Senin, 30 Januari 2012

anak tiri

saya pernah dengar dari mama saya susahnya hidup sebagai anak tiri untuk beroleh kasih sayang sejati. kasihan mama yang dulu merasakan itu di masa kecilnya, beruntunglah saya, adik, dan kakak saya karena sukses dibesarkan mama yang begitu baiknya. beruntung pula andika (kepononakan/bere) saya yang bisa setiap saat berada bersama-sama opungnya.
saya tak pernah kenal opung boru (mbah putri) saya karena ketika mama dan bapa menikah dulu mereka sudah sama2 piatu.
hanya saja bapa tak merasakan jadi anak tiri karena opung doli tak menikah lagi.
saya tak hendak menyudutkan kalian (pembaca, yang siapa tahu) yang bernasib sebagai anak tiri, tapi hari ini saya seperti anak tiri di tempat saya bekerja.
saya memang bekerja di dua tempat. pagi saya di sekolah, malam saya di sebuah harian. kali ini saya jengah atas perlakuan sekolah itu pada anak tiri bertajuk "guru tidak tetap".
di harian itu, kemarin, saya memang ketinggalan sebuah perayaan karena murni kesalahan saya. saya sendiri yang tak cek outlook atau internal mail kantor yang ternyata berisi undangan. setiap kali ada perayaan kantor, grup perusahaan, atau selamatan pasti ada undangan sebagai penghargaan, terlepas dari kita datang atau tidak. saya tak lihat ada persiapan pesta, tapi saya diundang.
nah lucunya sekolah saya yang bak ibu tiri itu. sejak lama anak2 sudah berdagang tuk cari dana pensi, di depan saya pun para staf menagih kontribusi siswa untuk pensi, bahkan di lapangan basket sekolah berdiri panggung megah sejak kemarin, tapi tak ada undangan tuk guru tidak tetap untuk hadir hari ini. mungkin kalau ditanyakan kepada para guru tetap yayasan (anggaplah mereka anak kandung) akan keluar kata2: dateng aja pak, hadir yah pak, atau kita ikut aja pak. tapi, itu jelas bukan sikap asli para pemimpin di tempat itu. dari pada jadi tamu tak diundang, atau datang dengan sengaja minta diundang, saya lebih baik berlagak tidak tahu saja deh. benar2 saat ini serasa bukan karyawan situ. mungkin bukan anak tiri, tapi anak angkat. mungkin ini bedanya arti kata "tetap".

Saturday, 18 December 2010 at 10:39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar