tanpa sebuah muara induktif diri berurai dalam tarian jemari pagi ini
tak hendak beritakan sebuah maksud hati yang tersembunyi
hanya inginkan alat membunuh waktu atas sepi yang melanda diri
buku-buku berembel-embel susastra yang bertumpuk dalam balutan debu tak jua menggoda imaji
keping-keping disk berisi pelbagai unsur hiburan pun enggan mengajak pikir tuk tenang menikmati
rona hitam membayang dalam garis ketakutan yang mengerucut pada galau yang menggelora
betapa kini rasa hampa menghujam penuh daya dalam rikuh yang aneh....
masih terus kosong menemani diri menunggu kantuk kembali merasuk
pagiku hilang atas dasar malam yang kubunuh
namun senja pun berlalu dalam riak siang yang tak sungguh
dengan apakah kan dapat kutebas detik demi detik yang tak termaknai?
mungkin dengan doa, yah menemuiNya dalam kotor yang membaluri
bisa juga dengan cinta, mengingat senyum manisnya dalam malu atas ketakberdayaan....
tapi hari begitu panjang,
banyak ruang yang senjang atas isi yang renggang
rintik hujan di pagi ini semoga dapat melelapkan atas jengah yang melanda
semoga pula dapat menggerus titik kopi yang mungkin menguasai sadar pada raga
esok atau nanti proses sama siap kujelang dengan cara yang mungkin sama
entahlah, entah....
Tuesday, 18 January 2011 at 03:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar