togap tegap termenung di depan lapak koran bang mi'un. bingung dia
melihat headline sebuah harian nasional yang dipajang. ramai lalu lalang
motor di sisi trotoar yang persis di samping tempatnya berdiri tadi tak
digubrisnya. padahal ungsian motor di sisi trotoar itu begitu padatnya
lantaran pengecoran jalan yang belum selesai itu menutup rapat lajur
jalan.
"re-do-mi-na-si," ejanya pelan.
"re-do-mi-sa, eh na-si," ejanya lagi hampir salah saat tak mencoba mengulangi dengan ingatannya.
susah
sekali pun kata ini dieja, entah apa pula artinya, ujarnya dalam hati.
apa gerangan arti kata itu. seperti solmisasi partitur koor yang harus
dieja saat latihan. mungkin bisa disebut re do mi na si dengan tangga
nada, tapi apa pula lambang dari na.
dia tahu re untuk membaca not angka 2, do itu 1, mi untuk 3, dan si untuk 7. tapi "na" itu 6 coret kiri atau coret kanan.
ingin
sekali segera dia pulang dan bertanya pada namborunya yang tinggal di
rumah orangtua toga selepas wisuda menanti datangnya panggilan kerja.
not apa pula "na" itu?
Friday, 13 August 2010 at 20:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar