Kamis, 26 Januari 2012

sepakbola

sama dengan tema cinta pada lagu yang tiada habisnya, bicara sepakbola untuk saya pun sungguh menyamankan. mungkin saja muatan yang ada pada saya tentang olahraga itu tak anda bayangkan bila bertemu saya.
saya tak bicara soal betapa hebatnya saya bermain sepakbola, atau juga betapa cocoknya postur saya sebagai atlet sepakbola. bukan, bukan itu yang menyamankan saya bicara sepakbola.
bila saja saya tak bersekolah di sebuah smp katolik di bilangan pasar jumat, lebak bulus, mungkin tak ada urai seru dari saya setiap menjelang atau bahkan awal musim kompetisi-kompetisi besar setiap tahun.
seingat saya, saya adalah bagian dari mayoritas anggota keluarga saya yang menolak bahkan marah bila bapak saya menonton saluran yang menayangkan sepakbola dahulu. sungguh kontras dengan keadaan saat ini, di mana saya bahkan memaksakan hadirnya sepakbola di ruang keluarga dibanding tayangan reguler bergenre sinetron, lawak, atau pentas musik.
adalah semua itu dimulai dari sajian sebuah lapangan bujursangkar di smp itu, plus seorang kawan semeja dalam kelas.
lapangan sepakbola itu diperkenalkan kepada saya oleh seorang kawan tadi yang benar-benar menikmati sepakbola. kemudian lapangan itu memperkenalkan saya pada heroisme dan kesenangan yang tersaji begitu kompleks. keringat jelas tersaji, namun akan lebih herois bila darah ikut tertumpah dalam cedera demi mengejar kejayaan. bila air mata mewarnai pula dalam cerita kejayaan di akhir laga atau juga tersaji dalam perkelahian, walau salah, sungguh betapa nikmatnya.
di lapangan sepakbola kita juga bisa melihat betapa solidernya tim, betapa besar ego kawan, mengukur kemampuan diri, belajar menghadapi lawan, dan yang terpenting: bisa bersenang-senang.
kalau sekarang saya jarang menikmati itu secara langsung, menikmati sajian para bintang dunia juga begitu menyajikan getar adrenalin. sayang, setelah semua cerita indah itu..., saya harus bercerita tentang kepergian kawan di awal cerita tadi menghadap ilahi beberapa tahun lalu, pun menjelang lebaran! kawan, apa kabar? terima kasih!

Wednesday, 25 August 2010 at 09:29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar