Senin, 30 Januari 2012

natal

tak hendak latah diri berujar syukur tentang natal
tak karena begitu suci diri mengurai malam kudus itu
tak jua sebab hebatnya diri bisa bermegah
namun, natal memberi kesempatan berhenti tuk apresiasi pencapaian dalam langkah

ternyata aku masih dipercaya untuk ada saat ini
ternyata Engkau betul inginkanku selamat dalam skenario indah itu
ternyata pula diri ini penting adanya buat-Mu

beratus harap karangku tentang cinta sejati terasa kosong dalam cinta-Mu pada diri yang lama terabai karena sibukku sendiri
beribu titik peluhku mengejar cinta tak sebanding cintamu yang mengejarku tanpa tersadari mata hati
bahkan berjuta kalimat yang kuucap tak punya makna yang melebihi satu kalimat alasanmu untuk menyelamatkanku: kasih

di titik persinggahan ini diri tertunduk malu di hadap-Mu, walau kadang masih dapat tertawa lebar di depan kefanaan sekeliling. hebat benar anugerah indah sebagai sosok ciptaan yang sengaja dibuat. teramat malu sesungguhnya berkoar besar dalam keterbatasan di hadapan-Mu.
tak kutemukan penutup urai yang sempurna di gurat ini.
terima kasih atas semua, mohon maaf atas keluh kesah yang masih laten di lidah yang pernuh bisa! terima kasih atas semua mereka yang terhadirkan di skenario paling sempurna sepanjang materi yang pernah kubaca!

Saturday, 25 December 2010 at 01:17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar