baru saja tertegun dalam sebuah pertemuan yang menentukan nasib beberapa
anak tuk ke depannya. sebelumnya saya kira ini hanya masalah motivasi
yang kurang karena tiadanya semangat juang dalam kemakmuran siswa2 itu.
memang kalau berkaca pada diri sendiri, saya selalu takut mengecewakan
dan memberatkan kehidupan keluarga saya yang sudah sarat muatan,
karenanya saya selalu berusaha untuk menarik "pedati" itu, walau
terkadang masih bergeming dalam usaha itu.
saya selalu berpikir bahwa
seorang anak harus berusaha sama seperti saya. kalau pun tak bisa,
karena keterbatasan, setidaknya ada usaha. makanya tuntutan saya tuk
setiap anak didik adalah maju, orangtua sudah susah, jangan dibuat lebih
susah (nah inilah yang kadang tak muncul pada mereka)!
pernah
terpikir motivasi itu jarang terlihat kala saya mengajar di lingkungan
kaum "berpunya", kemakmuran buat semua terlena dalam santai semata,
yah.... sebelum barusan!
ada apa memang? saya hanya baru diajak berpikir tentang satu dari sekian masalah nonteknis di luar (maaf) "kemiskinan".
ternyata
faktor motivasi itu bukan hanya kesulitan atau kemudahan hidup dalam
hal uang, dalam kemakmuran yang memayungi ternyata masalah psikologis
karena latar belakang keluarga ikut bermain. wajar baru terpikirkan,
karena saya belum berkeluarga. motivasi itu ternyata bisa begitu
hancurnya kala sebuah kehidupan di rumah tak senyaman rumah saya yang
sederhana. keharmonisan antar-anggota keluarga ternyata yang jadi
anugerah saya selama ini, yang ternyata tak semua murid saya
memilikinya. sebelumnya saya hanya menganggap naif kata2 bahwa "cinta
itu lebih dari uang", kini saya punya bukti dari ayat yang pernah saya
baca di alkitab (saya lupa letaknya): apalah artinya memperoleh seluruh
dunia jika kau kehilangan hidupmu!
saya tak menafikan tentang
kebutuhan utama yang aman dengan tajuk uang, namun saya juga tersadarkan
kalau kasih, sayang, dan cinta perlu hadir tuk menyemai motivasi diri.
semoga dunia ini bisa lebih penuh kasih, dan biarlah semua berusaha
untuk lebih baik lagi!
Thursday, 17 June 2010 at 13:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar