hari minggu begini biasanya akan ada bahasan tentang film dalam forum
seadanya di kantor. dengan masa istirahat sehari penuh di akhir pekan,
biasanya dalam sesi "ngopi-udutan" di sela pekerjaan nanti akan ada
obrolan tentang film yang kami konsumsi di televisi, bioskop, atau hasil
downloadan. tak harus film baru, semua film dapat diperbincangkan.
saya
beruntung bisa punya komunitas film walau terkesan bahasan orang
awam-karena walau bukan komunitas resmi, banyak hal yang bisa kami bagi
tanpa harus mengecek forum "detectif movie" di kaskus atau laman
imdb.com.
singkat kata, pembicaraan di depan kopi panas itu adalah
debat kusir yang berkualitas. kita bisa bicara tentang muatan cerita,
amanat, nilai moral, kelemahan/keunggulan properti, efek spesial,
penyutradaraan, filmografi para pemain, film baru, cerita di balik
layar, bahkan isu tentang sekuelnya. setidaknya saya punya lokasi lain
selain bertutur di kelas drama atau sastra.
saya sendiri biasanya
membagi info tentang film indonesia yang berkualitas pada mereka, banyak
mungkin kawan yang hopeless pada film nasional, tapi saya sebelumnya
bangga2 saja. beberapa bulan terakhir banyak mutu cerita dan muatan
padat yang bisa saya banggakan, sebut saja film nasional 'menculik
miyabi', 'alangkah lucunya (negeri kami)', atau 'i know what u did at
facebook'. terlepas dari pandangan miring, setidaknya ada unsur
menghibur yang memuaskan saya untuk merelakan uang htm, yang dapat saya
gali maknanya. namun, belakangan kualitas film nasional mulai payah, ada
kesan "maksa" dalam drama yang ditampilkan seperti dalam 'satu jam
saja'. diluar film genre "setan porno", film seperti 'red cobex' atau
'laskar pemimpi' juga terkesan film komedi asal jadi, drama cinta para
abg juga entah kenapa buat rasa rugi sudah mengancam sebelum menonton.
jadilah 3 pekan terakhir frustasi membawa saya menyelami film impor.
sungguh 'eat pray love', 'street dance', dan 'piranha' kemarin
menyelamatkan asa saya menikmati film.
yang jadi pertanyaan? kapan lagi ada film nasional bermutu? kembalikanlah!
Sunday, 7 November 2010 at 15:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar