Kamis, 26 Januari 2012

tentang lawan

kalau para musisi dan penulis skenario tak pernah kehabisan ide untuk berkarya dalam tema cinta, saya tak pernah kehilangan semangat tuk ngebanyol tentang sepakbola. kali ini saya mau cerita tentang tim sepakbola yang kategorikan lawan dalam imaji kesepakbolaan saya.
kadang kita punya doa jelek untuk tim2 yang menjadi rival utama tim gacoan. dus, rasanya sehangat kemenangan gacoan kalau tim rival kalah di tempat lain. kadang bila gacoan kita kalah, akan lebih sakit lagi bila sang rival menang dalam pertandingan lain. namun sebaliknya, akan nyaman rasanya menerima kekalahan jika sang rival ikut kalah di saat yang sama, dan tentunya berlipat ganda rasanya bila bisa menang di saat rival terpukul lukanya di arena lain. maka, bila kau punya tim idola, maka akan ada tim lain yang senantiasa kau sumpahi agar kalah. rasanya manusiawi: sirik yang manusiawi. dalam masa ini tentu wajar bersandar pada pernyataan "senang melihat lawan susah, dan susah melihat lawan senang".
pun melihat kedigdayaan tim yang jadi tradisi seakan juga memberi dorongan untuk menyumpahinya agar bisa merasakan sesekali nikmatnya jadi pecundang. kadang yang dimaksud bukan tim rival utama, tapi tim juara jua sasaran utama sumpah srapah.
dulu di era ligina, saya sangat benci pada kedigdayaan pelita jaya era ansyari lubis dkk. rasanya puas melihat pendaran bintang2 itu gagal jadi juara. hal yang sama berlaku pada saat melihat persija saat ini. rasanya keponggahan tim ibukota itu berbuah pas dengan kegagalan dalam 9-10 tahun terakhir. di level internasional roma adalah kategori yang sama tentang lawan yang saya laknat, maklum laziale.
berbicara tentang tim tradisional: juve, madrid, dan man united jua masuk kategori tim yang seru dan baru jadi berita buat diri bila kalah. bedanya, juve akhirnya hancur total, madrid malah mengisi hati saya dengan menyediakan tempat untuk mourinho (idola saya), sementara man united jadi satu2nya juara tradisional yang eksis dan konsisten.
maka inilah lawan saya di imaji:roma-man united-barca-milan-persija-sriwijaya.

Sunday, 31 October 2010 at 17:25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar