saya pernah dengar dari mama saya susahnya hidup sebagai anak tiri untuk
beroleh kasih sayang sejati. kasihan mama yang dulu merasakan itu di
masa kecilnya, beruntunglah saya, adik, dan kakak saya karena sukses
dibesarkan mama yang begitu baiknya. beruntung pula andika
(kepononakan/bere) saya yang bisa setiap saat berada bersama-sama
opungnya.
saya tak pernah kenal opung boru (mbah putri) saya karena ketika mama dan bapa menikah dulu mereka sudah sama2 piatu.
hanya saja bapa tak merasakan jadi anak tiri karena opung doli tak menikah lagi.
saya
tak hendak menyudutkan kalian (pembaca, yang siapa tahu) yang bernasib
sebagai anak tiri, tapi hari ini saya seperti anak tiri di tempat saya
bekerja.
saya memang bekerja di dua tempat. pagi saya di sekolah,
malam saya di sebuah harian. kali ini saya jengah atas perlakuan sekolah
itu pada anak tiri bertajuk "guru tidak tetap".
di harian itu,
kemarin, saya memang ketinggalan sebuah perayaan karena murni kesalahan
saya. saya sendiri yang tak cek outlook atau internal mail kantor yang
ternyata berisi undangan. setiap kali ada perayaan kantor, grup
perusahaan, atau selamatan pasti ada undangan sebagai penghargaan,
terlepas dari kita datang atau tidak. saya tak lihat ada persiapan
pesta, tapi saya diundang.
nah lucunya sekolah saya yang bak ibu tiri
itu. sejak lama anak2 sudah berdagang tuk cari dana pensi, di depan
saya pun para staf menagih kontribusi siswa untuk pensi, bahkan di
lapangan basket sekolah berdiri panggung megah sejak kemarin, tapi tak
ada undangan tuk guru tidak tetap untuk hadir hari ini. mungkin kalau
ditanyakan kepada para guru tetap yayasan (anggaplah mereka anak
kandung) akan keluar kata2: dateng aja pak, hadir yah pak, atau kita
ikut aja pak. tapi, itu jelas bukan sikap asli para pemimpin di tempat
itu. dari pada jadi tamu tak diundang, atau datang dengan sengaja minta
diundang, saya lebih baik berlagak tidak tahu saja deh. benar2 saat ini
serasa bukan karyawan situ. mungkin bukan anak tiri, tapi anak angkat.
mungkin ini bedanya arti kata "tetap".
Saturday, 18 December 2010 at 10:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar