ini bukan urai esai tentang federasi sepakbola yang tak bertelinga itu, ini cuma cerita saya tentang sepakbola di negeriku.
"srekk",
suara terindah di lapangan sepakbola saat sebuah bola menyentuh jala
untuk sebuah gol. anda tak usah menyaksikan sebuah pertandingan besar,
cukup menendang bola ke sebuah gawang kosong yang berjala. bila gawang
itu tak berjala, cukup rasakan emosinya saat bola berhasil menembus
daerah yang disebut gawang.
itulah nikmatnya sebuah gol dari seorang yang menikmati sepakbola.
kenikmatan
itu akan berlipat ganda bila gol itu terjadi saat ada penjaga gawang di
sana, lebih baik lagi bila ada 2 tim yang berlaga, serunya lagi bila 2
tim lengkap berisi 11 orang, lebih mantap bila ada penonton yang
menyaksikan, tambah indah bila dilakukan dalam sebuah turnamen,
dahsyatnya lagi dalam sebuah turnamen kelas antar-sekolah/universitas,
divisi kerja-antar-instansi, apalagi sekup
rt/rw/kelurahan/kecamatan/kabupaten/provinsi/negara/dunia.
yang
itulah cerita sepakbola. hanya saja saya heran dengan kisruhnya tangan2
jahat yang meracuni indahnya sepakbola atas nama uang dengan jalan
kekuasaan.
di negeri saya hanya anak2 yang menikmati sepakbola.
saya
bisa lihat bagaimana si kecil Andika (keponakan saya) begitu bangga
saat berhasil menendang bola, atau Muel kecil yang bisa bersorak "gol"
saat tendangan atas gawang imajinya berhasil, jua anak bernama Seven
yang begitu nyaman menggiring bola kecilnya menggocek seisi rumah
mereka. itu baru kenikmatan sepakbola yang tak diracuni niat berlebih
atas nama prestasi yang harus diraih dengan jalan kongkalikong.
pemuda
di gereja saya, murid2 saya di sekolah, atau rekan2 di kampus saya yang
menikmati sepakbola dengan lahan dan fasilitas minimalis juga adalah
pesepakbola murni. cukup sediakan bola dan membagi diri atas 2 tim,
lahan kecil dengan patok/botol air mineral/sendal siap jadi lapangan dan
gawang.
kenapa tak ada prestasi negeri ini? demi prestasi orang
melupakan yang penting dalam permainan ini: lari lepas, canda,
bersinggungan, marah, dan damai lagi!!
Wednesday, 26 January 2011 at 15:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar