hari ini saya baru lihat lagi model orang nontheologi berkoar2 bicara
agama tanpa pengetahuan memadai. entah buat kalian, namun buat saya yang
kayak begini namanya: SOK TAHU.
siang ini saya terbangun oleh cerita
seorang kawan (dia theologis sejati dan meyakinkan dengan selembar
ijazah sarjana theologia yang faktual). kami banyak bercerita dan dia
membukakan saya atas beberapa pengetahuan baru masalah theologis yang
selama ini tak pernah repot2 saya pikirkan. well, lumayan....
tiba2, sore hari:
sembari
nongkrong bersama rekan2 gereja yang sedang menikmati angin di sore
yang libur saya mendapati topik bahasan dari seorang berakun kloning
pada fesbuk yang bicara aneh tentang Tuhan atas nama penyebutan kata
"allah".
kloningan karena tak berani ditampilkannya satu pun foto
dirinya di akunnya. dengan hebat dia mengajak bicara filsafat dan
etimologi kata "allah", sangat tidak berhubungan dengan status grup
gereja kami yang dikomentarinya.
singkat kata, dia ini sok tahu. tak
ada pengalaman theologisnya dari status2 pribadi yang ditulis di
berandanya. buat saya yang bekerja di kebahasaan negeri ini, tak ada
muatan baru yang perlu saya apresiasi. ini hanya gaya seorang mahasiswa
tingkat 1 yang baru belajar filsafat dan sudah pongah berbicara.
atas
nama daya tarik dia memang berhasil memprovokasi. tapi sungguh alangkah
parahnya makhluk seperti ini. gaya kebingungannya dalam mengapresiasi
penciptanya digunakan untuk mencari sensasi dengan mendebat komunitas
gereja.
sedih juga lihat status orang aneh yang menggunakan lambang "salib" untuk pp-nya.
sok
tahu itu memang hanya sebuah sifat, wajar. tapi, di saat2 ini bangsa
kita adalah bangsa yang gelisah. beruntung gaya sok theologis dari
pencari sensasi ini hanya ditohok pada agama kami yang minoritas,
menakutkan bila para pencari sensasi ini terjun ke ranah mayoritas.
plis
deh, saat2 ini jangan lagi begitu mudah mengobral kata2 kajian yang
membingungkan untuk sekadar mencari sensasi. berlatar agama pula. saya
tak akan memukuli orang seperti itu, hanya mengingatkan.
@.@
Tuesday, 15 February 2011 at 20:48
setuju
BalasHapus