Kamis, 26 Januari 2012

geseran kontemporer

dunia berubah dari masa ke masa, hal ini tak bisa dimungkiri. yang bisa bertahan, maka eksistensinya perlu dapat jempol. kalau pun bergeser, yah apa boleh buat: menyerahlah dan akui kegagalan saat ini dan ambil langkah ke depan-mau eksis lagi atau cukup sudah dengan sejarah yang ada.
ini hanya sebuah cerita tentang liga italia. sebelum kasus calciopoli merebak sekitar 2006 lalu, cerita tentang liga italia adalah sebuah pentas besar yang jadi kiblat penggemar guliran si kulit bundar. cerita tentang bintang yang datang dan pergi bisa serenyah kacang goreng kala dihidangkan. dan protagonisnya adalah si "7 saudari".
juventus adalah kedigdayaan yang tiada matinya, milan laksana rival latennya, sedangkan inter adalah gelora yang membara namun selalu tersandung. sementara roma dan lazio dari ibukota adalah cerita permusuhan sedarah dari miros remus dan romulus. di sisi lain fiorentina dan parma adalah kuda hitam utama yang siap menyeruak bila lima tim pertama terpeleset dalam lomba.
shevchenko, trezequet, vieri, crespo, totti, inzaghi, chiesa, baggio, salas, zamorano, ronaldo, boban, batistuta, recoba, dan ratusan bintang lainnya memenuhi niatan fans melihat aksi lapangan hijau. tak pelak hak siar ke seluruh dunia menggila.
tapi aksi itu geger setelah moggi terbukti bersalah dalam pengaturan drama di panggung nyata. pamor italia mundur walau juara dunia direngkuh di tahun yang sama. kisah 7 saudari pun lebih layak jadi cerita "inter melawan ke-6 saudarinya yang tak berdaya". hanya sesekali roma dan milan menebar ancaman, pun tak terlalu serius. rasanya juve masih minder atas aib mafia wasit, milan hanya bergantung pada muka lama, roma bermasalah dengan tiadanya midas di kursi panas pelatih, sedang lazio, parma, dan fiorentina hanya sekadar berpartisipasi saja.
rating pun mundur, di negeri saya bahkan tiada stasiun tv yang tertarik pada liga yang mulai menjemukan. bahkan partai sekelas milan vs juve semalam hanya sekadar cerita lewat saja. selain di media online serta fans asli klub, rasanya semua tak seheboh dulu.

Sunday, 31 October 2010 at 09:32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar