ini cuma sebuah kisah indah yang mau saya urai ulang, siapa tahu ada
yang belum tahu cerita ini (saya aja baru nonton semalam di Amazing
sport stories-nya Global TV, ha3). sebuah kampus kecil (University of
San Fransisco/USF) yang tak terkenal hampir saja masuk ke playoff dan
menjuarai liga nasional american football di amrik sana dalam tim USF
Dons. dengan semua latihan keras dan usaha maksimal mereka bangkit
sebagai sebuah kekuatan tak terkalahkan dalam liga antar-universitas di
negara yang kita tahu begitu menghargai skill atletnya. dengan
semangat kebersamaan pula mereka meraih kemenangan dari semua laga
mereka hingga sesaat sebelum pertandingan terakhir yang bisa
mengantarkan mereka ke liga nasional. namun mereka dilarang melanjutkan
pertandingan terakhir hanya karena intimidasi panitia atas masalah
rasis yang terjadi di tahun itu (1951). sederhana, mereka boleh saja
melanjutkan kompetisi itu dengan catatan: dua pemain kulit hitam mereka
tidak diikutsertakan. mereka bisa saja mengambil opsi untuk melanjutkan
perjalanan dengan meninggalkan kedua pemain kulit hitam itu dan jadi
juara, tapi mereka memilih untuk berhenti di langkah terakhir. bodoh,
mungkin itu pandangan yang skeptis atau bahkan apatis. tapi, bagi tim
secara keseluruhan itu adalah langkah yang adil. buat mereka, apa gunanya jadi juara dengan meninggalkan sebagian dari organ tubuh tim yang sudah sama2 membesarkan tim
(walau hanya 2 orang)! tim sadar bila mereka bisa sampai di level itu
karena kerja keras dan kebersamaan seluruh tim. bila 2 orang dari tim
yang sama2 telah bercucuran keringat, air mata, dan darah harus tinggal
di saat yang lain menjemput prestasi apalah gunanya, tim sudah tak utuh
lagi. pun itu karena alasan rasisme yang mereka yakini sebuah
kesalahan dan perlu bahkan harus dilawan. gagallah mereka jadi juara,
tak banyak yang mengenang mereka saat itu. tapi, di manapun diletakkan, emas tetaplah emas.
56 tahun setelahnya amerika menghargai langkah mereka. di tahun 2006
mereka yang sudah sepuh-dan mungkin beberapa sudah tiada-akhirnya
dihargai amerika dengan dipersilahkan tampil di NLF (liga utama american
football) dalam sebuah laga penghormatan, dan di 2008 semua anggota
tim 1951 itu dapat gelar doktor kehormatan dari almamater mereka. Tim
adalah kebersamaan yang bulat, bentuk bulatan yang utuh takkan sama bila
kehilangan secuil pun bongkahan. nice story!
Monday, 1 November 2010 at 10:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar