hari2 ini makin muak kalau bicara hukum dan politik. semua jelas tak
punya daya untuk bicara ke arah perubahan positif. kepemimpinan yang tak
tegas plus kelakuan menutup mata atas hal2 yang ada dengan dalih tak
hendak berintervensi membuat kisah malinda dee, gayus, century,
nazaruddin, atau nunun mengambang begitu saja, kini kisah bertambah
dengan bumbu mesuji dan tenggelamnya kapal imigran gelap. di sekup kecil
kasus suster ngesot yang ditendang satpam dan menyeret satpam tersebut
ke mata hukum karena kekuatan tahta menunjukkan cerita hukum yang adil
tak pernah nyata di negeri ini. bicara masalah kebebasan beragama, gki
jasmine pun adalah imbas impotensi pemerintah pusat atas kekuatan
pemerintah daerah. maka mari bicara soal sepakbola.
kalau sekup internasional, bicara sepakbola sungguh seru. barca
juara piala dunia antarklub, madrid masih kalah di el clasico, man
united makin merapati man city, italia juga semarak dengan 2 zebra di
papan atas (juventus dan udinese). bursa transfer yang dibuka 11 hari ke
depan juga semarak. kabarnya podolski, saviola, dan pippo inzaghi siap
ke lazio. lalu apa kabar sepakbola domestik? inilah yang ruwet.
kekuatan lama yang berkisar kaki tangan aura kuning terus menjadi
kanker yang menggerogoti organisasi pssi. ipl yang cuma nama baru liga
utama telah dianggap pengesahan ipl tahun lalu yang merupakan kompetisi
perjuangan. kekuatan lama kini memateraikan isl sebagai liga perjuangan
baru sebagai aksi menentang pssi. pssi baru mulai kehilangan muka dan
terpojok atas nama pemimpinnya yang disebut "boneka si botak yang
arogan". lucunya tim pemberontak punya tagline: mengikuti pssi baru
artinya keluar dari mulut singa masuk ke mulut buaya. tapi bukankah
kembali pada kekuatan lama artinya tetap di mulut singa? aneh, bicara
perubahan yang salah namun tak mau berubah dari kesalahan yang lama.
sepakbola negeri ini yang liganya mulai berputar lagi pun jadi tak
menarik. isl dan ipl cuma jadi ajang unjuk kekuatan baru dan lama. saya
tak netral dalam hal ini. saya properubahan, jalani dulu!!
Tuesday, 20 December 2011 at 08:44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar