi tadi jadi penasbihan saja. gawang mereka terbukti tak sekalipun bobol di permainan terbuka piala afrika kali ini. sayangnya tak ada gol dalam permainan pragmatis kali ini. maka penentuan muncul atas nama keberuntungan di hadapan titik 12 pas. gagal, dan gajah emas tumbang di hadapan tim semenjana zambia yang hanya punya 1 pemain berlabel eropa.
berulang kali berpeluang tapi gagal, gajah, nasibmu mirip garuda kami! pagi!

Monday, 13 February 2012 at 10:07