masih aneh rasanya menyadari timnas garuda dicabik harimau malaya
semalam. sang harimau bukannya begitu menyeramkan. tekanan mereka tak
sehebat thailand, permainan mereka jua penuh aksi salah umpan dan
kebingungan, pun tak ada semangat militan semisal anak2 katalan di el
clasico, tapi garuda di terkam babak belur layaknya pendekar yang tak
sengaja kena totok oleh lawannya yang lemah.
garuda tampil lunglai
semalam. polemik soal gangguan media lebay di pesawat memang sudah
muncul sebelum laga, tapi tetap tak ada keraguan dengan melihat aksi
olah bola anak2 negeri jiran itu yang terkesan takut2. sayang, jatuhnya
moral lawan malah diimbangi moral yang sama jatuh.
anak2 garuda
terkesan ingin membunuh waktu dengan berlama2 menggocek bola hingga
direbut lawan, sekalinya bermain cepat pun aksi asal oper berbuah salah
umpan. tiba2 hilang gaya bermain di jakarta. ditambah dengan mental
manja yang mungkin dibentuk media lebay tanah air atas nama laser.
di
liga indonesia, tempat para pemain itu ditempa, hujan batu dari
suporter lawan biasa terjadi, tapi entah kenapa markus jadi begitu manja
dengan protes berlebihan yang buat pertandingan berhenti. dengan hati
gulana itulah markus harus menerima 3 gol bererot di gawangnya. memang
itu kesalahan maman cs, tapi kegulanaan hatilah-karena kemanjaan yang
tidak militan-yang buat rusak konsentrasi.
budaya manja memang
terbentuk oleh peran media tanah air yang terlalu berlebihan mengekspos
calon yang belum juara, pun tanda2 juara seolah jadi ajang para pembesar
mendekati timnas demi tambahan kebesaran. manja, yah itulah madu akhir
tahun yang perlu diubah dalam 3 hari.
saya tak menanggalkan dukungan
kok putra garuda (saya tetap ada di belakangmu sejak era henk willems,
peter white, ivan kolev, bahkan beni dollo), hanya saja saya ingin
garuda sejenak membumi. langkah kalian ini jua sudah dijejaki senior
sebelumnya, jangan dulu merasa lebih.
bermainlah militan, sabar,
konsentrasi, dan membumi rabu nanti. kita punya 90 menit untuk 3 gol
penyeimbang. berusahalah jadi madu tahun ini!
Monday, 27 December 2010 at 10:50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar