kemarin ketemu file downloadan film "obama anak menteng", penasaran
dengan film yang dulu sempat digadang2 bakal sukses bila diluncurkan
bersamaan dengan kedatangan presiden afroamerika pertama itu tahun lalu.
sayang, obama waktu itu menunda kedatangannya, jadilah peluncuran tepat
waktu jadi berantakan.
saya sendiri gak sempat melihat film ini di
etalase bioskop 21 terdekat, jadi tak ingat betul kapan film ini
diluncurkan. pun tadinya saya tak tertarik karena produsernya raam
punjabi, saya pikir film2 dari sosok ini biasanya mutunya payah. yang
kepikiran cuma mau jualan film seadanya dengan bekal kontroversi khas
produser india di perfilman negara ini, yang biasanya gak jauh dari film
hantu telanjang.
iseng2 download, akhirnya dalam kondisi tanpa sepakbola di layar kaca tengah pekan ini saya nikmati itu film.
tadinya
saya sudah antipati dengan persepsi ini sebuah film pengkultusan yang
norak atas pemimpin dunia saat ini, tapi sebuah kesan positif datang
melihat tampilan film. film ini benar2 berupaya menampilkan jakarta di
akhir 60-an dan itu dibuktikan dengan penggunaan properti yang saya
yakini didasari riset mendalam.
jarang film model "gie" yang punya
riset mendalam akan gaya tempo dulu sukses disajikan. dengan properti
mobil dan motor tua, sepeda ontel, seragam sekolah ketat, gaya bermain
anak ibukota tanpa sendal, kuliner unik tempo dulu, dan latar gedung2
tua, cerita barry kecil sukses digambarkan di hadapan saya. terbayang
bahwa obama memang pernah jadi anak menteng, bersama slamet, yuniar,
agus, gery, dan rebecca. pun pernah jua punya konflik khas kanak2 dengan
perkelahian dan sepakbola. pesan film ini juga baik buat anak2. walau
dilatari dengan kondisi keluarga yang membingungkan dari garis darah,
pesan tentang perdamaian, keberanian, juga cita2 cukup bermanfaat.
sayang kalau film seperti ini cuma jadi sampah basi, makanya saya coba
ceritakan ulang agar banyak penikmat film yang coba menggali lagi, yang
akan memancing para sineas berkesenian dengan hati dan otak (tidak
dengan dengkul)!
met pagi!
Wednesday, 23 March 2011 at 12:05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar