"waktu aku muda dulu kerjaku mabuk-mabukan, berjudi, seks bebas,
berkelahi dari satu tempat ke tempat lainnya, untung aku segera sadar
akan kesalahanku dan berusaha mengubah hidupku hingga bisa seperti
sekarang ini," kata seorang tokoh kala bercerita tentang masa lalunya
yang kelam. penekanannya sbenarnya di klausa kedua tentang tindak
metanoya, tapi
banyak pemuda salah mengintepretasikan langkah untuk mengimitasi tokoh tersebut.
yang
ada di benak banyak pemuda justru serunya untuk mengimitasi langkah di
klausa pertama. oke, jujur saja, anda yang mengaku aktivis, seniman,
bahkan "agent of change" dari bangsa ini, apa yang sudah anda lakukan
sejauh ini? beberapa mungkin sudah sukses melalui fase itu dan kini
nyaman berdiri sebagai orang sukses yang akan punya cerita seperti kisah
pembuka di atas kala berbagi kelak dengan juniornya, tetapi banyak yang
akhirnya terlena dan gagal melewati fase itu. sayangnya, masa inilah
saringan terbesar untuk kebergunaanmu hai pemuda!
coba kutanya apa
yang kau imitasi dari senior para aktivis sebelumnya? dengan bangga
seorang kawan bercerita tentang klausa pertama di cerita pembuka.
banyak di antara kawan dengan bangga bercerita tentang masa kelamnya yang sebenarnya buruk pengaruhnya buat pendengar.
sejujurnya
mabuk, judi, seks, atau bahkan berkelahi adalah poin2 yang bisa ada di
diri, namun ada baiknya itu disimpan saja kecuali tingkat kedewasaan
berpikir lawan bicara/cerita sudah terdeteksi seimbang dengan diri.
pemuda, mari bedakan kebebasan dalam masa muda dengan bentuk keliaran.
bukannya
sedang berujar laksana seorang resi atau empu, tapi penulis coba
mengingatkan kembali semua orang termasuk diri untuk tidak membanggakan
kekelaman yang liar.
bagaimana bisa anda mengurus negeri ini kala
alkohol merasuki tubuh, untuk apa berdiri mengkritik sementara kepala
kosong tanpa isi karena kerjanya hanya menghabiskan waktu untuk kegiatan
tak reseptif tapi juga tak produktif, pun tak mungkin menjaga negeri
dengan penyakit kotor dalam diri atau organ tubuh tak lengkap lagi.
-000-
Friday, 22 October 2010 at 10:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar