Selasa, 31 Januari 2012

ketika pegangan hilang

ramai urusan sepakbola dalam negeri tak henti mengisi hari. bila di akhir 2010 lalu kita ramai bicara soal optimisme juara, kini yang ramai adalah perebutan kursi pengurus federasi, bukan perebutan 11 tempat terhormat di lapangan hijau.
sudah bosan kita bicarakan sebabnya penolakan terhadap nurdin dan kroni korupnya, yang buat gemas adalah nyamannya para "penjahat" itu bersembunyi dengan pegangan federasi dunia.
masih ingat betapa hiperbolisnya nurdin pada rapat dengan wakil rakyat tentang ancaman keselamatannya, juga betapa apatisnya dengan kesimpulan publik pada surat dari federasi dunia saat mengecam seorang jurnalis dengan anak kalimat "kamu bisa baca nggak". dengan dalih semua sesuai aturan federasi dunia juga anak buah nurdin yang solid (beda dengan pemain binaan di lapangan hijau) mati-matian membela sang ketua yang mungkin telah lama jadi keran uangnya. pelajaran bagus buat para pemain di lapangan hijau (yang sering kalah sebelum bertanding lawan tim negara lain): contohlah para pengurus pssi yang tak gentar melawan para penghalang, jangankan orang dalam, aparat negara juga bisa di-counter attack.
contoh soliditas anak buah nurdin juga bisa diapresiasi positif bahwa mereka tak melupakan jasa sang pemimpin kala sudah dipojokkan. beberapa hal di atas bisa jadi hikmah, tapi tentu jangan dicontoh bidang korup tempat soliditas mereka tadi diberlakukan.
semalam datang berita, fifa sang federasi dunia yang jadi pegangan nurdin malah memukul jatuh harapan kroni nurdin dengan dasar "mantan narapidana". dari sudut agama memang kita wajib memaafkan kesalahan seorang terpidana yang sudah membayar kesalahannya dengan menjalankan hukuman, tapi atas nama aturan (yang selama ini juga dijadikan pegangan nurdin) yah sudah tidak mungkin lagi. sori din, kali ini ente pensiun.
lucu sekali kalau si nurdin ini berbangga akan maju jadi ketua aff (federasi asean) atau exco di afc (federasi asia), blatter saja sudah mencekalnya di tanah merah putih, apalagi tingkat internasional. bye nurdin, juga besoes, sampai jumpa lagi!!

Wednesday, 9 March 2011 at 09:29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar