Rabu, 01 Februari 2012

ipl vs isl di mataku

hari ini, sore pertama bulan desember, eksekusi dualisme kompetisi sepakbola tanah air berlangsung. setelah beberapa bulan gonjang-ganjing dengan kisruh penyelenggara dan penyelenggaraan, sore ini hasil konkret akan ada.
ipl (indonesian premier league) yang adalah hajatan pssi era baru sedianya adalah kelanjutan dari kompetisi utama negeri ini. setelah era perserikatan yang ditingkahi kompetisi semipro bertajuk galatama, lahirlah liga indonesia yang dimulai dengan tajuk "liga dunhill" per 1994 lalu. berikutnya liga yang bernama divisi utama itu ditajuki dengan nama bermetamorfosis "liga kansas", sempat tak punya nama di musim ke-4 (yang dihentikan tahun 1998) dan ke-5 (walau ber-aparel resmi dengan reebok), mulai era 2000 kita mengenalnya dengan "liga bank mandiri".
nurdin halid (nh) mengubah kasta dengan menggeser divisi utama ke level 2, dan mengangkat 18 tim ke liga yang diharapkan berlebel superpro atas nama indonesian super league (isl). berjalan 2 musim, nh yang makin kuat mulai memonopoli pssi. di musim ketiganya, isl diguncang lpi (yang versi inggrisnya jadi ipl) demi upaya merontokkan gurita rezim nh yang mulai keterlaluan. pssi pun kisruh, reformasi bergolak. arifin panigoro (ap) yang berupaya maju diadang, akhirnya djohar arifin husein (daj) diapungkan sebagai ketua dan menag di klb.
daj kini memimpin pssi dan dengan semangat perubahan mulai merontokkan jejak2 pengurus lama dan segala proyeknya. terkesan subjektif memang, namun di mata saya ada harapan perubahan. toh semuanya harus by process toh. akhirnya isl diganti dengan "liga prima indonesia (lpi/lpi, hampir mirip dengan nama ipl masa pergolakan musim lalu)".
tak mudah rupanya, pengurus lama yang tak rela diganti mulai berusaha mengaburkan proses reformasi. pun dengan tersendatnya langkah daj, pengurus lama mengambil momentum jengahnya para stakeholder liga yang telah libur terlalu lama. ipl yang siap dimulai kemudian digoyang dengan gaung isl dengan bumbu profesionalitas.
kacau, daj berksperimen, tangan2 lama terlanjur menggurita. cekidot!

isl sendiri berjalan dengan konsep yang seolah baru. liga tanpa dukungan pssi itu nampaknya berjalan dengan modal dari investor besar yang mirip kentut (tak berwujud, namun terasa hadirnya). klub2 yang dulu berteriak reformasi, kini malah latah untuk kembali ke haribaan pengasuh lama bernama djoko driono (dd). dd adalah ketua pt liga indonesia yang merupakan produk pssi nh. ia berontak dari pssi daj dengan berbagai dalih, padahal 99 persen saham perseroan tersebut dimiliki pssi (pimpinan daj tentunya). dengan sokongan kekuatan besar pula dd mengaku memiliki izin komisi eksekutif pssi, izin dari badan olahraga profesional indonesia (bopi), dan izin dari kepolisian republik indonesia.
banyak klub besar mulai tertarik oleh aroma "sang kantong semar", atas nama arogansi daj, dd dkk melawan dengan arogansi.
singkatnya, ipl kini hanya berisi beberapa klub besar tersisa, plus beberapa klub yang dapat jatah mengisi slot yang kosong.
perdebatan tentang isl atau ipl menjadi makin aneh bila mengingat ini: klub2 besar awalnya menolak ipl karena berisi 24 klub dengan rincian 15 tim isl musim lalu, 3 tim promosi, 3 tim yang kembari dari lpi, dan 3 tim bernilai historis. psms medan adalah salah satu tim yang masuk atas kategori akhir. kategori inilah yang kemudian ditolak klub2 besar yang kemudian beralih ke isl. lucunya sekarang, isl juga mencantumkan psms sebagai salah satu pesertanya.
aneh bukan? alasan2 yang keluar masuk mulai tak beraturan. namun yang terang di mata saya adalah ini semua karena kebusukan era lama yang menguntungkan pengurus klub (walau menyengsarakan anggaran daerah) telah mendarah daging. ipl telah menjanjikan keterbukaan laporan keuangan klub, sebuah hal yang mustahil ada dalam kebijakan pt liga indonesia yang mengasuh isl.
kalau isl terkesan banyak dukungan, alasannya 1 hal: media massa yang banyak menyebar berita tidak bertindak secara seimbang, dengan kata lain banyak media yang bak "koran gula" di tetralogi "pulau buru" by pramoedya ananta toer.
by me: ipl ok, isl no!
yuk tunggu tar sore!!
 
Thursday, 1 December 2011 at 12:29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar