Selasa, 31 Januari 2012

mari membaca

munif chatib (pakar multiple intelegency) pernah menyarankan saya membaca buku dalam target tertentu dalam sebuah pelatihan di sekolah, mengingatkan perlunya membaca sebagai bahan reseptif wawasan.
membaca, dan itulah yang saya lakukan lebih dari 3 tahun terakhir, hampir setiap hari.
tapi, coba tanyakan saya daftar buku yang sudah habis saya baca dalam 3 tahun terakhir? dengan pasti saya jawab: tidak ada.
setiap hari saya memang punya pekerjaan membaca, tapi beda tujuannya. saya membaca untuk memindai kesalahan penulisan di sebuah harian. saya membaca dengan kehati2an pada struktur kalimat dan kesesuaian ejaan, namun kadang saya melewatkan pemahaman dari isi tulisan2 para reporter. kecuali berita itu informatif dalam soal hobi saya, biasanya tak banyak info (walau ada) yang bisa saya petakan dalam lemari otak kiri dan kanan saya.
6 jam dengan kewaspadaan dengan panggilan membaca setiap malam plus 5 jam mengajar di pagi hari menyita total waktu saya untuk membaca buku karya, autobiografi, sejarah, atau apa pun. jelas saya menyayangkannya, makanya membuat program untuk para murid agar masing2 berusaha memanfaatkan waktunya yang lebih longgar untuk membaca sebuah buku setidaknya dalam satu minggu. bila mereka tak sempat, bolehlah sebuah buku digantikan sebuah penikmatan film yang utuh (bukan sinetron atau serial kartun). dasar anak2 cerdas, mereka malah selalu mengumpulkan laporan film dalam laporan bukunya.
saya baru kembali menikmati kesempatan membaca buku dalam masa cuti panjang lantaran terkungkung bebat pascakecelakaan. sesungguhnya membaca paling asyik untuk membunuh waktu, tapi jelas saja tak asyik buat kita yang punya cara lain menikmati waktu, apalagi buat yang ingin menghidupkan waktu, bukan membunuhnya.
dari kegiatan membaca itu, saya baru tahu bila guru bahasa nasional yang tak sempat membaca ini telah dibohongi siswa alumni yang pernah mengumpulkan rangkuman novel laskar pelangi pada resensinya sepersis alur filmnya, padahal alur bahkan cerita dalam novel itu banyak perbedaan. astaga!
mari baca!

Wednesday, 16 February 2011 at 01:19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar