dunia berubah dari masa ke masa, hal ini tak bisa dimungkiri. yang bisa
bertahan, maka eksistensinya perlu dapat jempol. kalau pun bergeser, yah
apa boleh buat: menyerahlah dan akui kegagalan saat ini dan ambil
langkah ke depan-mau eksis lagi atau cukup sudah dengan sejarah yang
ada.
ini hanya sebuah cerita tentang liga italia. sebelum kasus
calciopoli merebak sekitar 2006 lalu, cerita tentang liga italia adalah
sebuah pentas besar yang jadi kiblat penggemar guliran si kulit bundar.
cerita tentang bintang yang datang dan pergi bisa serenyah kacang goreng
kala dihidangkan. dan protagonisnya adalah si "7 saudari".
juventus
adalah kedigdayaan yang tiada matinya, milan laksana rival latennya,
sedangkan inter adalah gelora yang membara namun selalu tersandung.
sementara roma dan lazio dari ibukota adalah cerita permusuhan sedarah
dari miros remus dan romulus. di sisi lain fiorentina dan parma adalah
kuda hitam utama yang siap menyeruak bila lima tim pertama terpeleset
dalam lomba.
shevchenko, trezequet, vieri, crespo, totti, inzaghi,
chiesa, baggio, salas, zamorano, ronaldo, boban, batistuta, recoba, dan
ratusan bintang lainnya memenuhi niatan fans melihat aksi lapangan
hijau. tak pelak hak siar ke seluruh dunia menggila.
tapi aksi itu
geger setelah moggi terbukti bersalah dalam pengaturan drama di panggung
nyata. pamor italia mundur walau juara dunia direngkuh di tahun yang
sama. kisah 7 saudari pun lebih layak jadi cerita "inter melawan ke-6
saudarinya yang tak berdaya". hanya sesekali roma dan milan menebar
ancaman, pun tak terlalu serius. rasanya juve masih minder atas aib
mafia wasit, milan hanya bergantung pada muka lama, roma bermasalah
dengan tiadanya midas di kursi panas pelatih, sedang lazio, parma, dan
fiorentina hanya sekadar berpartisipasi saja.
rating pun mundur, di
negeri saya bahkan tiada stasiun tv yang tertarik pada liga yang mulai
menjemukan. bahkan partai sekelas milan vs juve semalam hanya sekadar
cerita lewat saja. selain di media online serta fans asli klub, rasanya
semua tak seheboh dulu.
Sunday, 31 October 2010 at 09:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar