Kamis, 26 Januari 2012

bulan madu merah putih

seperti cerita saya di note2 yang lalu, saya baru mengenal sepakbola sebagai hiburan di masa smp, sekitar era 1994.
tentunya masa2 bulan madu sepakbola saya bergulir di tahun2 sekitar itu.
saya mulai menyimak sepakbola secara serius pada piala dunia 1994, saat brasil mengangkat piala di as, itu pun saya belum menyukainya. seingat saya piala dunia 1990 juga punya cerita kecil di rumah kala bapak saya banyak bercerita tentang maradona yang dibulan2i anak2 jerman barat di italia.
juara piala champions pertama yang saya simak adalah ajax amsterdam kala pertama kalinya di usia smp kelas 1 saya ikut judi skor. pun turnamen internasional saya nikmati full tahun 1996 kala inggris jadi tuan rumah gelaran jerman menakhlukkan ceko di final.
di level nasional, aksi medan jaya di liga dunhill dan kedigdayaan persib atas petrokimia di final adalah kenangan indah sepakbola pertama, diikuti aksi emosional kala nasionalisme mulai menaungi diri kala 1996 timnas merah putih sukses meraih poin pertama di piala asia pertama atas kuwait. namun, sebenarnya kemenangan emosional tim pon sumut di tahun 1990 punya cerita gempita sepakbola pertama di rumah, karena muncul kedigdayaan etnisitas pertama di kepala david yang masih kecil.
dengan mata kepala sendiri, saya memang baru menyaksikan ligina di tahun 1998 dengan tentu saja laga PSMS melawan pelita jaya di lebak bulus. tapi, untuk laga langsung di hadapan mata menyaksikan timnas tak akan terlupakan, karena itu kenangan pertama seumur hidup di stadion gelora utama senayan (walau di msa sd pernah bapak saya mengajak menonton bola di stadion lebak bulus, namun gagal masuk karena tak dapat tiket).
laga merah putih itu adalah penyisihan sea games 1997 yang kala itu masih menurunkan timnas senior (sekarang yang turun di sea games tim u-23) melawan laos dengan skor 2-0. pun pertandingan serialnya masa itu. maka bila para suporter nasional senior mengatakan era ricki yakobi yang terbaik, atau era rony patinasarani, buat saya hingga sejauh ini: timnas merah putih 1997 asuhan henk willems!

maaf terputus coz keterbatasan jumlah karakter di ponsel saya.

***

bila anda punya softwere fifa 1998 road to france98 by ea-sport, skuad itu hampir terpotret seluruhnya. anda akan menemukan nama2 pemain timnas merah putih terbaik versi saya (walau ada kesalahan posisi permainan dalam pemasukan datanya). anda akan saya pertemukan dengan nama2 yang seingat saya ada dalam skuad.
dengan hendro kartiko, kurnia sandy, listiyato raharjo di gawang; nama2 seperti aji santoso, anang maruf, eri iriyanto, herman pulalo, yeyen tumena, aples tecuari, nur alim, suwandi hs, di belakang; kedigdayaan ansyari lubis, ronny wabia, fachri husaini, bima sakti, uston nawawi, ritham madubun di tengah; juga
irwansyah, crish yarangga, peri sandria, kurniawan dwi yulianto, rochi putiray, widodo c putro di depan, hanya kegagalan adu penalti saja yang menghalangi prestasi tergapai saat itu.
setelahnya banyak nama bermunculan tapi tak jua membangun timnas yang menakutkan bahkan dalam imaji saya. dengan skuat mr henk, saya sempat berpikir timnas kita bisa saja menimbangi tim eropa/latin saat itu jika saja pak harto saat itu mau mendatangkan lawan sebagaimana tantangan dalam laga vs uruguay kemarin ini. pun dalam laga vs maladewa saat ini saya melihat proses yang mundur kala negara cincangan itu baru bisa sekali dijebol hingga menit 52. proses yang berjalan memang tak diukur dari hasil akhir, karena lawan mungkin juga berproses. namun saya menyayangkan kebangkitan moral anak2 merah putih hari ini di hadapan tim biru-putih sore ini.
mereka perlu belajar pada senior era 90-an (padahal ada bambang pamungkas yang jadi rantai penghubung dengan masa keemasan itu, secara di 1999/2000 dia sudah ber-merah putih ria).
masa bulan madu sepakbola nasional saya memang telah lalu, namun era gendut doni, saktiawan sinaga, dan kini boaz diharapkan bengkit mengimbangi euforia masa itu. semoga kelak ada era timnas merah putih yang melebihi timnas era mr henk dan sekitar tahun2 itu agar mimpi merah putih bisa ada di piala dunia tercapai. merdeka!
 
Tuesday, 12 October 2010 at 17:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar